ads

Tugas Mahasiswa

Tugas Mahasiswa[OneLeft]

Informasi

Tugas Akhir[OneRight]

Buku

Paper

KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN
  1. Guru
  2. Siswa
  3. Disain Instruksional
  4. KBM
  5. Tindakan Mengajar Guru
  6. Tindak Belajar Siswa
  7. Hasil Belajar (Winkel, 1991)


KOMPONEN STANDARD DALAM PROSES PEMBELAJARAN

  1. SISWA
  2. GURU
  3. KURIKULUM
  4. FASILITAS
  5. MANAJEMEN
  6. EVALUASI



CATATAN:
  1. Setiap Mahasiswa menjelaskan setiap poin yang ada di atas melalui komentar di blog.
  2. Kemudian tanggapilah komentar yang diberikan oleh Mahasiswa lainnya.
  3. Sebelum berkomentar sertakanlah nama dan NIM kalian dengan format #Nama Mahasiswa#NIM#Penjelasan & Komentar#

About Hendra Sofyan

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

32 komentar:

  1. Nama : Retty Miraza
    NIM : RRA1C313002

    Komponen dalam Pembelajaran
    1. Guru
    Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pengertian guru diperluas menjadi pendidik yang dibutuhkan secara dikotomis tentang pendidikan. Hasil motivasi berprestasi, melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
    Drs. Moh. Uzer Usman mengatakan bahwa, guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal. Guru sekolah dasar adalah guru yang mengajar dan mengelola administrasi di sekolah itu. Untuk melaksanakan tugasnya prinsip-prinsip tentang tingkah laku yang diinginkan dan diharapkan dari semua situasi pendidikan adalah berjiwa Pancasila. Berilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan serta dapat dipertanggungjawabkan secara didaktis dan metodis. Sebagai profesi, guru memenuhi ciri atau karakteristik yang melekat pada guru, yaitu:
    1. Memiliki fungsi dan signifikasi sosial bagi masyarakat, dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
    2. Menurut ketrampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan.
    3. Memiliki kompetensi yang didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu (a sytenatic bady of knowledge).
    4. Memiliki kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta saksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran kode eti tersebut.
    5. Sebagai konsekwensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok berhak memperoleh imbalan finansial atau material.

    2. Siswa
    UU RI No.20 tahun 2003
    Dalam pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa siswa atau peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang berusaha dalam mengembangkan kemampuan lewat proses pendidikan pada jenjang tertentu. Dalam UU RI No.20 tahun 2003 ini disebutkan pula kewajiban siswa atau peserta didik, yaitu :
    a. Memelihara norma-norma pendidikan agar kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dapat terjamin.
    b. Membayar biaya pendidikan, kecuali bagi beberapa orang dengan ketentuan tertentu yang dapat memperoleh pendidikan secara gratis atau mendapatkan beasiswa.

    3. Disain Instruksional
    Desain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar.
    Prinsip – Prinsip Desain Instruksional (berdasarkan Teori Belajar / Psikologi) :
    1. Pengulangan respon yang menyenangkan (pengulangan)
    2. Tujuan tujuan instruksional yang jelas (penciptaan kondisi perilaku belajar, metode dan media)
    3. Pemberian penguatan (umpan balik nilai, pujian, penghargaan)
    4. Pemberian contoh dari alam nyata
    5. Pemberian contoh dan non-contoh
    6. Perhatian dan ketekunan
    7. Pemecahan materi menjadi lebih kecil
    8. Penggunaan model
    9. Pemecahan keterampilan umum menjadi keterampilan khusus
    10. Pemberian informasi kemajuan belajar
    11. Perbedaan kecepatan belajar (prasyarat / entry behavior)
    12. Mengatur sendiri waktu, cara dan sumber

    BalasHapus
  2. Nama : Retty Miraza
    NIM : RRA1C313002

    Kriteria model desain instruksional yang baik.
    model yang dipilih haruslah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :
    1. Sederhana, yaitu bentuk yang sederhana akan lebih mudah untuk dimengerti, diikuti dan digunakan.
    2. Lengkap, yakni suatu model pengembangan desain pembelajaran yang lengkap haruslah mengandung tiga unsur pokok, yaitu identifikasi, pengembangan dan evaluasi.
    3. Mungkin diterapkan, artinya model yang dipilih hendaklah dapat diterima dan dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
    4. Luas, yakni jangkauan model tersebut hendaklah cukup luas, tidak saja berlaku untuk pola belajar mengajar yang konvensional, tetapi juga proses belajar mengajar yang lebih luas, baik yang menghendaki kehadiran guru secara fisik maupun yang tidak
    5. Teruji, yaitu model yang bersangkutan telah dipakai secara luas dan teruji/terbukti dapat memberikan hasil yang baik.

    4. KBM
    Proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, suvervisor, motivator, penanya, evaluator dan konselor.
    a. Guru sebagai demonstrator
    Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru ialah bahwa ia sendiri adalah peserta didik. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus.
    b. Guru sebagai mediator dan fasilitator
    Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajarmengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.
    c. Guru sebagai evaluator
    Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.

    5. Tindakan Mengajar Guru
    Sebagai seorang guru, haruslah tahu bagaimana tindakan mengajar yang harus dilakukan di dalam kelas agar proses belajar mengajar bisa menjadi kondusif dan berhasil. Bagaimanapun, seorang guru akan menjadi model atau figure teladan bagi peserta didik. Sebagai seorang pendidik, guru tidak diperbolehkan dengan serta merta membentak apalagi memarahi siswa ketika mereka berbuat salah. Seorang guru sudah seharusnya menguasai kelas dan siswa dengan cara memahami karakteristik perkembangan peserta didik, sehingga guru mengetahui bagaimana cara menghadapi siswa-siswanya agar proses belajar mengajar menjadi maksimal.

    BalasHapus
  3. lanjutan ...
    6. Tindak Belajar Siswa
    Keberhasilan proses belajar mengajar, tidak hanya bergantung pada guru saja namun juga sangat bergantung pada tindakan belajar siswa. Dimana, tugas siswa salah satunya adalah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mengikuti tata tertib selama proses belajar mengajar berlangsung. Jika keduanya telah berjalan dengan baik, maka proses belajar mengajarpun akan mencapai hasil yang maksimal.

    7. Hasil Belajar (Winkel, 1991)
    Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
    Komponen Standard dalam Proses Pembelajaran
    1. Siswa
    Murid atau siswa disini digunakan sebagai seseorang yang turut mengikuti program pendidikan, baik disekolah maupun dilembaga pendidikan yang lain. Adapun fungsi dari siswa adalah :
    1. Objek yang menerima pelajaran
    2. Objek yang turut menentukan hasil pembelajaran

    2. Guru
    Guru memiliki peran penting dalam membentuk siswa. Selain itu peran dari guru juga tidak hanya sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai pengembang, pembimbing dan pengelola pembelajaran. Adapun fungsi dari guru adalah :
    1. Sebagai contoh untuk semua anak
    2. Sebagai pendidik
    3. Sebagai pengajar dan pembimbing
    4. Sebagai pelajar maupun administrator pendidikan

    3. Kurikulum
    Kurikulum ini digunakan sebagai rancangan pendidikan yang kedudukannya sangat penting dalam segala aspek pendidikan. Bahkan dengan mengingat pentingnya peran dari kurikulum dalam perkembangan pendidikan, maka di dalam penyusunannya juga tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki landasan yang kuat. Sementara itu fungsi dari kurikulum ini adalah :
    1. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan
    2. Sebagai alat ukur atau barometer keberhasilan program pendidikan
    3. Bisa digunakan sebagai pedoman ataupun patokan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

    4. Fasilitas
    Jadi fasilitas ini menjadi perantara antara pendidik dan peserta didik. Adapun bentuknya bisa berupa sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. Sementara itu fungsinya adalah :
    1. Bisa memberi pengaruh baik dan memperlancar interaksi antara pengajar dan peserta didik
    2. Bisa lebih efektif dalam hal tenaga dan juga waktu
    3. Bisa menjalin hubungan antar pribadi anak dengan lebih baik

    5. Manajemen
    Manajemen disini adalah pihak yang mengatur seluruh proses yang akan menunjang proses belajar mengajar baik itu disekolah ataupun diperguruan tinggi. Dengan adanya manajemen yang baik, maka lembaga pendidikan tersebut menjadi teratur dan terorganisir dengan baik karena, setiap kegiatannya sudah diatur sesuai semestinya.

    6. Evaluasi
    ini adalah tindakan untuk menentukan nilai atas suatu hal (dalam konteks hasil pendidikan). Untuk fungsinya sendiri adalah :
    1. Memberikan laporan hasil belajar kepada orang tua siswa
    2. Mengetahui keefektifan suatu metode belajar
    3. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdasarkan yang telah di posting Retty Miraza di atas, saya ingin bertanya. Dari semua penjelasan diatas, Hubungan atau keterkaitan masing-masing Komponen Standard dalam Proses Pembelajaran itu seperti apa?? sehingga Komponen Standard dalam Proses Pembelajaran itu harus seperti demikian tolong jelaskan !

      Hapus
    2. baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara hanif arrasyid

      hubungan atau keterkaitan antar komponen standard dalam proses pembelajaran yaitu, disini siswa adalah objek utama dalam proses belajar mengajar. dimana, salah satu fungsi dari siswa yaitu sebagai objek yang turut menentukan hasil pembelajaran (berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran). disini tentu diperlukan seorang pendidik (guru) yang akan mengajarkan siswa-siswa tersebut, yang akan membimbing siswa tersebut dalam mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. sedangkan pembelajaran itu dikatakan berhasil, ketika antara guru dan siswa sama-sama memberikan timbal balik yang positif. ketika keduanya telah berjalan semestinya, maka pasti ada yang dijadikan oleh guru tersebut untuk mengajar di kelas yaitu kurikulum. disini, fungsi kurikulum adalah sebagai pedoman atau patokan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. hal lain yang akan menunjang proses belajar mengajar yaitu fasilitas. fasilitas bisa memberi pengaruh baik dan dapat memperlancar interaksi antara pengajar dan peserta didik. kesemuanya itu tidak akan berjalan sebagaimana semestinya jika tidak ada pihak yang mengatur, disinilah penting adanya manajemen. sehingga suatu lembaga pendidikan itu dapat teratur dan tidak kacau balau. berhasil atau tidaknya manajemen itu, tentu dapat diketahui dengan mengevaluasi. evaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun saja. melainkan, evaluasi dapat dilakukan setiap hari. sehingga akan terlihat, dibagian mana pada komponen pembelajaran itu yang belum berjalan maksimal.

      Hapus
    3. terimakasih atas penjelasannya sangat bermanfaat....

      Hapus
  4. NAMA : HANIF ARRASYID
    NIM : RRA1C313001

    Penjelasan :
    Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, yaitu :
    1. Siswa
    Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
    2. Guru
    Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti guru, tetapi arti harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
    Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju, guru memegang peranan penting. Guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    3. Kurikulum
    Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya fasilitas kampus, lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses belajar mengajar, media dan sumber-sumber belajar yang memadai.
    Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. #Rivani Dita Yediarani
      #RRA1C313015
      dari postingan Hanif Arrasyid diatas, saya ingin bertanya fungsi dari masing* komponen pembelajaran tersebut ? trimakasih.

      Hapus
    2. Nama : Hanif Arrasyid
      Nim : RRA1C313001

      Sebelumnya saya sadari bahwa penjelasan yg saya berikan memang tidak tercantum fungsi masing-masing komponen tersebut. terimakasih kepada saudari Rivani yang telah bertanya.... Baiklah saya akan mencoba menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen tersebut.

      Fungsi Masing-Masing Komponen Pembelajaran
      Meskipun hubungan masing-masing komponen pembelajaran sangatlah berkaitan, tetapi setiap komponen memiliki fungsi tersendiri, antara lain :
      1 ) Fungsi Siswa
      • Sebagai objek, siswa yang menerima pelajaran
      • Sebagai subjek, siswa ikut menentukan hasil belajar

      2). Fungsi Guru
      • Sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
      • Sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
      • Sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat.
      • Sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
      • Sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

      3) . Fungsi Kurikulum
      • Alat untuk mencapai tujuan pendidikan
      • Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
      • Dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

      4 ) fungsi fasilitas
      1. bias memberi pengaruh baik dan mempelancar interaksi antar pengajar dan perserta didik
      2. bias lebih efektif dalam hal tenaga dan juga waktu
      3. bias menjalin hubungan antar pribadi anak dengan lebih baik

      5) manajemen
      Mengatur seluruh proses yang akan menunjang peroses belajar mengajar baik di sekolah maupun di perguruan tinggi .

      6 ). Fungsi Evaluasi
      • Mengetahui kemajuan kemampuan belajar siswa
      • Mengetahui penguasaan, kekuatan dan kelemahan seorang siswa dalam mendalami pelajaran.
      • Mengetahui efisiensi metode belajar yang digunakan
      • Memberi laporan kepada siswa dan orangtua
      • Sebagai alat motivasi belajar-mengajar
      • Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan penyaluran anak pada suatu pekerjaan.

      Hapus
    3. Lanjutan

      Kesimpulan :

      Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran, yaitu : Siswa ; Guru ; Kurikulum ; Fasilitas ; Manajemen ; dan Evaluasi. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.
      Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik. Dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-mengajar. Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik.

      Semoga bermanfaat dan dapat membantu :) :)

      Hapus
  5. NAMA : HANIF ARRASYID
    NIM : RRA1C313001

    Penjelasan Lanjutan :
    4. Fasilitas
    Fasilitas dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas. Dalam mencapai tujuan pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran
    • Sarana dan prasarana
    Sarna adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan dapat membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
    5. Manajemen
    manajemen pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta pengawasan guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.
    6. Evaluasi
    Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.

    BalasHapus
  6. NAMA : HANIF ARRASYID
    NIM : RRA1C313001

    Penjelasan :
    Komponen Dalam Pembelajaran

    1. Guru
    Peran Guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang diemban guru tidaklah mudah. Guru yang baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati seorang guru.

    2. Siswa
    menurut tokoh Abu Ahmadi yang juga menuliskan pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.
    3. Disain Instruksional
    Desain instruksional adalah program pengajaran yang dibuat oleh guru secara konvensional, desain instruksional dikenal sebagai persiapan mengajar guru. Sistem instruksional dibentuk oleh dua konsep: system dan instruction. System diterjemahkan menjadi sistem, yang menurut Wong dan Raulerson (1973:9) diartikan sebagai “a set of parts united by some form of interaction” (artinya: suatu perangkat dari bagian-bagian yang diikat atau dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi). Sedangkan instruction diterjemahkan menjadi “pembelajaran atau pengajaran” dan “bahan instruksi” dalam arti perintah, yang menurut Saylor dan Alexander (1976) diartikan sebagai pelaksanaan kurikulum (curriculum implementation) atau dalam pengertian yang lebih khusus instruction merujuk pada “proses belajar mengajar (teaching-learning process).
    Menurut (Briggs, 1979:20), Desain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan tekhnik mengajar dan materi pengajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar. Hal ini membuktikan, bahwa setiap guru harus mampu mengembangkan desain instruksional dalam proses pembelajaran, sehingga nantinya guru dapat menghasilkan proses pengajaran yang baik serta mampu menilai hasil belajar setiap siswanya.
    4. KBM
    Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasaYunani, yaitu carier yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harusditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish
    jadi KBM adalalah tujuan yang harus dicapai selama proses belajar mengajar, kurikulum ini disusun atau dibuat oleh pemerintah, guru tidak bisa membuat kurikulum tersendiri dalam mengajar peserta didik.

    BalasHapus
  7. NAMA : HANIF ARRASYID
    NIM : RRA1C313001

    Penjelasan Lanjutan :

    5. Tindakan Mengajar Guru
    Sebagai seorang guru, haruslah tahu bagaimana tindakan mengajar yang harus dilakukan di dalam kelas agar proses belajar mengajar bisa menjadi kondusif dan berhasil. Bagaimanapun, seorang guru akan menjadi model atau figure teladan bagi peserta didik. Sebagai seorang pendidik, guru tidak diperbolehkan dengan serta merta membentak apalagi memarahi siswa ketika mereka berbuat salah. Seorang guru sudah seharusnya menguasai kelas dan siswa dengan cara memahami karakteristik perkembangan peserta didik, sehingga guru mengetahui bagaimana cara menghadapi siswa-siswanya agar proses belajar mengajar menjadi maksimal.
    6. Tindak Belajar Siswa
    Keberhasilan proses belajar mengajar, tidak hanya bergantung pada guru saja namun juga sangat bergantung pada tindakan belajar siswa. Dimana, tugas siswa salah satunya adalah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mengikuti tata tertib selama proses belajar mengajar berlangsung. Jika keduanya telah berjalan dengan baik, maka proses belajar mengajarpun akan mencapai hasil yang maksimal.

    7. Hasil Belajar (Winkel, 1991)
    Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
    Komponen Standard dalam Proses Pembelajaran.

    BalasHapus
  8. KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN
    1. Guru
    Dari sudut pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :
    1. Pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik;
    2. seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan;
    3. Pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;
    4. Catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan bagi membuatsuatu hal yang baik; dan
    5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.
    2. Siswa
    Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, murid berarti orang (anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, murid (pelajar) adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun, dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti jalan kebaikan.Murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Di dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Murid akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.Komponen–komponen pendidikan yang lain sangat bergantung kepada kondisi siswa.
    3. Disain Instruksional
    Reiser & Dempsey (2007) mendefinisikan desain instruksional sebagai “proses yang sistematis yang digunakan untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan secara konsisten dan dapat diandalkan”. Lebih lanjut dinyatakan bahwa teknologi pembelajaran adalah kreatif dan aktif; merupakan sebuah sistem yang unsurnya saling terkait dan sinergi untuk menjadi efektif.
    Appplied Research Laboratory, Penn State University memandang desain instruksional dari empat posisi yaitu
    a. Desain Instruksional sebagai sebuah proses
    Sebagai sebuah proses Desain Instruksional bermakna sebagai pengembangan yang sistematis tentang spesifikasi pembelajaran dengan belajar dan teori instruksional untuk menjamin mutu pengajaran. Desain instruksional mencakup seluruh proses analisis kebutuhan dan tujuan pembelajaran dan pengembangan sistem penyajian untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini termasuk pengembangan bahan ajar dan kegiatan, dan uji coba dan evaluasi dari semua kegiatan pengajaran dan pelajar.
    b. Desain Instruksional sebagai sebuah disiplin
    Desain Instruksional adalah bahwa cabang pengetahuan yang menaruh perhatian pada penelitian dan teori tentang strategi pembelajaran dan proses untuk mengembangkan dan penerapannya.
    c. Desain Instruksional sebagai sains
    Desain instruksional adalah ilmu menciptakan spesifikasi rinci untuk pengembangan, implementasi, evaluasi, dan yang memfasilitasi pembelajaran pada unit-unit besar dan kecil dari materi pelajaran di semua tingkat yang kompleks.
    d. Desain Instruksional sebagai realitas
    Desain instruksional dapat mulai pada setiap titik dalam proses desain. Seringkali secercah ide dikembangkan untuk memberikan inti dari situasi instruksi. Pada saat seluruh proses dilakukan desainer melihat ke belakang dan dia atau dia memeriksa untuk melihat bahwa semua bagian dari “ilmu” telah diperhitungkan. Kemudian seluruh proses ditulis seolah-olah itu terjadi secara sistematis.
    Cakupan atau scope disain pembelajaran meliputi: lembaga/sekolah, kelas dan produk (untuk paket program pembelajaran yang spesifik).

    BalasHapus
  9. NAMA : SITTI AMINA
    NIM : RRA1C313012
    Lanjutan..
    4. KBM
    Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) atau teaching and learning activities, yang juga sering disebut sebagai kegiatan instruksional (instructional activities) atau kegiatan interaksi edukatif. Kegiatan belajar juga merupakan salah satu standar dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Kotak hitamnya (black box) ada di ruang kelas. Demikianlah pendapat dan keyakinan para ahli tentang kunci utama upaya peningkatan mutu pendidikan. Kualitas kegiatan belajar mengajar yang terjadi di ruang kelas ini akan ditentukan oleh kualitas sosok yang berada yang berada di depan papan tulis di ruang kelas tersebut. Siapa dia? Tidak lain adalah guru atau pendidik. Oleh karena itu, maka akhirnya upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru menjadi faktor yang paling menentukan untuk memecahkan masalah kualitas pendidikan.
    Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, para guru telah memiliki 4 (empat) standar kompetensi guru (SKG), yang meliputi: 1) kompetensi pedagogis, 2) kompetensi profesional, 3) kompetensi pribadi, dan 4) kompetensi sosial. Salah satu indikator penting dalam kompetensi profesional tersebut, guru harus memiliki kemampuan untuk dapat merancang dan sekaligus melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
    5. Tindakan Mengajar Guru
    Tindakan-tindakan motivasi guru dalam memberikan pada siswa adalah :
    1. Guru harus menjelaskan kepada siswa tetang KBM yang akan dilaksanakan
    2. Guru membesarkan hatu siswa untuk menjelaskan agar siswa bersungguh-sungguh
    3. Guru memberi penjelasan yang menarik, mudah dimengerti dan mudah dipahami
    4. Guru besifat simpatik dan tidak menakut-nakuti
    5. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan memecahkan masalah bersama kepada temannya
    6. Guru menggunakan alat dengan cara yang cepat agar siswa lebih mudah memahami
    7. Guru bersifat adil dalam memberi kesempatan pada siswa satu sama lain
    8. Guru memahami suatu perkara harus objektif
    9. Guru memberi pujian dan sangsi yang profesional
    10. Guru segera memberi pekerjaan kepada siswa dikelas, dirumah dan segera dikoreksi serta member penilaian
    11. Guru mengatur ruangan kelas sehingga siswa merasa nyaman
    12. Guru bersedia minta maaf dan memaafkan
    13. Guru bekerja tepat pada waktunya
    14. Guru memperhatikan dan menjaga dalam berpakaian
    15. Guru menyelesaikan materi pelajaran dengan kemampuan siswa
    16. Guru memberi bantuan kepada siswa yang lemah.
    6. Tindak Belajar Siswa
    Menurut Whiterington (1982:10) bahwa pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Itu artinya bahwa tindakan-tindakan belajar yang berlangsung secara terus menerus akan menghasilkan pertumbuhan pengetahuan dan perilaku sesuai dengan tingkatan pembelajaran yang dilalui oleh individu sendiri melalui proses belajar-mengajar. Karena itu untuk mencapai hasil yang diharapkan, metode dan pendekatan yang benar dalam proses pendidikan sangat diperlukan.
    7. Hasil Belajar (Winkel, 1991)
    Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. Menurut Winkel (1991: 28) meyataka bahwa hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakuakan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka.
    Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai belajar. Di antaranya adalah W.S. Winkel (1991 : 36) dalam bukunya yang berjudul: ‘Psikologi Pengajaran.’ Menurutnya, pengertian belajar adalah: “Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.”



    BalasHapus
  10. NAMA : SITTI AMINA
    NIM : RRA1C313012
    Lanjutan..
    KOMPONEN STANDARD DALAM PROSES PEMBELAJARAN
    1. SISWA
    Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena komponen siswa sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya.
    2. GURU
    Guru merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus merancang pembelajaran secara baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, guru merumuskan tujuan, menetapkan materi, memilih metode dan media, dan evaluasi pembelajaan yang tepat dalam rancangan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya sebagai pengajar (informatory) saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-satunya sumber belajar, tetapi tugas, peranan dan fungsi guru dalam pembelajaran sangatlah penting dan berperan sentral. Karena gurulah yang harus menyiapkan program pembelajaran, bahan pembelajaran, sarana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran bagi para siswanya.
    3. KURIKULUM
    Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Sujarwo (2012: 8) Memperhatikan rumusan kurikulum di atas tersirat empat hal pokok, yakni (a) isi kurikulum, adalah mata pelajaran yang diberikan oleh lembaga pendidikan terhadap peserta didik; (b) tujuan kurikulum, yakni agar anak didik menguasai mata pelajaran tertentu yang kemudian disimbolkan dengan ijazah. (c) kurikulum aktivitas, kurikulum dipandang secara pentahapan pengalaman belajar yang dilakukan oleh pendidik, dan (4) kurikulum dipandang sebagai bentuk penilaian, kurikulum mengatur model, bentuk, dan jenis penilaian yang dilakukan. Para pendidik bertanggung jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan kurikulum, baik secara keseluruhan kurikulum, maupun tugas sebagai penyampai bidang studi atau mata pelajaran yang telah dirancang dalam kurikulum. Pendidik harus berusaha agar penyampaian materi pembelajaran dapat berhasil secara maksimal. Sebagai pengelola kurikulum pendidik bertanggung jawab membuat perencanaan mengajar baik dalam bentuk perencanaan secara urut maupun dalam pembuatan model satuan pelajaran. Tugas dan tanggung jawab pendidik dalam hubungannya dengan kurikulum adalah menjabarkan dan mewujudkan kurikulum potensial menjadi kegiatan nyata di dalam kelas melalui proses pembelajaran. Implementasi kurikulum dalam pembelajaran merupakan proses penerapan ide, konsep, kebijakan sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum adalah proses penerapan ide, konsep dan kurikulum potensial dalam pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

    BalasHapus
  11. NAMA : SITTI AMINA
    NIM : RRA1C313012
    Lanjutan..
    4. FASILITAS
    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
    Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat menunjang dan mempermudah kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang dimaksud adalah sarana pendidikan yang ada di sekolah berupa, gedung atau ruang kelas dan perabot serta peralatan pendukung di dalamnya, media pembelajaran, buku atau sumber belajar lainya.
    5. MANAJEMEN
    Beberapa pakar pendidikan dan manajemen memiliki definisi masing-masing tentang manajemen pembelajaran, sesuai dengan pola pikir dan latar belakang profesionalisme mereka. Namun demikian, secara global definisi mereka nyaris memiliki kesamaan bahwa, manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola, yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan), dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan peserta didik dengan mengikutsertakan berbagai faktor didalamnya, guna mencapai tujuan.
    Dalam manajemen pembelajaran, yang bertindak sebagai manajer adalah guru atau pendidik. Sehingga dengan demikian, pendidik memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan beberapa langkah kegiatan manajemen yang meliputi merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengendalikan (mengarahkan) serta mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
    Senyatanya, manajemen pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Sehingga dalam manajemen pembelajaran pun memiliki beberapa kegiatan dan hal-hal penting untuk diperhatikan. Beberapa bagian terpenting dalam manajemen pembelajaran tersebut antara lain: penciptaan lingkungan belajar, mengajar dan melatihkan harapan kepada peserta didik, meningkatkan aktivitas belajar, dan meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Disamping itu, dalam penyusunan materi diperlukan juga rancangan tugas ajar dalam ranah psikomotorik, dan rancangan tugas ajar dalam ranah afektif, selain rancangan tugas ajar dalam ranah kognitif tentunya.
    6. EVALUASI
    Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan penjaminan, pengendalian dan penetapan kualitas (nilai, makna dan arti) atas berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran

    BalasHapus
  12. NAMA:RIO DARMAWANGSA
    NIM:RRA1C313016

    Penjelasan Tentang : KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN

    1 ) GURU
    Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannnya (mata pencahariannya) mengajar. Tapi sesederhana inikah arti guru? Kata guru dalam bahasa Arab disebut Mu’allim dan dalam bahasa Inggris Teacher itu memang memiliki arti sederhana, yakni A person whose occupation is teaching others. Artinya, guru ialah seseorang yang pekerjaanya mengajar orang lain.
    Peran Guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang diemban guru tidaklah mudah. Guru yang baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati seorang guru

    2) SISWA
    menurut tokoh Abu Ahmadi yang juga menuliskan pengertian peserta didik atau siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara yang baik, dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu.

    Siswa dalam kata lain sebagai peserta didik Peserta didik adalah salah satu komponen dalam pengajaran, di samping faktor pendidik, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa peserta didik adalah komponen yang terpenting diantara kelompok lainnya. Pada dasarnya peserta didik adalah unsur penentu dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebab peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan pendidik, pendidik hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik. Tanpa adanya peserta didik, pendidik tak akan mungkin mengajar. Sehingga peserta didik adalah komponen yang penting dalam hubungan proses belajar mengajar ini.

    3) DESAIN INTRUKSIONAL
    , desain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar. Pendekatan sistem dalam pendidikan dapat mencakup beberapa daerah bidang garapan. Misalnya pendekatan sistem kurikulum, sistem pembelajaran, sistem implementasi, sistem implementasi dan sebagainya.
    Prinsip – Prinsip Desain Instruksional (berdasarkan Teori Belajar / Psikologi dan hasil penelitian) :Pengulangan respon yang menyenangkan (pengulangan) Tujuan tujuan instruksional yang jelas (penciptaan kondisi perilaku belajar, metode dan media Pemberian penguatan (umpan balik nilai, pujian, penghargaan) Pemberian contoh dari alam nyata Pemberian contoh dan non-contoh Perhatian dan ketekunan Pemecahan materi menjadi lebih kecil Penggunaan model Pemecahan keterampilan umum menjadi keterampilan khusus Pemberian informasi kemajuan belajar Perbedaan kecepatan belajar (prasyarat / entry behavior) Mengatur sendiri waktu.

    BalasHapus
  13. Lanjutan...

    4. KBM
    Proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukakan oleh Adams & Decey dalam Basic Principles Of Student Teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, suvervisor, motivator, penanya, evaluator dan konselor.
    a. Guru sebagai demonstrator
    Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru ialah bahwa ia sendiri adalah peserta didik. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus.
    b. Guru sebagai mediator dan fasilitator
    Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajarmengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.
    c. Guru sebagai evaluator
    Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.


    5. Tindakan Mengajar Guru
    Sebagai seorang guru, haruslah tahu bagaimana tindakan mengajar yang harus dilakukan di dalam kelas agar proses belajar mengajar bisa menjadi kondusif dan berhasil. Bagaimanapun, seorang guru akan menjadi model atau figure teladan bagi peserta didik. Sebagai seorang pendidik, guru tidak diperbolehkan dengan serta merta membentak apalagi memarahi siswa ketika mereka berbuat salah. Seorang guru sudah seharusnya menguasai kelas dan siswa dengan cara memahami karakteristik perkembangan peserta didik, sehingga guru mengetahui bagaimana cara menghadapi siswa-siswanya agar proses belajar mengajar menjadi maksimal.

    BalasHapus
  14. 6. Tindak Belajar Siswa
    Keberhasilan proses belajar mengajar, tidak hanya bergantung pada guru saja namun juga sangat bergantung pada tindakan belajar siswa. Dimana, tugas siswa salah satunya adalah mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan mengikuti tata tertib selama proses belajar mengajar berlangsung. Jika keduanya telah berjalan dengan baik, maka proses belajar mengajarpun akan mencapai hasil yang maksimal.

    7. Hasil Belajar (Winkel, 1991)
    Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
    Komponen Standard dalam Proses Pembelajaran.

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwodarminto (1995:787) memberi batasan sebagai berikut : “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

    Dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil dari usaha belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik angka maupun huruf, maupun tindakan yang mencerminkan hasil belajar siswa. Prestasi diwujudkan dengan nilai yang menunjukan tingkat pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, maka guru dapat mengetahui kemampuan siswa di dalam kelas. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk nilai rapor.

    BalasHapus
  15. NAMA:RIO DARMAWANGSA
    NIM:RRA1C313016

    Penjelasan Tentang: KOMPONEN STANDARD DALAM PROSES PEMBELAJARAN


    1. Siswa
    Murid atau siswa disini digunakan sebagai seseorang yang turut mengikuti program pendidikan, baik disekolah maupun dilembaga pendidikan yang lain. Adapun fungsi dari siswa adalah :
    1. Objek yang menerima pelajaran
    2. Objek yang turut menentukan hasil pembelajaran

    2. Guru
    Guru memiliki peran penting dalam membentuk siswa. Selain itu peran dari guru juga tidak hanya sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai pengembang, pembimbing dan pengelola pembelajaran. Adapun fungsi dari guru adalah :
    1. Sebagai contoh untuk semua anak
    2. Sebagai pendidik
    3. Sebagai pengajar dan pembimbing
    4. Sebagai pelajar maupun administrator pendidikan

    3. Kurikulum
    Kurikulum ini digunakan sebagai rancangan pendidikan yang kedudukannya sangat penting dalam segala aspek pendidikan. Bahkan dengan mengingat pentingnya peran dari kurikulum dalam perkembangan pendidikan, maka di dalam penyusunannya juga tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki landasan yang kuat. Sementara itu fungsi dari kurikulum ini adalah :
    1. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan
    2. Sebagai alat ukur atau barometer keberhasilan program pendidikan
    3. Bisa digunakan sebagai pedoman ataupun patokan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

    4. Fasilitas
    Jadi fasilitas ini menjadi perantara antara pendidik dan peserta didik. Adapun bentuknya bisa berupa sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. Sementara itu fungsinya adalah :
    1. Bisa memberi pengaruh baik dan memperlancar interaksi antara pengajar dan peserta didik
    2. Bisa lebih efektif dalam hal tenaga dan juga waktu
    3. Bisa menjalin hubungan antar pribadi anak dengan lebih baik

    5. Manajemen
    Manajemen disini adalah pihak yang mengatur seluruh proses yang akan menunjang proses belajar mengajar baik itu disekolah ataupun diperguruan tinggi. Dengan adanya manajemen yang baik, maka lembaga pendidikan tersebut menjadi teratur dan terorganisir dengan baik karena, setiap kegiatannya sudah diatur sesuai semestinya.

    6. Evaluasi
    ini adalah tindakan untuk menentukan nilai atas suatu hal (dalam konteks hasil pendidikan). Untuk fungsinya sendiri adalah :
    1. Memberikan laporan hasil belajar kepada orang tua siswa
    2. Mengetahui keefektifan suatu metode belajar
    3. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik

    BalasHapus
  16. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN
    1.Guru
    Berdasarkan UU Nomor 20 pasal 1 butir 6 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan istilah lainnya yang sesuai dengan kekhususannya yang juga berperan dalam pendidikan.
    Hermawan, dkk (2008: 9.4), guru menempati posisi kunci dan strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan secara optimal.
    Karena pembelajaran merupakan proses sebab-akibat maka guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses pembelajaran siswa, meskipun tidak semua belajar siswa merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai figur sentral harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan belajar siswa yang aktif, produktif, dan efesien. Guru hendaknya dalam mengajar harus memperhatikan kesiapan, tingkat kematangan, dan cara belajar siswa.
    Beberapa peran Guru dalam proses belajar mengajar :
    a. Memperhatikan dan bersikap positif
    b. Mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktik pembelajarannya
    c. Memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap siswanya
    d. Memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru, siswa, sertatugas masing-masing
    e. Konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa
    2.Siswa
    Menurut Pasal 1 butir 4 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan pendidikan tertentu. Siswa atau peserta didik merupakan subyek utama dalam pembelajaran dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebagai acuan kegiatan belajar-mengajar.
    3. Desain Intruksional
    Desain instruksional adalah program pengajaran yang dibuat oleh guru secara konvensional, desain instruksional dikenal sebagai persiapan mengajar guru.Sistem instruksional dibentuk oleh dua konsep: system dan instruction. System diterjemahkan menjadi sistem, yang menurut Wong dan Raulerson (1973:9) diartikan sebagai “a set of parts united by some form of interaction” (artinya: suatu perangkat dari bagian-bagian yang diikat atau dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling mempengaruhi). Sedangkan instruction diterjemahkan menjadi “pembelajaran atau pengajaran” dan “bahan instruksi” dalam arti perintah, yang menurut Saylor dan Alexander (1976) diartikan sebagai pelaksanaan kurikulum (curriculum implementation) atau dalam pengertian yang lebih khusus instruction merujuk pada “proses belajar mengajar (teaching-learning process)

    BalasHapus
  17. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    LANJUTAN KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN.....

    4.KBM
    Kegiatan belajar mengajar(KBM) adalah kegiatan guru dan murid yang harus mempunyai pola tertentu, seperti dikemukakan J.J Hasibuan yang dikutip oleh Satyaswari (1998: 17) berikut ini :
    Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan murid didalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk pada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru murid di dalam peristiwa belajar mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur intruksional
    Di dalam kegiatan belajar mengajar, kelas merupakan tempat yang mempunyai sifat atau ciri khusus. Seperti dikemukakan Arikunto (Lukman, 2003: 11), bahwa: ’Di dalam kegiatan belajar mengajar, kelas merupakan tempat yang mempunyai sifat atau ciri khusus yang berbeda dengan tempat lain. Belajar adalah kegiatan khusus yang memerlukan adanya konsentrasi yang tinggi dan perhatian kita’
    Kegiatan belajar mengajar merupakan rentetan perbuatan guru dan murid yang harus mempunyai pola tertentu, sehingga terjadi proses belajar mengajar dan dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Usman (1990: 21):
    Guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar, karena siswalah subjek utama dalam belajar. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sedikitnya ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa sebagai berikut:
    a. Melibatkan siswa secara aktif
    b. Menarik minat dan perhatian siswa
    c. Membangkitkan motivasi siswa
    d. Prinsip Individualitas
    e. Peragaan dalam pengajaran
    5. Tindakan Mengajar Guru
    Sardiman (2011: 144-146) merincikan peranan guru tersebut menjadi 9 peran guru. 9 peranan
    guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu:
    1. Informator. Sebagai pelaksana mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
    2. Organisator. Pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain. Organisasi komponen-komponen kegiatan belajar harus diatur oleh guru agar dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri guru maupun siswa.
    3. Motivator. peran sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus mampu memberikan rangsangan, dorongan serta reinforcement untuk mengembangkan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar.
    4. Pengarah atau Director. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
    5. Inisiator. Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Ide-ide yang dicetuskan hendaknya adalah ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didik.

    BalasHapus
  18. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    LANJUTAN KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN....

    6. Transmitter. Dalam kegiatan belajar mengajar guru juga akan bertindak selakuk penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
    7. Fasilitator. Guru wajib memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar misalnya dengan menciptakan susana kegiatan pembelajaran yang kondusif, seerasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung efektif dan optimal.
    8. Mediator. Mediator ini dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya saja menengahi atau memberikan jalan keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan baik. Mediator juga dapat diartikan sebagai penyedia media pembelajaran, guru menentukan media pembelajaran mana yang tepat digunakan dalam pembelajaran.
    9. Evaluator. Guru memiliki tugas untuk menilai dan mengamati perkembangan prestasi belajar peserta didik. Guru memiliki otoritas penuh dalam menilai peserta didik, namun demikian evaluasi tetap harus dilaksanakan dengan objektif. Evaluasi yang dilakukan guru harus dilakukan dengan metode dan prosedur tertentu yang telah direncanakan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
    6.Tindak Belajar Siswa
    Menurut Dimyati (2009: 114) keaktifan siswa dalam pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya adalah kegiatan dalam bentuk membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Sedangkan contoh kegiatan psikis diantaranya adalah seperti mengingat kembali isi materi pelajaran pada peremuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan lainnya.
    Senada dengan pendapat Dimyati tersebut, Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2011: 172) membagi aktivitas belajar ke dalam 8 kelompok, yaitu:
    1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalam kegiatan visual diantaranya membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
    2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yang termasuk di dalamnya antara lain mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
    3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang termasuk di dalamnya antara lain mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
    4. Kegiatan-kegiatan menulis, yang termasuk di dalamnya antara lain menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
    5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yang termasuk di dalamnya antara lain menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
    6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
    7. Kegiatan-kegiatan mental, yang termasuk di dalamnya antara lain merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat, hubungan-hubungan dan membuat keputusan.
    8. Kegiatan-kegiatan emosional, yang termasuk di dalamnya antara lain minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
    7. Hasil Belajar ( Winkel, 1991)
    Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. Menurut Winkel (1991: 28) meyataka bahwa hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakuakan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka.

    BalasHapus
  19. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    KOMPONEN STANDAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    1..Siswa
    Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu program
    pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana. Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
    2.Guru
    Guru adalah sebuah profesi. Oleh karena itu, pelaksanaan tugas guru harus profesional. Walaupun guru sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan pribadi dan memiliki keunikan tersendiri sebagai pribadi, namun guru mengemban tugas mengantarkan anak didiknya mencapai tujuan. Untuk itu guru harus menguasai seperangkat kemampuan yang disebut dengan kompetensi guru. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi guru yang profesional. Kompetensi guru itu mencakup kemampuan menguasai siswa, menguasai tujuan, menguasai metode pembelajaran, menguasi materi, menguasai cara mengevaluasi, menguasai alat pembelajaran, dan menguasai lingkungan belajar. (Soetopo, 2005: 144).
    Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mangajar. Menurut Usman (1990:7) ada empat peran guru dalam pembelajaran, yaitu: (1) sebagai demonstrator, lecturer (pengajar), (2) sebagai pengelola kelas, (3) sebagai mediator dan fasilitator, dan (4) sebagai motivator.
    Aspek yang mempengaruhi kualitas pembelajaran Guru Menurut Dunkin (1974) :
    1. Teacher Formative Experience : meliputi jenis kelamin dan latar belakang sosial budaya.
    2. Teacher Training Experience : meliputi pengalaman yang behubungan dg aktivitas dan latar belakang pendidikan Guru.
    3. Teacher Properties : segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat/sikap yang dimiliki Guru.
    3.Kurikulum
    Kurikulum Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya fasilitas kampus, lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses belajar mengajar, media dan sumber-sumber belajar yang memadai.
    Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
    Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Sujarwo (2012: 7) mengemukakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi pembelajaran, pembelajaran (metode/strategi), dan penilaian dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kurikulum dipandang sebagai semua pengalaman belajar yang diberikan pendidik kepada peserta didik selama mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan, atau segala usaha lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

    BalasHapus
  20. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    LANJUTAN KOMPONEN STANDAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    4.Fasilitas
    Dalam Keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, fasilitas belajar terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
    1. Bangunan dan perabot sekolah
    Bangunan di sekolah pada dasarnya harus sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan harus layak untuk ditempati siswa pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bangunan sekolah terdiri atas berbagai macam ruangan. Secara umum jenis ruangan ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan dalam ruang pendidikan untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar baik teori maupun praktek, ruang administrasi untuk proses administrasi sekolah dan berbagai kegiatan kantor, dan ruang penunjang untuk kegiatan yang mendukung proses belajar mengajar. Sedangkan perabot sekolah yang pada umumnya terdiri dari berbagai jenis mebel, harus dapat mendukung semua semua kegiatan yang berlangsung di sekolah, baik kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan administrasi sekolah.
    2. Alat pelajaran
    Alat pelajaran yang dimaksudkan disini adalah alat peraga dan buku-buku bahan ajar. Alat peraga berfungsi untuk memperlancar dan memperjelas komunikasi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Buku-buku pelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, biasanya terdiri dari buku pegangan, buku pelengkap, dan buku bacaan.
    3. Media pendidikan
    Media pengajaran merupakan sarana non personal yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan instruksional. Media pengajaran dapat dikategorikan dalam media visual yang menggunakan proyeksi, media auditif, dan media kombinasi.

    BalasHapus
  21. NAMA : RIVANI DITA YEDIARANI
    NIM : RRA1C313015
    LANJUTAN KOMPONEN STANDAR ROSES PEMBELAJARAN....

    5.Managemen
    Manajemen memiliki peranan yang sangat penting dalam segala aspek tak terkecuali untuk dunia pendidikan. Manajemen digunakan untuk menetapkan tujuan, usaha untuk mencapai tujuan, memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien, manajemen juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemikiran dan tindakan. Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian (pengarahan) dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan siswa dengan mengikutsertakan berbagai faktor di dalamnya guna mencapai tujuan. Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer melaksanakan berbagai langkah kegiatan mulai dari merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengarahkan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan (Siraj. 2012). Menurut Ibrahim Bafadhal dalam Oela (2013), manajemen pembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sedangkan menurut Ambaryani (2011), Manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang lain berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang yang belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa mendatang.
    6.Evaluasi
    Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Evaluasi dapat digunakan untuk menyusun graduasi kemampuan anak didik, sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan kepada semua pihak. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif, dan efektif. Dan evaluasi dilaksanakan berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran. Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan menetapkan standar keberhasilan. Sebagai contoh, jika semua siswa sudah menguasai kompetensi dasar, maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan catatan guru memberikan perbaikan (remidial) kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan. Dengan adanya evaluasi, maka dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau individu yang belum mencapai ketuntasan. (Madjid, 2005: 224)

    BalasHapus
  22. NAMA ; ZHEKA MARCELLA
    NIM RRA1C313005
    LANJUTAN KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN
    3) KBM
    Adalah suatu penyampaian materi pelajaran atau pengetahuan oleh seorang guru kepada anak didik nya serta mengatur lingkungan supaya anak didiknya belajar, sehingga anak didiknya mendapatkan pengetahuan atau wawasan yang lebih luas. Dalam konteks pembelajaran atau KBM, sama sekali tidak berarti memperbesar peranan siswa di satu pihak dan memperkecil peranan guru di pihak lain. Dalam pembelajaran, guru tetap harus berperan secara optimal agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik, sedangkan ketika guru menggunakan pendekatan “ekspositori” atau dalam contoh ceramah siswa dituntut dalam rangka dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
    5) tindakan mengajar Guru
    Seorang guru juga harus memiliki jiwa kreatifitas yang tinggi, karena jiwa kreatifitas disini akan mendorong dia untuk menemukan berbagai model pembelajaran baru yang cocok diterapkan di kelasnya. Kreatifitas akan membuat guru mampu menemukan cara mengajar yang baik, cara membuka kelas yang elegan, cara membuat dan melakukan assesmen yang praktis, cara memberikan tugas yang cantik namun tidak memberatkan, cara memimpin diskusi di kelas dan membuat anak-anak aktif menyampaikan ide mereka, cara memberikan hukuman yang bijak dan banyak lagi lainnya. Kreatifitas yang dimiliki seorang guru akan membuat dia menjadi terlihat beda diantara guru yang lain. Guru yang efektif adalah guru mampu memotivasi siswanya yang tidak termotivasi, serta mampu memelihara motivasi yang siswa miliki untuk terus bertahan bahkan menjadi semakin kuat. Beragam cara dapat dilakukan untuk ini. Guru yang berpengalaman akan mampu menggunakan berbagai kesempatan yang ada saat proses interaksi berlangsung dalam pembelajaran untuk memotivasi siswanya dalam belajar.
    6) tindakan belajar siswa
    Banyak tindakan pembelajaran yang harus ditaati di dalam kelas bagi pelajar dan pendidik seperti berikut:
    Suatu etika yang harus ditaati oleh pelajar dan pendidik di dalam kelas seperti, tidak berisik pada saat proses pembelajaran sedang berlangsun bagi pelajar kecuali pada saat berdiskusi atau proses tanya jawab, tidak saling mengganggu teman yang sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas, pendidik tidak menggunakan alat elektronik di dalam kelas. Suatu etika yang harus ditaati oleh pelajar dan pendidik di dalam kelas seperti, tidak menggunakan perkataan yang tidak baik dalam mengajukan pertanyaan dan pendidik yang menjawab pertanyaan pelajar tersebut juga harus menggunakan bahasa yang baik, tidak hanya itu setiap pelajar yang ingin mengajukan pertanyaan sebaiknya pelajar mengangkat tangan kanan mereka agar pendidik mengetahui pelajar yang ingin bertanya. Dalam etika berpakaian pelajar dan pendidik harus memakai pakaian yang sopan dan rapih. Jika pelajar tersebut masih duduk di bangku sekolah harus menggunakan pakaian seragam yang merupakan aturan dari sekolahan tersebut dan bagi mahasiswa yang mempunyai kebebasan dalam berpakaian tetapi mahasiswa juga harus menggunakan pakaian yang sopan dan rapih.
    7) hasil belajar ( winkel, 1991 )
    Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. Menurut Winkel (1991: 28) meyataka bahwa hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakuakan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka.


    BalasHapus
  23. NAMA : ZHEKA MARCELLA
    NIM : RRA1C313005

    KOMPONEN DALAM PEMBELAJARAN
    1)Guru
    Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. guru memiliki peran penting dalam membentuk siswa. Selain itu peran dari guru juga tidak hanya sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai pengembang, pembimbing, dan pengelola pembelajaran. Guru, umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih, menilai dan mengevaluasi. Adapun fungsi dari guru adalah :
    a. Sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat.
    b. Sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
    c. Sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat.
    d. Sebagai pelajar (leamer). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman
    e. Sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran.
    2) Siswa
    Murid atau siswa adalah sebagai seseorang yang turut mengikuti program pendidikan, baik di sekolah maupun di lembaga pendidikan yang lain dibawah bimbingan seseorang atau beberapa guru. Akan tetapi jangan selalu menganggap siswa tidak tahu mengenai apa-apa, karena mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda.bagi siswa, sebagai dampak pengiring berupa terapan pengetahuan atau kemampuan dibidang lain sebagai suatu transfer Adapun fungsi dari siswa adalah :
    a. Objek yang menerima pelajaran
    b. Objek yang turut menentukan hasil pembelajaran
    3)Desain intruksional
    adalah praktek membuat pengalaman instruksional yang membuat akuisisi pengetahuan dan keterampilan yang lebih efisien , efektif , dan menarik . Proses ini terdiri dari luas menentukan keadaan saat ini dan kebutuhan peserta didik , mendefinisikan tujuan akhir dari instruksi , dan menciptakan beberapa " intervensi " untuk membantu dalam transisi .. Hasil dari instruksi ini mungkin langsung dapat diamati dan diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan diasumsikan . Ada banyak model desain instruksional tetapi banyak yang didasarkan pada model ADDIE dengan lima tahap : analisis, desain , pengembangan, implementasi , dan evaluasi . Sebagai lapangan , desain instruksional secara historis dan tradisional berakar pada psikologi kognitif dan perilaku , meskipun baru-baru Konstruktivisme ( teori belajar ) telah mempengaruhi pemikiran di lapangan

    BalasHapus
  24. NAMA : ZHEKA MARCELLA
    NIM : RRA1C313005
    KOMPONEN STANDAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
    1. Siswa
    Siswa/siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.
    2. Guru
    Guru arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
    3. Kurikulum
    Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
    4. Fasilitas
    Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat di kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan, labolatarium dan sebagainya.Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.
    Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
    1) Bangunan dan perabot sekolah
    2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan labolatarium
    3) Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang menguanakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
    Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi 3jenis yaitu :
    1. Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan mempermudah dalam melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materiil.Contoh : kendaraan, alat tulis kantor, peralatan komunikasi elektronik, dll.
    2. Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
    3. Fasilitas sumber daya manusia
    Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai ada beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam mengelola perlengkapan di sekolah, prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
    1) Prinsip pencapaian tujuan
    2) Prinsip efisiensi
    3) Prinsip administratif
    4) Prinsip kejelasan tanggung jawab
    5) Prinsip kekohesifan

    BalasHapus
  25. NAMA : ZHEKA MARCELLA
    NIM : RRA1C313005
    LANJUTAN KOMPONRN STANDAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
    5. Manajemen
    menurut Hanry L. Sisk mendefinisikan Management is the coordination of all resources through the processes of planning, organizing, directing and controlling in order to attain stted objectivies. Artinya manajemen adalah Pengkoordinasian untuk semua sumber- sumber melalui proses-proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan di dalam ketertiban untuk tujuan. Selanjutnya, mengenai pembelajaran berasal dari kata “instruction” yang berarti “pengajaran”. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Menurut Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan. Pembelajaran adalah proses interaktif peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
    Dari beberapa pengertian diatas dapat dikatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta pengawasan guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.


    6. Evaluasi
    Menurut M Sobby Sutikno (2007 :40) evalusi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sedangkan menurut Masitoh,dkk (2005 :47) evaluasi adalah suatu proses memilih mengumpulkan dan menafsirkan informasi utuk membuat keputusan. Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang sudah di tetapkan dapat tercapai.
    Jadi, evaluasi merupakan aspek yang penting, yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan siswa, dan bagaiman tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
    Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi belajar siswa dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Untuk melakukan evaluasi diperlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat umum evaluasi yaitu:
    a. Validitas;
    b. Realiabilitas;
    c. Objektivitas;
    d. Efisiensi; dan
    e. Kegunaan / kepraktisan.

    BalasHapus
  26. NAMA ; ZHEKA MARCELLA
    NIM : RRA1C313005
    dari penjelasan rivani diatas saya ingin bertanya apakah strategi yang tepat yang dapat mengembangkan intelektual peserta didik?

    BalasHapus


Top