ads

Tugas Mahasiswa

Tugas Mahasiswa[OneLeft]

Informasi

Tugas Akhir[OneRight]

Buku

Paper

TUJUAN BELAJAR

TAKSONOMI BLOOM

Ranah Psikomotor
     1. Persepsi
     2. Kesiapan
     3. Gerak Terbimbing
     4. Gerakan Terbiasa
     5. Gerak kompleks
     6. Penyesuaian Pola Gerakan
     7. Kreatifitas



CATATAN:
  1. Setiap Mahasiswa menjelaskan setiap poin yang ada di atas melalui komentar di blog.
  2. Kemudian tanggapilah komentar yang diberikan oleh Mahasiswa lainnya.
  3. Sebelum berkomentar sertakanlah nama dan NIM kalian dengan format #Nama Mahasiswa#NIM#Penjelasan & Komentar#

About Hendra Sofyan

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

76 komentar:

  1. #Annisa Rahim #A1C313004
    Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.

    1. Persepi : Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikan nya dalam memperkirakan sesuatu
    Contoh: menurunkan suhu AC saat merasa suhu ruangan panas

    Kata Kerja : Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, menggambarkan, mengidentifikasi, mengisolasi, membedakan, menyeleksi.

    2. Kesiapan : Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu. 
    Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang.

    Kata Kerja : Memulai, mengawali, memprakarsai, membantu, memperlihatkan mempersiapkan diri, menunjukkan, mendemonstrasikaan.

    3. Gerak Terbimbing : Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks
    dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.
    Contoh: Mengikuti arahan dari asisten pratikum sebelum melakukan pratikum.

    Kata Kerja : Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan,memasang, bereaksi, menanggapi.

    BalasHapus

  2. 4. Gerakan Terbiasa (Reaksi natural / mekanisme) : Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih
    sulit. 
    Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya.

    Kata Kerja : Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mempertajam, menangani.

    5. Gerak kompleks : Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu.
    Contoh: Keahlian bermain piano atau keahlian bermain alat music.

    Kata Kerja : Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mencampur, mempertajam, menangani, mngorganisir, membuat draft/sketsa, mengukur

    6. Penyesuaian pola gerakan (Adaptasi) : Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dibutuhkan.
    Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada.

    Kata Kerja : Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali, merancang kembali, memodifikasi.

    7. Kreativitas : Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan
    kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah
    dengan mengeksplorasi kreativitas diri. 
    Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru.

    Kata Kerja : Merancang, membangun, menciptakan, mendisain, memprakarsai, mengkombinasikan, membuat, menjadi pioneer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum wr wb
      #Nur Izzati Haq#A1C313005#Komentar
      Tolong jelaskan bagaimana cara meningkatkan kreativitas belajar siswa dimana siswa tersebut sukar bertindak dalam kata lain siswa tersebut pemalas?
      Terimakasih :)

      Hapus
    2. coba beri dia motivasi dari kisah kreativator yang sukses...

      Hapus
  3. #ESTIANINUR #A1C313010

    Ranah Psikomotorik (Keterampilan)
    1. Persepsi
    Persepsi merupakan penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.

    Kata-kata kerja operasional :
    Memilih, membedakan, mempersiapkan, menyisihkan, menunjukan, mengidentifikasikan, menghubungkan.

    2. Kesiapan
    Kesiapan ini mencakup kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.

    Kata-kata kerja operasional : Memulai, Mengawali, Bereaksi, Mempersiapkan, Memprakarsai, Menanggapi,Mempertunjukan.

    3. Gerakan terbimbing
    Gerakan terbimbing merupakan tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.

    Kata kerja operasional : Mempraktekan, Memainkan, Mengikuti, Mengerjakan, Membuat, Mencoba, Memperlihatkan, Memasang, Membongkar.

    4. Gerakan terbiasa
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.

    Kata kerja operasional : Mengoperasikan, Membangun, Memasang, Membongkar, Memperbaiki, Melaksanakan, Mengerjakan, Menyusun, Menggunakan, Mengatur, Mendemontrasikan, Memainkan, Menangani.

    5. Gerakan kompleks
    Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.

    Kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan, Menunjukan, Mengidentifikasikan, Menghubungkan.

    6. Penyesuaian pola gerak
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.

    Kata kerja operasional : Mengubah, Mengadaptasikan, Mengatur kembali, Membuat variasi.

    7. Kreativitas
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    Kata kerja operasional : Merancang, Menyusun, Menciptakan, Mendesain, Mengkombinasikan, Mengatur, Merencakan.

    Sumber :
    Ranah-Ranah Taksonomi Bloom oleh Fisip UIN SGD Bandung

    BalasHapus
  4. #RAHMIYATI #A1C313001

    Ranah psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan kepada kemampuan fisik dan kerja otot ( Bloom 1979), lranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).
    1. Persepsi
    Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan penciuman.

    Contoh : mengenal kerusakan mesin dari suara yang ditimbulkannya.

    2. Kesiapan

    Kesiapan adalah kemampuan menempatkan diri dalam keadaan akan memulai suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk mental set atau kesiapan mental, physical set (kesiapan fisik) atau (emotional set) kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan.

    Contoh : sebelum mengikuti ujian seseorang akan belajar(kegiatan jasmani) dan berdoa
    (kesiapan mental)




    3. Gerak Terbimbing

    Gerak terbimbing (meniru contoh) yaitu rangkaian gerak-gerik yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota tubuh menurut contoh yang telah diberikan.
    Kata kerja : mempraktikan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba.

    Contoh: anak kelas satu SD akan meniru gurunya dalam menulis angka 1-9.

    BalasHapus
  5. 4. Gerakan terbiasa

    Gerakan terbiasa adalah satu rangkaian gerak gerik yang dilakukan tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan, hal ini disebabkan karena sudah mendapa latihan yang cukup.

    Contoh: anak kelas 6 SD bisa menulis angka 1-9, tanpa meniru gurunya.

    5. Gerakan Kompleks
    Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas berbagai komponen, dengan lancer, tepat, dan efisien yang dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub keterampilan yang ada mencapai kemahiran.

    Contoh: keahlian dalam menggunakan alat ukur.

    6. Adaptasi

    Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.
    Contoh: melakukan penyesuaian secara tepat dalam lingkungan belajar yang baru. Seperti anak yang baru pindah sekolah sudah memiliki teman yang banyak..


    7. Kreativitas
    Menurut Semiawan Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi: baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluerency), keluwesan (flexsibelity) dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun non aptitude seperti rasa ingin tahu dan senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin menemukan pengalaman baru.
    Contoh : anak yang senang megajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menciptakan gagasan baru.

    BalasHapus
  6. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    1. PERSEPSI
    Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
    Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.

    (Sumber : Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.)

    Bimo Walgito (2004: 70) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain. Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya.

    (Sumber :Bimo Walgito. (2004). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Fakultas
    Psikologi UGM.)

    Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya (Waidi, 2006: 118).

    (Sumber : Waidi, (2006), Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek, Prestasi
    Pustaka Publisher, Jakarta.)

    Jalaludin Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

    (Sumber : Jalaluddin Rahmat. (2007). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remaja
    Rosda Karya.)

    Sedangkan, Suharman (2005: 23) menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

    (Sumber : Suharman. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.)

    Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesamaan pendapat bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

    BalasHapus
  7. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    2. KESIAPAN
    Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu” (Chaplin, 2006, halaman 419).

    (Sumber : Chaplin, J.P Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006)

    Menurut Slameto (2003) “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.

    (Sumber : Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya edisi Revisi.
    Jakarta: Rineka Cipta.)

    Menurut Dalyono (2005, halaman 52) juga mengartikan “kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”.

    (Sumber : Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia)

    Menurut Oemar Hamalik (2008, halaman 94) “kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”.

    Oemar Hamalik. (2008). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
    Tarsito.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan mengenai pengertian kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.
    Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan, pekerjaan apapun akan dapat teratasi dan dapat dikerjakan dengan lancar serta memperoleh hasil yang baik.

    BalasHapus
  8. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    4. GERAKAN TERBIASA
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan. Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
    Gerakan yang terbiasa (Mechanical response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota / bagian tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat. Misalnya, siswa akan mampu melompat dan menitipkan bola volley dalam net selama 10 menit, dengan membuat kesalahan maksimal 5 kali.
    Gerakan terbiasa (P4), mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat.

    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    5. GERAK KOMPLEKS
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
    Gerakan kompleks, mampu luwes. Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.
    Gerakan kompleks (Complex response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur. Misalny, siswa akan mampu membat sebuah sekrup yang panjangnya 3cm dan tebalnya ¼ cm, dalam waktu setengah jam, dengan menggunakan mesin listrik di bengkel.
    Gerakan kompleks (P5), yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya, bekerja dengan terstruktur.
    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)
    6. PENYESUAIAN POLA GERAKAN
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    Penyesuaian, mampu menyesuaikan situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.
    Penyesuaian pola gerakan (Adjustment), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
    Penyesuaian (P6), mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, keterampilan bertanding.

    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    BalasHapus
  9. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    3. GERAK TERBIMBING
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai dengan contoh guru atau gerak tiruan. Dimisalkan dalam proses pembelajaran seni tari, sebelum melakukan gerakan, siswa memperhatikan terlebih dahulu gerakan guru. Setelah guru mempraktekan gerakan tersebut, siswa menirunya.
    Gerakan terbimbing, mampu untuk dibimbing. Contoh : anak umur satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana, begitupun siswa perlu dibimbing untuk memahami suatu materi pembelajaran.
    Gerakan terbimbing (P3), mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, membuat lingkaran di atas pola, merangkai rangkaian listrik sesuai gambar rangkaian.
    Gerakan terbimbing (Guided response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. Misalnya, siswa akan mampu membuat lingkaran di atas kertas secara tepat dengan menggunakan sebuah jangka, sesuai dengan contoh yang diberika oleh guru di papan tulis.

    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    4. GERAKAN TERBIASA
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan. Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
    Gerakan yang terbiasa (Mechanical response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota / bagian tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat. Misalnya, siswa akan mampu melompat dan menitipkan bola volley dalam net selama 10 menit, dengan membuat kesalahan maksimal 5 kali.
    Gerakan terbiasa (P4), mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat.

    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    5. GERAK KOMPLEKS
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
    Gerakan kompleks, mampu luwes. Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.
    Gerakan kompleks (Complex response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur. Misalny, siswa akan mampu membat sebuah sekrup yang panjangnya 3cm dan tebalnya ¼ cm, dalam waktu setengah jam, dengan menggunakan mesin listrik di bengkel.
    Gerakan kompleks (P5), yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya, bekerja dengan terstruktur.
    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    BalasHapus
  10. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN


    6. PENYESUAIAN POLA GERAKAN
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    Penyesuaian, mampu menyesuaikan situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.
    Penyesuaian pola gerakan (Adjustment), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
    Penyesuaian (P6), mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya, keterampilan bertanding.

    (Sumber: Dimyati & Mujiono. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta)

    BalasHapus
  11. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    7. KREATIVITAS
    Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki setiap manusia dan bukan yang diterima dari luar diri individu. Kreativitas yang dimiliki manusia, lahir bersama lahirnya manusia tersebut. Sejak lahir individu sudah memperlihatkan kecenderungan mengaktualisasikan dirinya. Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Harus diakui bahwa memang sulit untuk menentukan satu definisi yang operasional dari kreativitas, karena kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multidimensional sehingga banyak para ahli mengemukakan tentang definisi dari kreativitas. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan para ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sedangkan untuk keterampilan, merupakan derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Keterampilan seseorang yang tergambarkan dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu memainkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu, semakin tinggi keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerakan tersebut maka semakin baik keterampilan orang tersebut.
    Menurut Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru.

    (Sumber : Conny R Semiawan. (2009). Kreativitas Kebebakatan, Jakarta: PT Indeks)

    Menurut Utami Munandar (2009: 12), mengemukakan bahwa kreativitas adalah: Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat. Beberapa uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

    (Sumber : Munandar, Utami.2009.Pengembangan kreativitas Anak Berbakat.Jakarta :
    Rineka Cipta.)

    BalasHapus
  12. #NAMA : WULAN SARI
    #NIM : A1C313003
    #PENJELASAN

    Beberapa teknik untuk memacu timbulnya kreativitas menurut Nursito (1999: 34) :
    a. Aktif membaca
    b. Gemar melakukan telaah
    c. Giat berapresiasif
    d. Mencintai nilai seni
    e. Resprektif terhadap perkembangan
    f. Menghasilkan sejumlah karya
    g. Dapat memberikan contoh dari hal-hal yang dibutuhkan orang lain.

    (Sumber : Nursito. (1999). Kiat Menggali Kreativitas. Yogyakarta : Mitra Gama Widya.)

    Ciri-Ciri Kreativitas :
    Menurut Pedoman Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas 2004: 19) dalam Nurhayati (2011: 10), disebutkan ciri kreativitas antara lain :
    a. Menunjukan rasa ingin tahu yang luar biasa
    b. Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan
    c. Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar
    d. Berani mengambil resiko
    e. Suka mencoba
    f. Peka terhadap keindahan dan segi estetika dari lingkungan

    (Sumber : Nurhayati. (2011). Kreativitas Guru Penjasorkes Dalam Memodifikasi Sarana
    Dan Prasarana Pembelajaran Di SD Negeri Se-Kecamatan Ambal,
    Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2010/2011. Yogyakarta : FIK
    UNY)

    Menurut Conny R Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:
    1) Berani mengambil resiko
    2) Memainkan peran yang positif berfikir kreatif
    3) Merumuskan dan mendefinisikan masalah
    4) Tumbuh kembang mengatasi masalah
    5) Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy)
    6) Menghargai sesama dan lingkungan sekitar

    (Sumber : Conny R Semiawan. (2009). Kreativitas Kebebakatan, Jakarta: PT Indeks)

    Menurut Utami Munandar (2009: 10) ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (non-aptitude). Ciri kognitif (aptitude) dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri non kognitif dari kreativitas meliputi motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas baik itu yang meliputi ciri kognitif maupun non-kognitif merupakan salah satu potensi yang penting untuk dipupuk dan dikembangkan.

    (Sumber : Munandar, Utami.2009.Pengembangan kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:
    Rineka Cipta.)

    BalasHapus
  13. NAMA : HENY SULISTIA
    NIM : A1C313020
    TUJUAN BELAJAR
    TAKSONOMI BLOOM
    Ranah psikomotor
    Dalam rangkaian kategorisasi taksonomi pendidikan Bloom sebenarnya bukanlah utuh pemikiran Bloom semua. Tetapi di dalamnya terdapat adanya sumbangan pemikiran dan gagasan cemerlang lain dari para pemikir dan para ahli pendidikan lainnya. Hal tersebut terlihat ketika pada ranah afektif dalam taksonomi Bloom, Bloom bekerja sama dengan Kratwohl. Begitu juga dengan karakteristik yang dimunculkan pada ranah psikomotorik, di sana Bloom hanya sebagai peletak dasar taksonomi akan tetapi lebih jauh telah dikembangkan oleh Simpson, Dave, dan lain-lain.
    Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentudan juga ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, namun dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain yang dibuat Bloom. Ranah psikomotorik ini dikembangkan oleh Simpson, dan klasifikasi ranah psikomotorik itu sendiri di bagi menjadi beberapa bagian di antaranya adalah :

    BalasHapus
  14. 1. Persepsi
    Persepsi adalah seorang individu yang mampu membedakan, menunjukkan, memilih, dan menghubungkan. Selain itu persepsi di gunakan sebagai Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Adapun contoh kegiatan belajar siswa secara persepsi di antaranya, yaitu :
    • melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan.
    • memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi.
    • membaca melihat terbangnya bola pingpong.
    • melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri.
    • menulis alphabet.
    • mengulangi pola gerak tarian.
    • memukul bola tenis, pingpong.
    • membedakan bunyi beragam alat musik.
    • membedakan suara berbagai binatang.
    • mengulangi ritme lagu yang pernah didengar.
    • membedakan berbagai tekstur dengan meraba.

    2. Kesiapan
    Kesiapan adalah seoramg siswa yang mengawali, bereaksi, mempersiapkan, menanggapi, dan memprakarsai. Kesiapan melakukan suatu pekerjaan (set), meliputi kemampuan menempatkan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Misalnya dalam Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan suatu gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.

    BalasHapus
  15. 3. Gerak Terbimbing
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan atau imitasi. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh. Dapat disimpulkan bahwa gerak terbimbing adalah gerak awal yang mempunyai ketrampilan dan seorang guru harus memimpin atau memberikan contoh dengan cara menggerakan anggota tubuh.

    4. Gerakan Terbiasa
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancer karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan. Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, kaena sudah dilatih secukupnya, tana memerhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemamuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota atau bagian tubuh sesuai rosedur yang tepat.

    5. Gerak Kompleks
    Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. Gerak komplek itu sendiri mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggambungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.

    6. Penyesuian Pola Gerak
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapain kemahiran.

    7. Kreativitas
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya sosok orang yang berketrampilan tinggi dan berani berfikir kreatif akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini. Dengan adanya ranah psikomotor kreativitas siswa dapat menciptakan sesuatu yang lebih kreatif . siswa dapat mampu berfikir yang lebih kreatif.
    Selain Sympson, Dave juga mengemukakan pendapat terkait domain psikomotor, Khusus keterampilan motorik Dave (1967), membaginya dalam lima jenjang, yaitu: peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian, dan naturalisasi. Secara visual jenjang keterampilan motorik tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
    klasifikasi ranah psikomotor dijabarkan sebagai berikut.
    • Peniruan (Imitation) adalah mengamati perilaku dan pola setelah orang lain. Kinerja mungkin kualitas rendah.
    • Penggunaan (Manipulation) adalah mampu melakukan tindakan tertentu dengan mengikuti instruksi dan berlatih.
    • Ketepatan (Precision) adalah mengulangi pengalaman serupa agar menuju perubahan yang ke arah yang lebih baik.
    • Perangkaian (Articulation) adalah koordinasi serangkaian tindakan, mencapai keselarasan dan konsistensi internal.
    • Naturalisasi (Naturalitation): Setelah kinerja tingkat tinggi menjadi alami, tanpa perlu berpikir banyak tentang hal itu.

    BalasHapus
  16. Nama : Riska Sorry Syafitri
    NIM ; A1C313018

    Taksonomi Bloom
    Ranah Psikomotor :
    1. Persepsi
    Untuk menghasilkan persepsi yang tepat, siswa membutuhkan kerja alat indara sera stimulasi yang dirasakan alat indra yang saling memiliki kecocokan. Persepsi ini berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Penggunaan alat indra untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi mencangkup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya stimulasi dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Contoh dari persepsi pada proses pembelajaran adalah memilih, membedakan, mempersiapkan, menyisihkan, menunjukkan, mengidentifikasikan, dan menghubungkan.
    2. Kesiapan (Set)
    Kesiapan ini meliputi fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Pada ranah psikomotor, kesiapan dari berbagai aspek akan menentukan hasil yang akan dicapai nanti. Contoh dari kesiapan dalam proses pembelajaran adalah memulai, mengawali, bereaksi, mempersiapkan, memprakarsai, dan menanggapi.
    3. Gerak terbimbing
    Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh.Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Imitasi yang berarti meniru menunjukkan bahwa sebelum dapat melakukan gerakan kompleks seorang siswa belajar meniru gerakan dari orang lain. Gerakan terbimbing yang didapat siswa diperoleh dari guru. Contoh gerak terbimbing adalah memainkan, mempraktekkan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba, memperlihatkan, dan memasang.
    4. Gerak terbiasa
    Gerak terbiasa merupakan lanjutan dari gerak terbimbing. Pada gerak ini tidak memerlukan contoh lagi. Individu yang melakukan tdak perlu dibimbing lagi. Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memerhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemamuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota atau bagian tubuh sesuai prosedur yang tepat. Contohnya yakni membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan, mengerjakan, menyusun, dan memainkan.

    BalasHapus
  17. Nama : Riska Sorry Syafitri
    NIM : A1C313018

    Ranah psikomotor
    5. Gerak kompleks
    Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response) terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. Gerak kompleks diakukan secaara lancar, luwes, super, gesit, dan lincah.
    6. Penyesuaian pola gerakan
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. Adaptasi berkenaan dengan ketrampilan yang sudah berkembang kepada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi (membuat perubahan) pada pola gerakan seuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat seperti pada orang yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan kebutuhan mematahkan permainan lawan. Contohnya seperti mengubah, mengadaptasi, mengatur kembali, dan membuat vaiasi.
    7. Kreatifitas
    Kreatifitas diartikan sebagai kegiatan membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Dalam kreatifits dibutuhkan inisiatif. Untuk memunculkan sifat kreatifitas siswa, guru harus berusaha keras melatih siswa. Agar siswa terbiasa dalam memecahkan persoalan yang akan mengembangkan daya kreatifitasnya. Contoh dalam kreatifitas merancang, menyusun, menciptakan, mendesain, dan mengkombinasikan. Kreativitas mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiasi sendiri. Hanya sosok orang yang berketrampilan tinggi dan berani berfikir kreatif akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.

    BalasHapus
  18. #RILONATANAEL#A1C313029#
    1. PERSEPSI
    Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
    Sugihartono, dkk (2007: 8)
    ( Kita sebagai calon guru, hendaknya membuat siswa memberikan tanggapan akan proses belajarnya )
    2. KESIAPAN
    kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.
    (Sumber : Slameto. (2003)
    ( Setiap siswa memiliki kesiapan yang berbeda-beda dalam menghadapi suatu kondisi tertentu )
    3. GERAK TERBIMBING
    Menurut Simpson (2005:29).
    Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks
    dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.
    Contoh: Mengikuti arahan dari guru pratikum sebelum melakukan uji coba.
    Kata Kerja : Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan,memasang, bereaksi, menanggapi.
    (Setiap guru hendaknya membimbing siswanya dengan sabar, dan penuh tanggung jawab)
    4. GERAKAN TERBIASA
    Menurut Simpson (2005:29). Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan.
    ( Jika siswa sudah terbiasa belajar tanpa bimbingan, maka guru hendaknya mengawasi siswa tersebut )

    BalasHapus
  19. 5. GERAK KOMPLEKS
    Menurut Simpson (2005:29). Gerakan kompleks, meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
    Gerakan kompleks, mampu luwes. Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.
    Gerakan kompleks (Complex response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur.
    ( Setiap siswa yang sudah mencapai tahap gerak kompleks, dapat membantu temannya yang lain dalam proses belajar )
    6. PENYESUAIAN POLA GERAKAN
    Menurut Simpson (2005:29). Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    Penyesuaian, mampu menyesuaikan situasi dan kondisi.
    Penyesuaian pola gerakan (Adjustment), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
    ( Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku )
    7. KREATIFITAS
    Menurut Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru.
    (Sumber : Conny R Semiawan. (2009). Kreativitas Kebebakatan, Jakarta: PT Indeks)
    Menurut Utami Munandar (2009: 12), mengemukakan bahwa kreativitas adalah: Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat. Beberapa uraian diatas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
    (Sumber : Munandar, Utami.2009.Pengembangan kreativitas Anak Berbakat.Jakarta :
    Rineka Cipta.)
    ( Siswa yang kreatif dapat mengembangkan pola pikir dengan caranya sendiri )#

    BalasHapus
  20. #ISLAMISI#A1C313033#

    Ranah Psikomotor

    Paradigma di masa lalu menjujung tinggi penguasan teoritis, kini menjujung tinggi nilai-nilai pragmatis. Keberhasilan belajar tidak hanya diukur dengan seberapa banyak materi yang dapat siswa kuasai, namun perlu dilanjutkan dengan seberapa terampil siswa menerapkan teori yang dikuasainya. Terampil menerapkan teori menjadi karya menjadi target utama belajar masa kini. Domain psikomotorik berbeda dengan menerapkan dalam domain kognitif. Dalam pengembangan kognitif menyangkut pengembangan kemampuan berpikir, sedangkan dalam domain psikomotor menurut Simpson, 1972, menyangkut keterampilan gerakan dan kordinasi secara fisik dalam menggunakan keterampilan fisik. Ukuran pengembangan keterampilan fisik adalah kecepatan, ketepatan, jarak, prosedur, atau teknik pelaksanaan. Tingkat penguasaan keterampilan terbagi dalam tujuh kategori, yaitu:

    • Persepsi , yaitu keterampilan menggunakan berbagai isyarat sensor untuk melakukan aktivitas motorik seperti keterampilan menerjemahkan isyarat indra.

    Kata kunci yang digunakan dalam keterampilan ini ialah memilih, menggambarkan, mendetiksi, membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi, dan menghubungkan.

    Persepsi (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara cirri – cirri fisik yang khas pada masing – masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Misalnya, Siswa akan mampu membedakan antara bentuk huruf d dan g atau antara bentuk angka 6 dan 9.

    • Kesiapan,yaitu meningkatkan kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan suatu tindakan.

    Kata kunci yang digunakan dalam keteramilan ini ailah; memulai, menyajikan, menerangkan, bergerak, menghasilkan, berkreasi, dan menyatakan.

    Kesiapan (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.
    Misalnya, siswa akan mampu mengambil posisi tubuh yang tepat, sebelum meninggalkan garis start dalam perlombaan lari cepat.

    • Gerak terbimbing,yaitu tahap awal dalam keterampilan belajar yang kompleks adalah keterampilan meniru dan trial and error. Ketepatannya ditentukan latihan.

    Kata kunci yang digunakan adalah meng-copy, mengikuti jejak, memperbanyak, merespon, dan bereaksi.


    Gerakan terbimbing (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.
    Misalnya, siswa akan mampu membuat lingkaran di atas kertas secara tepat dengan menggunakan sebuah jangka, sesuai dengan contoh yang diberika oleh guru di papan tulis

    BalasHapus
  21. • Gerak terbiasa,yaitu adalah tahap peralihan dalam belajar melalui pengembangan kebiasaan dan melakukan gerakan yang didukung dengan keyakinan dan rasa percaya diri.

    Kata kunci yang digunakan adalah merakit, mengkalibarasi, menbangun konstruksi, membongkar, menampilkan, mengikat, memperbaiki, memanaskan, memanipulasi,mengukur, mencampur, mengorganisasikan, memubuat sketsa.


    Gerakan yang terbiasa (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik dengan lancer, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota / bagian tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.
    Misalnya, siswa akan mampu melompat dan menitipkan bola volley dalam net selama 10 menit, dengan membuat kesalahan maksimal 5 kali.

    • Gerak komplek, yaitu Keterampilan direfleksikan dalam gerak yang kompleks. Kemahiran ditunjukkan dengan kinerja yang cepat, akurat, sangat terkoordinasi, dan menggunakan energi minimal. Kategori ini termasuk melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, dan aksi otomatis.
    Contoh dalam bermain sepakbola yang menggunakan
    kata kunci bertindak cepat, akurat, terkoordinasi.

    Gerakan kompleks (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur.
    Misalny, siswa akan mampu membat sebuah sekrup yang panjangnya 3cm dan tebalnya ¼ cm, dalam waktu setengah jam, dengan menggunakan mesin listrik di bengkel.

    • Adaptasi,yaitu keterampilan yang dikembangkan dengan baik secara individu dapat memodifikasi pola pergerakan sesuai persyaratan khusus. Kata kunci yang digunakan menyesuaikan, menggubah, mengubah, menata kembali, mereorganisasi, merevisi, memvariasikan.

    Penyesuaian pola gerakan (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.

    • Kreativitas, yaitu membuat gerakan baru sehingga sesuai dengan keadaan tertentu. Pembelajaran menekankan pada pengembangan kreativitas yang berlandaskan keterampilan tinggi.

    Kata kunci yang digunakan adalah menyusun, membangun, menggabungkan, mengarang, mengkonstruksi, menciptakan, mendesain, memulai, dan membuat
    Kreativitas (Simpson,1972), mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak – gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya sosok orang yang berketerampilan tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.

    BalasHapus
  22. #NAMA : INA NURVIANTI
    #NIM : A1C313032
    Ranah psikomotorik
    adalah ranah yang menitikberatkan kepada kemampuan fisik dan kerja otot ( Bloom 1979). Dalam pengembangannyapun mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Penilaian psikomotorik implementasinya dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau pengamatan
    1. Persepsi.
    Berkenaan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan. Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan
    Contoh: mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang.
    2. Kesiapan
    Berkenaan dengan melakukan sesuatu kegiatan atau set termasuk di dalamnya mental set atau kesiapan mental, physical set (kesiapan fisik) atau (emotional set) kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan, Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
    3. Gerak terbimbing
    Berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan menjadi kebiasan sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan kepada suatu kemahiran.
    Contoh: menulis halus, menari, menata laboratorium dan menata kelas.
    4. Gerak terbiasa
    Berkenaan dengan meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba (trial and error).
    5. Gerakan kompleks
    Berkenaan dengan penampilan gerakan motorik dengan ketrampilan penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang baik namun menggunakan sedikit tenaga.
    Contoh: tampilan menyetir kendaran bermotor.
    6. Penyesuain pola gerakan
    berkenaan dengan ketrampilan yang sudah berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
    Contoh: orang yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan kebutuhan mematahkan permainan lawan.
    7. kreatifitas
    Berkenaan dengan penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu, biasanya hal ini dapat dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai ketrampilan tinggi, seperti menciptakan model pakaian, menciptakan tarian, komposisi musik.


    BalasHapus
    Balasan
    1. #RAHMIYATI#A1C313001
      INA NURVIANTI saya ingin bertanya : maksud dari penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan pada kegiatan persepsi itu apa ? dan berikan contohnya ?

      Hapus
  23. 1. Persepsi
    Menurut Purwodarminto (1990: 759), persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraan.

    Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.

    Menurut Thoha (2004: 141) persepsi pada hakikatnya adalah “proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”.

    Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu.
    Proses Terbentuknya Persepsi
    Proses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap.
    Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya.
    Tahap keempat merupakan tahap penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa Persepsi.
    Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
    Sekarang kita juga akan mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Vincent ( Manajemen Bisnis Total, 1997, hal 35):
    1. Pengalaman masa lalu (terdahulu) dapat mempengaruhi seseorang karena manusia biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan.
    2. Keinginan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam hal membuat keputusan. Manusia cenderung menolak tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
    3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman yang telah dialaminya. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. #SAKDIYAH#AIC313008# tujuan belajar ranah psikomotor

      Hapus
  24. 2. Kesiapan
    a. Kesiapan
    Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon.
    Menurut Oemar Hamalik (2008, halaman 94) “kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”.
    Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu” (Chaplin, 2006, halaman 419)
    Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan mengenai pengertian kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.
    b. Faktor-faktor Kesiapan
    Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
    1. Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:
    a). Kondisi fisik yang tidak kondusif
    Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
    b) Kondisi psikologis yang kurang baik
    Misalnya gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar.
    2. Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
    a. kondisi fisik, mental dan emosional
    b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
    c. Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

    3. gerak terbimbing

    Gerakan terbimbing (Guided response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. Misalnya, siswa akan mampu membuat lingkaran di atas kertas secara tepat dengan menggunakan sebuah jangka, sesuai dengan contoh yang diberika oleh guru di papan tulis.




    4. Gerakan terbiasa

    Gerakan terbiasa (mechanical response) Level gerakan ini berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah menjadi terbiasa dan gerakan-gerakan dilakukan dengan penuh keyakinan dan kecakapan. Hasil belajar level ini berkenaan dengan keterampilan berbagai tipe kinerja, tetapi tingkat kompleksitas gerakannya lebih rendah dari level berikutnya. Artinya siswa sudah terbiasa melakukan kan nya ketika di suruh mereka biasa melakukan nya tanpa diberikan contoh lagi. Misalnya, siswa akan mampu melompat dan menitipkan bola volley dalam net selama 10 menit, dengan membuat kesalahan maksimal 5 kali.

    BalasHapus

  25. 5. Gerakan kompleks (complex response)
    Level gerakan kompleks merupakan gerakan yang sangat terampil dengan pola-pola gerakan yang sangat kompleks. Keahliannya terindikasi dengan gerakan yang cepat, lancar, akurat, dan menghabiskan energi yang minimum. Kategori ini meliputi kemantapan gerakan dan gerakan otomatik.
    Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur. Misalny, siswa akan mampu membat sebuah sekrup yang panjangnya 6cm dan tebalnya 1/2 cm, dalam waktu setengah jam, dengan menggunakan mesin listrik di bengkel.

    6. Gerakan pola penyesuaian (adjustment)
    Level gerakan ini berkenaan dengan keterampilan yang dikembangkan dengan baik sehingga seseorang dapat memodifikasi pola-pola gerakan untuk menyesuaikan tuntutan tertentu atau menyesuaikan situasi tertentu. Misalkan siswa pindahan dapat menyesuaikan diri dengan memperbanyak temannya.

    7. Kreativitas (creativity)
    Level terakhir ini menunjukkan pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus. Hasil belajar untuk level ini menekankan kreativitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat hebat.misalkan siswa mempunyai gagasan baru, atau ada siswa yang dapat menyelesaikan soal fisika dengan cepat dengan metode baru yang dia temukan.

    BalasHapus
  26. Nama : Putri Ella Novita Sari
    Nim : A1C313015
    Tujuan belajar dalam ranah psikomotor :
    1. PERSEPSI
     Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.
     Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,dan pencium.
     menurut mulyana (2000:168) persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik(decoding) dalam proses komunikasi.selanjutnya mulyana mengemukakan persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan lian.
    persepsi timbul karena adanya dua faktor baik internal maupun eksternal dari diri siswa. faktor internal tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk di dalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapannya terhadap hasil yang dicapai. faktor eksternal berupa lingkungan. kedua faktor ini menimbulkan persepsi karena didahului oleh suatu proses yang dikenal dengan komunikasi.
    persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penghlihatan, pendengaran, penghayatan, persaan, dan penciuman. kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang untik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. seperti dikatakan krech (dalam thoha, 2000:124) persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks dan mengahasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali berbeda dari kenyataannya.
    krech dan crutchfield dalam rakhamt mengemukakan bahwa faktor-faktor yang menentukan persepsi adalah persepsi bersifat selektif secara fungsional. faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi adalah kerangka rujukan yang dimulai persepsi objek, kemudian persepsi sosial. lebih lanjut gibson, ivancevich dan donelly (1996:134) mengemukakan bahwa persepsi membantu individu dalam memilih, mengatur, menyimpan dan menginterpretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. oleh sebab itu, persepsi berperan dalam penerimaan rangasangan, mengaturnya, dan menterjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur itu untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
    senada dengan itu, davidoff (1981:253) mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, nampak bahwa daya persepsi manusia mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya, sementara itu gito sudarmo dan sudita (2000:16) menyebutkan persepsi adalah suatu proses memperhatikan dan menyeleksai, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita(indera pendengar, perasa, penghlihata, penciuman dan indera peraba) dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan.

    BalasHapus
  27. 2. KESIAPAN
    Menurut para ahli kematangan itu didefinisikan sebagai berikut :
    a. menurut David C. Edward :kesiapan adalah merupakan suatu keadaan tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan.
    b. Menurut Garret : kesiapan dapat berarti matanganya suatu sifat atau potensi fisik yang terjadi secara kodrat akibat proses pertumbuhan dan hanya tergantung pada waktu belaka.
    c. Menurut Elizabet B. Hurlock : kesiapan juga dapat berarti suatu fungsi atau potensial mental psikologis akibat proses perkembangan karena pengalaman dan latihan.
    d. Menurut Diana E. Papalia & Sally Wendkos Olds : kesiapan potensi fisik dan mental psikologis iru merupakan suatu keadaan yang akan berfungsi sebagai prenequiaite dalam proses perkembangan kearah pematangan fungsi / potensitersebut selanjutnya.
    Dengan demikian, kematangan yang dimaksud adalah kematangan potensi fisik dan potensi mental psikologis yang yang telah dicapai dalam suatu tahap pertumbuhan atau perkembangan . Jadi belajar ialah perubahan yang terjadi melalui latihan atau usaha dengan belajar itulah anak memiliki berbagai kemampuan, pengetahuan dan sebagainya. Atau kata lain, semua aspek perkembangan yang diperoleh si anak itu terjadi karena belajar, tanpa belajar anak tidak mungkin tahu apa – apa dan tidak akan bisa apa – apa.
    3. GERAK TERBIMBING
    Gerakan terbimbing, mampu untuk dibimbing. Contoh : anak umur satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana, begitupun siswa perlu dibimbing untuk memahami suatu materi pembelajaran. Selain itu gerak terbimbing meliputi kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan.

    BalasHapus
  28. 4. GERAK TERBIASA
    Gerakan terbiasa yakni meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya. Maksudnya siswa mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan. Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
    5. GERAK KOMPLEKS
    Gerakan kompleks (complex overt response) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien. Gerakan kompleks bisa juga diartikan “mampu luwes”. Conto: Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.
    6. PENYESUAIAN POLA GERAKAN
    Penyesuaian (adaptation) adalah kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    Penyesuaian terlaksana apabila seorang pelajar mampu menyesuaikan situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.

    BalasHapus
  29. 7. KREATIVITAS
    Beberapa definisi kreativitas antara lain :
    a. Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada dengan demikian baik berubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif (Munandar, 1995 : 12).
    b. Kreativitas juga diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriyadi, 1994 : 7).
    Selain definisi kreativitas diatas ada pula yang menjelaskan tentang defisinisi belajar kreativif antara lain :
    a. Tornace dan Myres dikutip oleh Triffinger (1980) dalam Semiawan dkk (1987:34) berpendapat bahwa belajar kreatif adalah “menjadi peka atausadar akan masalah, kekuarangan-kekurangan, kesenjangan dalam pengetahuan, unsur-unsur yang tidak ada, ketidak harmonisan dan sebagainya. Mengumpulkam informasi yang ada, membataskan kesukaran, atau menunjukkan (mengidentifikasi) unsur yang tidak ada, mencari jawaban, membuat hipotesis, mengubah dan mengujinya, menyempurnakan dan akhirmnya mengkomunikasikan hasil-hasilnya” .
    b. Sedangkan proses belajar kreatif menurut Torance dan Myres berpendapat bahwa proses belajar kreatif sebagai : “keterlibatan dengan sesuatu yang berarti, rasa ingin tahu dan mengetahui dalam kekaguman, ketidak lengkapan, kekacauan, kerumitan, ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sebagainya.
    Dengan demikian dalam belajar kreatif harus melibatkan komponen-komponen pengalaman belajar yang paling menyenangkan dan paling tidak menyenangkan lalu menemukan bahwa pengalaman dalam proses belajar kreatif sangat mungkin berada di antara pengalaman-penglaman belajar yang sangat menenangkan, pengalama-pengalaman yang sangat memberikan kepuasan kepada kita dan yang sangat bernilai bagi kita.
    Jadi kreativitas belajar dapat diartikan sebagai kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.
    a. Refinger (1980 : 9-13) dalam Conny Semawan (1990:37-38) memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif itu penting :Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebihmampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
    b. Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
    c. Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehiduppan kita. Banyak pengalamankreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
    d. Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

    BalasHapus
  30. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yang professional dalam menyusun program pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar yaitu :
    a. Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif
     Memberikan Pemanasan
     Pengaturan Fisik
     Kesibukan Dalam Kelas
     Guru sebagai Fasilitator
    b. Mengajukan dan mengundang pertanyaan
     Tehnik Bertanya
     Metode Diskusi
     Metode Inquiri-Discovery
     Mengajukan pertanyaan yang menantang (provokatif)
    c. Memadukan perkembangan kognitif (berfikir), afektif (sikap) dan Psikomotorik (perasaan).
     Ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif (aptitude):
    • Keterampilan berfikir lancer
    • Keterampilan berfikir luwes
    • Keterampilan berfikir orisinal
    • Keterampilan memperinci
    • Keterampilan menilai
     Cirri-ciri efektif (nonaptitude)
    • Rasa ingin tahu
    • Bersifat imajinatif
    • Merasa tergantung oleh kemajemukan
    • Sifat berani mengambil resiko
    • Sifat menghargai (Munandar, 1999 : 88-93).
     Menggabung pemikiran divergen dan pemikiran konvergen
     Menggabung proses berfikir dengan proses efektif
    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas Belajar Siswa
    Menurut Amabile (1989) dalam Munandar (2004: 113-114) .Ada beberapa factor yang mempengaruhi kreaitvitas belajar siswa :
    a. Sikap orang tua terhadap kreativitas anak
    b. Strategi mengajar guru

    BalasHapus
  31. #Jonadi S. Simamora #A1C313037
    TAKSONOMI BLOOM
    3. Ranah Psikomotor:
    a. Persepsi
    Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan
    b. Kesiapan
    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan
    c. Gerak Terbimbimng
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    d. Gerakan Terbiasa
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap
    e. Gerakan Kompleks
    Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
    f. Penyesuaian Pola Gerakan
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
    g. Kreativitas
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan tertentu.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom

    BalasHapus
  32. Pengertian Persepsi Menurut Ahli

    1. Bimo Walgito mengatakan bahwa “ pengertian persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris.”
    Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,
    dan pencium. (Menurut Slameto (2010:102))

    Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Robbins (2003:97)

    Menurut Purwodarminto (1990: 759),bahwa” persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaan.”

    Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.
    Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu.


    BalasHapus
  33. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    1) Persepsi
    Manusia sejak diciptakan dan dilahirkan lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya perbedaan itu tidak hanya dari penampilan fisiknya saja (jasmani) tetapi manusia dibekali dengan akal perasaan dan panca indra. Dengan potensi itulah manusia dapat menangkap rangsangan dan mengenal dunia luar sehingga mampu mengenali dirinya sendiri dan menilai stimulus yang ditangkapnya dan melakukan penyesuaian terhadap keadaan sekitarnya yang mana hal ini berkaitan dengan persepsi (perception).

    Sedangkan kemampuan manusia untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan yang ada dilingkungan sekitar mereka disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi.[1]

    BalasHapus
  34. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa definisi peresepsi menurut pakar psikologi antara lain sebagai berikut:

    Persepsi merupakan penafsiran yang terorganisisr terhadap suatu stimulus serta mampu mempengaruhi sikap dan perilaku. Persepsi adalah proses penginterpretasian seseorang terhadap stimulus sensori. Proses sensori tersebut hanya melaporkan lingkungan stimulus. Persepsi menerjemahkan pesan sensori dalam bentuk yang dapat dipahami dan dirasakan.

    Persepsi adalah penelitian bagaimana kita mengintegrasikan sensori ke dalan perspect obyek dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan perspect itu untuk mengenali dunia (Perspect adalah hasil dari perspectual).[2]

    Persepsi adalah proses individu dalam mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan yang diterima oleh panca indera (melihat, mendengar, membahu, merasa dan meraba) untuk memberi arti pada lingkungan.

    Menurut pendapat Kartini Kartono persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki tanggapan).[3]

    Sedangkan menurut Bimo Walgito persepsi adalah pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan aktivitas yang integrated dalam diri.[4]

    Dan menurut pendapat Jalaluddin Rakhmat persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.[5]

    BalasHapus
  35. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    Dengan demikian dari pengertian-pengertian persepsi di satas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pengorganisasian dan proses penafsiran/penginterpretasian seseorang terhadap stimulasi yang dipengaruhi oleh berbagai pengetahuan, keinginan dan pengalaman yang relevan terhadap stimulasi yang dipengaruhi perilaku manusia dalam menentukan tujuan hidupnya.
    Daftar Pustaka :
    [1] Sarlito Wirawan Sarwono,Pengantar Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 1976, Hal. 39[2] Atkinson dkk, Pengantar Psikologi Jilid II, Intereksa Batam, 1987, Hal. 277[3] Kartini Kartono, Psikologi Umum, Alumni Bandung, 1984, Hal. 77[4] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offsed, Yogyagkarta, 1994, Hal. 53[5] Jalaluddin Rahmat, Psikologi Umum, Alumni Bandung, 1984, Hal 51

    BalasHapus
  36. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    2) Kesiapan
    a. Pengertian Kesiapan
    Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon.
    b. Faktor-faktor Kesiapan
    Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
    1) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:
    a) Kondisi fisik yang tidak kondusif
    Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
    b) Kondisi psikologis yang kurang baik
    Misalnya gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar.
    2) Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
    a) Kondisi fisik, mental dan emosional
    b) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
    c) Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

    BalasHapus
  37. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan
    sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerakan
    tari, membuat lingkaran di atas pola. Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. Misalnya, siswa akan mampu membuat lingkaran di atas kertas secara tepat dengan menggunakan sebuah jangka, sesuai dengan contoh yang diberika oleh guru di papan tulis.Level gerakan terbimbing merupakan tahapan awal dalam
    mempelajari keterampilan yang kompleks. Kategori ini meliputi
    peniruan dan trail and eror. Kelayakan kinerja oleh instruktur atau
    oleh seperangkat kriteria yang cocok.

    BalasHapus
  38. #Nur Izzati Haq#A1C313005#Penjelasan#
    4)Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    5)Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
    6)Penyesuaian pola gerakan (adaptation), meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    7)Kreativitas, meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    BalasHapus
  39. #Normayanti#A1C313014#
    Ranah Psikomotor
    Hasil belajar yang berikutnya selain ranah kognitif dan afektif adalah ranah psikomotor. Menurut Davies (dalam Dimyati, 2009: 207), ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana (1987: 54) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan-keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu1.
    1 Khoerul,Eko. https://ekokhoerul.wordpress.com/2012/08/11/ranah-psikomotor/#more-88 (diakses tanggal 13 April 2015)
    Menurut taksonomi Bloom ranah psikomotor
    1. Persepsi
    Pengertian persepsi menurut Desirato adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Pesan dapat dikatakan sebagai pemberian makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sedangkan menurut Joseph A. Devito, persepsi ialah proses menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indra kita2.
    Mengenai persepsi belajar siswa ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang berkaitan. Slameto (2010: 103-105) menjelaskan prinsip-prinsip dasar mengenai persepsi atau penerimaan materi oleh siswa dalam belajar, prinsip-prinsip dasar persepsi belajar tersebut antara lain adalah:
    a. Persepsi itu Relatif bukan Absolut
    b. Persepsi itu Selektif
    c. Persepsi Memiliki Tatanan
    d. Persepsi Dipengaruhi Harapan dan Kesiapan
    e. Persepsi Seorang atau Kelompok dapat Jauh Berbeda dengan Persepsi Orang atau Kelompok Lain 3

    2 Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
    3 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

    2. Kesiapan
    Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu”(Chaplin, 2006, halaman 419). Menurut Slameto(2003)“kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.

    Faktor yang mempengaruhi kesiapan siswa untuk belajar, menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek,yaitu :
    a. Kondisi fisik, mental dan emosional
    b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
    c. Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

    5 Chaplin, J.P Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
    6 Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya edisi Revisi.
    Jakarta: Rineka Cipta.

    BalasHapus
  40. #Normayanti#A1C313014#
    3. Gerak Terbimbing
    Menurut Alex Shiran (2006: 17) gerakan terbimbing, taraf ini merupakan permulaan pengembangan keterampilan motorik, yang ditekankan adalah yang merupakan kemampuan dari keterampilan yang lebih kompleks. Menurut Simpson dalam Purwanto (2011), Gerak terbimbing (guided response) adalah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan. Seperti meniru dalam gerakan tarian, dalam Fisika dirumuskan : “siswa mampu mengulangi kembali percobaan yang telah didemostrasikan oleh guru didepan kelas”.

    4. Gerak Terbiasa
    Menurut Alex Shiran (2006: 17) gerakan terbiasa, gerak pada taraf ini peserta didik sudah yakin akan kemampuannya dan sedikit terampil dalam melakukan suatu perbuatan. Di dalam dirinya sudah terbentuk suatu kebiasaan untuk memberi respon sesuai dengan jenis-jenis perangsang dan situasi yang dihadapinya. Jadi, peserta didik sudah berpegang pada suatu pola tertentu. Dalam fisika dapat dicontohkan, “siswa mampu mengoperasikan alat ukur jangka sorong dengan lancar”.
    Gerakan terbiasa (berpegang pada pola): mengoperasikan, memasang, mendemonstrasikan, mengerjakan, dsb.

    5. Gerak Kompleks
    Alex Shiran (2006: 17) menguraikan Gerakan kompleks, pada taraf ini peserta didik melakukan perbuatan motorik yang kompleks, karena pola gerakan yang dituntut memang sudah kompleks. Perbuatan tersebut dapat dilakukan secara lancar, luwes, gesit, supel, atau lincah dengan menggunakan tenaga dan waktu yang sedikit mungkin.

    6. Penyesuaian Pola Gerak (Adaptasi)
    Mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Menurut Basrowi (2012) tingkatan/hasil belajar ranah psikomotor kreativitas memiliki ciri-cirinya, pengembangan keterampilan individu untuk gerakan yang dimodifikas dan pada tingkat yang tepat untuk menghadapi problem solving.

    7. Kreativitas
    Kreativitas (origination) adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan yang baru yang tidak ada sebelumnya atau mengombinasikan gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan yang baru. Menurut Basrowi (2012) tingkatan/hasil belajar ranah psikomotor kreativitas memiliki cirri-cirinya, mampu mengembangkan kreativitas gerakan-gerakan baru untuk menghadapi bermacam-macam situasi, atau problema-problema yang spesifik.

    BalasHapus
  41. #MURNIAWATI#A1C313024#
    Menurut Benyamin Bloom, Ranah psikomotorik mencakup kemampuan yang berupa keterampilan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
    1. Persepsi
    Menurut Elizabeth Simpson, tujuan dari persepsi adalah penggunaan lima organ indra untuk memperoleh kesadaran tentang tujuan dan untuk menerjemahkan menjadi tindakan (action ). Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Kata kunci yang digunakan dalam keterampilan ini ialah memilih, menggambarkan, mendeteksi, membedakan, mengidentifikasi, mengisolasi, dan menghubungkan.
    2. Kesiapan
    Menurut Simpson, kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kesiapan juga berarti dalam keadaan siap untuk merespon secara mental, fisik dan emosional. Kata kunci yang digunakan dalam keterampilan ini ialah; memulai, menyajikan, menerangkan, bergerak, menghasilkan, berkreasi, dan menyatakan.
    3. Gerak Terbimbing
    Elizabeth Simpson menyatakan bahwa gerak terbimbing merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa melalui pertunjukan peran model. Kata kunci yang digunakan dalam ketrampilan ini adalah mempraktekkan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba, memperlihatkan, memasang, dan membongkar.

    BalasHapus
  42. #MURNIAWATI#A1C313024#
    4. Gerakan Terbiasa
    Menurut Simpson, gerak terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota / bagian tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.
    5. Gerak Kompleks
    Simpson mengatakan bahwa gerak kompleks merupakan suatu tindakan motoric yang rumit ditunjukkan dengan terampil dan efisien. Kemahiran ditunjukkan dengan kinerja yang cepat, akurat, sangat terkoordinasi, dan menggunakan energi minimal. Kategori ini termasuk melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, dan aksi otomatis. Contoh dalam bermain sepakbola yang menggunakan kata kunci; bertindak cepat, akurat, terkoordinasi.
    6. Penyesuaian Pola Gerakan
    Menurut Simpson, penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran. Kata kunci yang digunakan adalah menyesuaikan, menggubah, mengubah, menata kembali, mereorganisasi, merevisi, memvariasikan.
    7. Kreatifitas
    Kreativitas (Creativity) menurut Simpson merupakan kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak – gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya sosok orang yang berketerampilan tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini. Kata kunci yang digunakan adalah menyusun, membangun, menggabungkan, mengarang, mengkonstruksi, menciptakan, mendesain, memulai, dan membuat.

    BalasHapus
  43. #Antonius Yudha #A1C313027
    Ranah Psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.

    1. Persepi : Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikan nya dalam memperkirakan sesuatu
    Contoh: menurunkan suhu AC saat merasa suhu ruangan panas

    Kata Kerja : Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, menggambarkan, mengidentifikasi, mengisolasi, membedakan, menyeleksi.

    2. Kesiapan : Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu.
    Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang.

    Kata Kerja : Memulai, mengawali, memprakarsai, membantu, memperlihatkan mempersiapkan diri, menunjukkan, mendemonstrasikaan.

    3. Gerak Terbimbing : Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks
    dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba.
    Contoh: Mengikuti arahan dari asisten pratikum sebelum melakukan pratikum.

    Kata Kerja : Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan, memasang, bereaksi, menanggapi.

    BalasHapus
  44. #Antonius Yudha #A1C313027
    4. Gerakan Terbiasa (Reaksi natural / mekanisme) : Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih
    sulit.
    Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya.

    Kata Kerja : Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mempertajam, menangani.

    5. Gerak kompleks : Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu.
    Contoh: Keahlian bermain piano atau keahlian bermain alat music.

    Kata Kerja : Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mencampur, mempertajam, menangani, mngorganisir, membuat draft/sketsa, mengukur

    6. Penyesuaian pola gerakan (Adaptasi) : Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dibutuhkan.
    Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada.

    Kata Kerja : Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali, merancang kembali, memodifikasi.

    7. Kreativitas : Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan
    kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah
    dengan mengeksplorasi kreativitas diri.
    Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru.

    Kata Kerja : Merancang, membangun, menciptakan, mendisain, memprakarsai, mengkombinasikan, membuat, menjadi pioneer

    BalasHapus
  45. #BENTA ADITYA
    #A1C313009

    1.Persepsi
    Menurut klasifikasi simpson dalam persepsi ini bertujuan untuk merangsang penggunaan indra sehingga memperoleh kesadaran tentang tujuan dan selanjutnya diproses menjadi tindakan/action. Dengan kata lain persepsi ini dinyatakan dalam menunjukkan reaksi terhadap suatu rangsangan atau stimulus dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.
    2.Kesiapan
    Menurut klasifikasi simpson kesiapan ini mencakup dalam menempatkan diri dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Disini kesiapan mencakup fisik, mental dan emosional dan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
    3.Gerakan Terbimbing
    Menurut simpson dalam hal ini siswa memberikan respon atau gerakan sesuai apa yang telah dicontohkan seperti guru mendemonstrasikan suatu bentuk tingkah laku maka siswa akan menirukannya.
    4.Gerakan Terbiasa
    Meenurut simpson mekanisme merupakan kemampuan untuk melakukan suatu gerakan-gerakan yang telah dipelajari terus-menerus sehingga menjadi terbiasa dan cakap tanpa perlu mempelajari ulang lagi. Contoh dalam pelajaran olahraga guru memberi pengajaran bagaimana cara service atau awalan memainkan bola volly akhirnya siswa bisa melakukan service tanpa memperhatikan langkah yang diberikan guru karena sudah cakap dan terbiasa.
    5.Gerakan Kompleks
    Yaitu gerakan yang sangat kompleks dan rumit mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar tepat dan efisien. Keterampilan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu gerak-gerik yang teratur.
    6.Penyesuaian Pola Gerakan
    Kemampuan untuk mengubah keadaan atau penyesuaian pola gerak-gerik yang telah direspon dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu keterampilan yang telah mencapai tingkat yang lebih tinggi/mahir


    7.Kreatifitas
    Kemampuan untuk menciptakan suatu gerakan-gerakan baru yang sesuai dengan situasi atau keadaan tertentu.

    BalasHapus
  46. Nama : Meina oza setia
    Nim : A1C313012
    penjelasan
    Ranah psikomotorik
    1. persepsi
    Ketika berbicara dengan seseorang kita selalu menganalisa tiap kata-katanya, sikapnya, tingkah lakunya dan mengamati ekspresi wajahnya. Hasilnya adalah sebuah persepsi mengenai orang tersebut. Jika ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan pola pikir kita, maka persepsi kita mengenainya menjadi negatif. Sebaliknya jika kita menyukai idealismenya maka persepsi kita akan positif.
    Pengertian Persepsi Menurut Bimo Walgito: Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu.
    Jadi dapat saya simpulkan bahwa Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderanya.
    Faktor persepsi dibagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal
    • Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, diantaranya yaitu Fisiologis yang merupakan Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
    • Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseorang merasakannya atau menerimanya.

    2. Kesiapan
    Menurut Slameto (2003:113) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon.
    Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
    1) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:
    • Kondisi fisik yang tidak kondusif ,Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.
    • Kondisi psikologis yang kurang baik, Misalnya gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar.
    2) Menurut Slameto (2003:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:
    • Kondisi fisik, mental dan emosional
    • Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
    • Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.
    3. Gerak terbimbing
    Gerakan terbimbing merupakan tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    Kata kerja operasional : Mempraktekan, Memainkan, Mengikuti, Mengerjakan, Membuat, Mencoba, Memperlihatkan, Memasang, Membongkar.
    4. Gerakan terbiasa
    Gerakan terbiasa adalah satu rangkaian gerak gerik yang dilakukan tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan, hal ini disebabkan karena sudah mendapat latihan yang cukup.
    Contohnya yaitu seperti berjalan atau melompat tinggi-tinggi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meina Oza Setia, saya ingin bertanya : maksud dari stimulus yang diindera itu bagaimana ???? tolong dijelaskan :)

      Hapus
  47. Nama : Meina oza setia
    Nim : A1C313012
    penjelasan
    5. Gerak kompleks
    Gerak kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan kompleks (complex overt response), meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.

    6. Penyesuaian pola gerakan
    Penyesuaian pola gerakan meliputi kemampuan untuk membuat perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat.
    Menurut Simpson, penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran. Kata kunci yang digunakan adalah menyesuaikan, menggubah, mengubah, menata kembali, mereorganisasi, merevisi, memvariasikan.
    7. Kreatifitas
    Bistari (2005 : 12) mengatakan bahwa jika anak ingin memiliki kemampuan dalam hal menguasai konsep, teorema, definisikan dan semacamnya, anak harus dilatih untuk melakukan penyusunan representasinya. Untuk melekatkan ide atau definisi tertentu dalam pikiran, anak-anak harus menguasai konsep dengan mencoba melakukannya sendiri. Dengan demikian, jika anak aktif dan terlibat dalam kegiatan mempelajari konsep yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan representasi konsep tersebut, maka anak akan lebih memahaminya.

    Soal pemahaman konsep merupakan soal yang di dalamnya terdapat kompetensi yang ditunjukkan peserta didik dalam memahami konsep, dan melakukan prosedur/algoritma secara akurat, efisien dan tepat dengan cara menyebutkan ulang suatu konsep, mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifatnya, serta memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep tersebut.

    BalasHapus
  48. #Nama : Elisabet Agsellina Y.S Lumbanbatu
    NIM : A1C313006

    3. Ranah Psikomotor
    Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial.
    1. Persepsi
    Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Persepsi juga mengandung arti membedakan, menunjukkan, memilih, menghubungkan dan sebagainya terhadap sesuatu.

    BalasHapus
  49. #Dewi Ayu Puspitasari#A1C313017#

    RANAH PSIKOMOTOR
    Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Ranah psikomotorik ini dikembangkan oleh Simpson, dan klasifikasi ranah psikomotorik tersebut adalah:
    1) Persepsi (Perception)
    Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.
    2) Kesiapan (Set)
    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
    3) Guided Response (Respon Terpimpin)
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    4) Mekanisme (Mechanism)
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancer karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.
    5) Respon Tampak Yang Kompleks (Complex Overt Response)
    Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
    6) Penyesuaian (Adaptation)
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.
    7) Penciptaan (Origination)
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.#

    BalasHapus
  50. #Elisabet Agsellina Y.s lumbanbatu
    # A1C313006

    2. Kesiapan
    Kesiapan dalam hal ini dimaksudkan pada Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani. Kesiapan (menyiapkan diri fisik/mental) berarti mengawali, bereaksi, mempersiapkan, menanggapi, memprakarsai terhadap hal yang telah di pelajari.

    3. Gerak terbimbing
    Gerak terbimbing merupakan tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengaktifan, menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur, mengumpulkan, menimbang, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan, dan mengonstruksi. Gerak terbimbing ini juga bisa disebut meniru.
    4. Gerakan terbiasa
    Gerakan terbiasa juga disebut mekanisme yang artinya membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan. Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan membungkus.

    BalasHapus
  51. #Elisabet Agsellina Y.S Lumbanbatu
    #A1C313006

    5. Gerak kompleks
    Gerakan kompleks merupakan gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif.
    6. Penyesuaian pola gerakan
    Penyesuaian disebut juga adaptasi yang berarti keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. Penyesuaian ini juga merupakan koordinasi serangkaian tindakan yang mencapai keselarasan dan konsistensi internal.
    7. Kreatifitas
    Seseorang yang memiliki kreatifitas mampu membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik mengubah, mengadaftasikan, membuat variasi, merancang, menciptakan, mendesain, merencanakan dan sebagainya yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    BalasHapus
  52. Menurut Davies (dalam Dimyati, 2009: 207), ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana (1987: 54) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan-keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu. Menurut Taksonomi bloom, ranah kognitif meliputi :
    1. Persepsi
    Persepsi, berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Contoh: mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang.

    Kemampuan Internal : Menafsirkan rangsangan, Peka terhadap rangsangan dan Mendiskrimininasikan.

    Kata-kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan, Menunjukan, Mengidentifikasikan, dan Menghubungkan

    2. Kesiapan
    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan melakukan suatu kegiatan, berkenaan dengan melakukan sesuatu kegiatan atau set termasuk di dalamnya metal set atau kesiapan mental, physical set (kesiapan fisik) atau (emotional set) kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan.

    Kemampuan internal : Berkonsentrasi dan Menyiapkan diri (fisik & mental)

    Kata-kata kerja operasional : Memulai, Mengawali, Bereaksi, Mempersiapkan, Memprakarsai, Menanggapi, dan Mempertunjukan

    3. Gerak Terbimbing
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Gerak terbimbing, berkenaan dengan meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba (trial and error).

    Kemampuan Internal : Meniru Contoh

    Kata-kata kerja operasional : Mempraktekan, Memainkan, Mengikuti, Mengerjakan, Membuat, Mencoba, Memperlihatkan, Memasang, dan Membongkar

    BalasHapus
  53. Ika Saputri #A1C313013

    Menurut Davies (dalam Dimyati, 2009: 207), ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana (1987: 54) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan-keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu. Menurut Taksonomi bloom, ranah kognitif meliputi :
    1. Persepsi
    Persepsi, berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Contoh: mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang.

    Kemampuan Internal : Menafsirkan rangsangan, Peka terhadap rangsangan dan Mendiskrimininasikan.

    Kata-kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan, Menunjukan, Mengidentifikasikan, dan Menghubungkan

    2. Kesiapan
    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan melakukan suatu kegiatan, berkenaan dengan melakukan sesuatu kegiatan atau set termasuk di dalamnya metal set atau kesiapan mental, physical set (kesiapan fisik) atau (emotional set) kesiapan emosi perasaan untuk melakukan suatu tindakan.

    Kemampuan internal : Berkonsentrasi dan Menyiapkan diri (fisik & mental)

    Kata-kata kerja operasional : Memulai, Mengawali, Bereaksi, Mempersiapkan, Memprakarsai, Menanggapi, dan Mempertunjukan

    3. Gerak Terbimbing
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. Gerak terbimbing, berkenaan dengan meniru (imitasi) atau mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang lain, melakukan kegiatan coba-coba (trial and error).

    Kemampuan Internal : Meniru Contoh

    Kata-kata kerja operasional : Mempraktekan, Memainkan, Mengikuti, Mengerjakan, Membuat, Mencoba, Memperlihatkan, Memasang, dan Membongkar

    BalasHapus
  54. Ika Saputri #A1C313013

    4. Gerakan Terbiasa
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancer karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan. Gerakan terbiasa Berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan menjadi kebiasan sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukkan kepada suatu kemahiran. Contoh: menulis halus, menari, menata laboratorium dan menata kelas.

    Kemampuan Internal : Berketerampilan dan Berpegang pada pola

    Kata-kata kerja operasional : Mengoperasikan, Membangun, Memasang, Membongkar, Memperbaiki, Melaksanakan, Mengerjakan, Menyusun, Menggunakan, Mengatur, Mendemontrasikan, Memainkan, dan Menangani

    5. Gerak kompleks
    Berkenaan dengan penampilan gerakan motorik dengan ketrampilan penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang baik namun menggunakan sedikit tenaga. Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. Contoh: tampilan menyetir kendaran bermotor.

    Kemampuan Internal : Berketerampilan secara lancar, Luwes, Supel, Gesit, dan Lincah

    Kata-kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan, Menunjukan, Mengidentifikasikan, dan Menghubungkan

    6. Penyesuaian Pola Gerakan
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. Contoh: orang yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan kebutuhan mematahkan permainan lawan.

    Kemampuan Internal : Menyesuaikan diri dan bervariasi

    Kata-kata kerja operasional : Mengubah, Mengadaptasikan, Mengatur kembali, dan Membuat variasi

    7. Kreatifitas
    Kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Kreativitas juga Berkenaan dengan penciptaan pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu, biasanya hal ini dapat dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai ketrampilan tinggi, seperti menciptakan model pakaian, menciptakan tarian, komposisi musik

    Kemampuan Internal : Menciptakan yang baru dan berinisiatif

    Kata-kata kerja operasional : Merancang, Menyusun, Menciptakan, Mendesain, Mengkombinasikan, Mengatur, dan Merencakan

    BalasHapus
  55. UMI LESTARI#A1C313025
    Ranah Psikomotor
    1. Persepsi
    Menurut Depdiknas (2001:259), persepsi adalah tanggapan atau temuan gambaran langsung dari suatu atau temuan gambaran langsung dari suatu serapan seseorang dalam mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Dalam pengertian ini jelas, bahwa persepsi adalah kesan gambaran atau tanggapan yang dimiliki seseorang setelah orang tersebut menyerap untuk mengetahui beberapa hal (obyek), melalui panca indera.
    Indicator: menyerap, mengerti dan menilai (evaluasi), membedakan, menunjukkan, memilih, menghubungkan

    2. Kesiapan
    Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu” (Chaplin, 2006, halaman 419). Menurut Slameto (2003) “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.
    Indikator : mengawali, bereaksi, mempersiapkan, menanggapi, memprakarsai, dsb.

    3. Gerak Terbimbing
    Gerakan terbimbing (mechanism), bertujuan agar siswa mampu untuk dibimbing meliputi kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan. Guru berperan penting dalam mengatasi perbedaan pada siswa dan harus sabar demi tercapai tujuan pembelajaran pada diri siswa.
    Indikator : mempraktikan, mengikuti, mengerjakan, membuat, mencoba, dsb.

    4. Gerak Terbiasa
    Setelah siswa dibimbing oleh guru, siswa harus mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Indikator : mengoperasikan, memasang, mendemonstrasikan, mengerjakan, dsb.

    5. Gerak Komplek
    Gerak komplek ini bertujuan agar Siswa mampu luwes meliputi kemampuan untuk melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari beberapa komponen secara lancar, tepat, dan efisien.
    Indikator : mengoperasikan, mendemonstrasikan, mengerjakan, dsb.

    6. Penyesuaian Pola Gerakan
    Hal ini dilakukan agar siswa mampu menyesuaikan situasi dan kondisi meliputi kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku.
    Indikator : mengubah, mengadaptasikan, membuat variasi, merancang, menciptakan, mendesain, merencanakan dsb.

    7. Kreativitas
    Kreativitas dapat mengembangkan imajinasi siswa sehingga siswa mampu menciptakan pola gerakan baru/ gaya baru. Sifatnya khas, tidak dimiliki orang lain dan tidak meniru orang lain.
    Indikator : meliputi kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    BalasHapus
  56. Ranah psikomotor
    1. Persepsi
    Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.
    2. Kesiapan
    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
    3. Gerakan terbimbing
    Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    4. Gerakan terbiasa
    Melakukan gelakan yang sudah biasa secara berulang-ulang agar bias tampil meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.

    BalasHapus
  57. Nama : Ahmad Aldi
    Nim : A1c313007
    5. Gerakan kompleks
    Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas berbagai komponen, dengan lancer, tepat, dan efisien yang dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub keterampilan yang ada mencapai kemahiran.
    6. Penyesuaiyan pola gerakan
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.
    7. Kreativitas
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    BalasHapus
  58. #Afnita Mardalena# A1C313034

    Ranah Psikomotor
    1. persepsi menurut Desirato adalah pngalaman pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Pesan dapat dikatakan sebagai pemberian makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).
    (sunaryo : 2012)
    Dalam kamus besar psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan.
    jadi, dari pengertian menurut ahli saya dapat menyimpulkan bahwa persepsi adalah langkah awal untuk agar siswa dapat mempelajari sendiri apa yang dilihat, didengar dan dirasakan oleh siswa untuk menemukan konsep yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

    2. kesiapan
    Kesiapan menurutkamus psikologi adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu (Chaplin, 2006 hal: 419)
    menurut Omar Hamalik persiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, social dan emosional.
    3. gerak terbimbing
    Gerak terbimbing adalah kemampuan untuk memulai suatu kegiatan yang dibantu / dibimbing dengan meniru dan uji coba. Gerakan terbimbing adalah awal dari proses gerakan kompleks yang termasuk didalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    4. gerakan terbiasa
    Gerakan terbiasa adalah gerakan yang dilakukan tanpa memperhatikan contoh lagi. Hal ini bisa terjadi karena sudah mendapat latihan yang cukup
    Jadi, Gerakan terbiasa adalah kemampuan yang dilakukan secara terus menerus sehingga membuat siawa terbiasa melakukannya.
    Contohnya : seorang anak smp yang bisa menyebutkan hasil dari 1+1 tanpa banyak berpikir dan melihan cara untuk menjumlahkannya
    5. gerakan kompleks
    Gerakan kompleks adalah gerakan yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya, bekerja dengan terstruktur.
    Jadi, gerakan kompleks merupakan gerakan yang sudah termasuk dalam penguasaan dari pembelajaran yang telah diberikan, bisa dikatakan gerakan kompleks sudah termasuk kedalam gerakan pada tingkatan atas.
    6. penyesuaian pola gerakan
    penyesuaian pola gerakan adalah keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
    Jadi, dapat disimpulkan penyesuaian pola gerakan adalah perkembangan dari gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, lalu gerakan kompleks yang di aplikasikan ke kehidupan nyata.
    7. kreativitas
    Kreativitas adalah menciptakan atau membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan tertentu.
    Jadi, kreativitas ini dapat diciptakan dari inisiatif sendiri berupa pola, barang, produk, dll.

    BalasHapus
  59. #Tity Nurjanah#A1C313031#Penjelasan#
    RANAH PSIKOMOTOR
    Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu. Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motoric, keterampilan intelektual, dan keterampilan social. Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, namun dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan pada domain yang dibuat Bloom. Menurut Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif. Dimana setelah seorang siswa memdapatkan kognitif dan afektif maka hasil belajar psikomotornya akan timbul setelah ia menunjukkan sesuatu yang sesuai dengan ranah kognitif dan afektifnya.
    Menurut Ryan (1980) menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui:
    (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung,
    (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
    (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
    Sementara itu Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup:
    (1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja,
    (2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan,
    (3) kecepatan mengerjakan tugas,
    (4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol,
    (5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.

    Ranah psikomotorik ini dikembangkan dan klasifikasi ranah psikomotorik tersebut adalah:
    1. Persepsi (Perception)
    Menurut Leavit (dalam Sobur, 2003:445) persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

    Sedangkan menurut Shaleh (2009 : 110) persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.
    Jadi dapat kita simpilkan bahwa persepsi berhubungan erat dengan pengindaraan manusia. Sehingga berbeda pengindaraan manusia terhadap sesuatu maka akan berbeda pula persepsinya.
    Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. Persepsi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunnjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh ransangan yang ada.
    Contoh kegiatan belajar:
    • Menangkap bola, mendrible bola
    • Melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kaki sambil menjaga keseimbangan
    • Memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi
    • Membaca melihat terbangnya bola pingpong
    • Melihat gerakan pendulun menggambar simbol geometri
    • Menulis alfabet
    • Mengulangi pola gerak tarian
    • Memukul bola tenis, pingpong
    • Membedakan bunyi beragam alat musik
    • Membedakan suara berbagai binatang
    • Mengulangi ritme lagu yang pernah didengar
    • Membedakan berbagai tekstur dengan meraba

    BalasHapus
  60. #Tity Nurjanah#A1C313031#Penjelasan#
    2. Kesiapan (Set)
    Menurut Dalyono (2005: 52) “Kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”.

    Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2008:94) “kesiapan adalah tingkatan atau keadaaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”.

    Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.

    Sehingga siswa yang siap dalam pembelajaran adalah siswa yang secara fisik, mental dan emosional siap atau sanggup untuk melakukan pembelajaran. Tetapi terkadang siswa hanya siap dalam segi fisiknya, sedangkan mental dan emosionalnya tidak siap, hal ini menjadi tugas guru untuk menyelesaikannya. Guru harus terampil dalam memberi semangat kepada siswa dan mendorong mental dan emosinya untuk mau ikut dalam pembelajaran.

    3. Gerak Terbimbing (Guided Response)
    Menurut Simpson (Winkel, 1999;Fleishman & Quaintance, 1984) gerakan terbimbing adalah meliputi kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerak peniruan . Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk didalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
    Contoh kegiatan belajar:
    • contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar
    • contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat.
    • Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok atau mainan.
    • Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
    4. Gerak Terbiasa (Mekanisme)
    Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.
    Misalnya : melompat, menunduk, berjalan, menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, dan memegang.
    Contoh kegiatan belajar:
    • mengupas mangga dengan pisau
    • memotong dahan bunga
    • menampilkan ekspresi yang berbeda
    • meniru gerakan polisi lalulintas, juru parkir
    • meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angina

    BalasHapus
  61. #Tity Nurjanah#A1C313031#Penjelasan#
    5. Gerak Kompleks (Complex Overt Response)
    Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dang menggabungkan beberapa subketarampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
    Contoh kegiatan belajar:
    • melakukan gerakan terampil berbagai cabang olahraga
    • menari, berdansa
    • membuat kerajinan tangan
    • menggergaji
    • mengetik
    • bermain piano
    • memanah
    • skating
    • melakukan gerak akrobatik
    • melakukan koprol yang sulit
    6. Penyesuaian Pola Gerak (Adaptation)
    Keterampilan yng sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuiakan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.
    Contoh kegiatan belajar:
    • contoh gerakan tak berpindah: bergoyang, membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar
    • contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, muluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat.
    • Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan krayon, memegang dan melepas objek, blok atau mainan.
    • Keterampilan gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
    7. Kreatifitas (Origination)
    Kreatifitas menurut James R. Evans adalah keterampilan untuk menetukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
    Sedangkan kreatifitas menurut Santrock adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.

    Sehingga dalam pembelajaran pun kreatifitas sangat diperlukan. Karena siswa mendapat ilmu tidak hanya dari guru tapi juga dari pengalamannya mencoba semua hal yang berhubungan dengan pembelajaran.
    Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atau kreativitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Gerak kreatif merupakan gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan pesan. Gerak kreatif akan ideal apabila diiringi dengan gerak estetik. Gerak estetik merupakan gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah.

    Contoh kegiatan belajar:
    • Kerja seni yang bermutu (membuat patung, melukis, menari balet, dan lain-lain)
    • Melakukan senam tingkat tinggi
    • Bermain drama (acting)
    • Keterampilan olahraga tingkat tinggi

    BalasHapus
  62. #kuswanto#A1C313016#Penjelasan#
    Ranah Psikomotor
    1. Persepsi
    Persepsi merupakan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan. Penggunaan alat indera ini bertujuan untuk membantu penepatan gerakan. Persepsi juga mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya ransangan dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada. Sebagai contoh: mengetahui suasana tidak fokus siswa bila terjadi keributan di kelas pada saat mengajar.

    2. Kesiapan
    Kesiapan yang dimaksudkan bisa berupa; Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangakaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani. Kita merasa lebih nyaman melakukan suatu kegiatan bila memiliki kesiapan yang matang untuk memulai segala sesuatu, seperti halnya mengajar ataupun belajar.

    3. Gerak Terbimbing
    Gerakan terbimbing dimulai dari guru memberikan suatu tuntunan ataupun acuan saat melakukan suatu gerakan. Sehingga gerakan-gerakan tersebut akan diikuti oleh peserta dan menimbulkan gerakan yang dipahami oleh siswa. Dengan begitu siswa mampu mengikuti dengan penuh perhatian dari seorang pembimbing dalam memlakukan suatu gerakan, sehingga gerakan dapat terkontrol dan terorganisir dengan baik

    4. Gerakan Terbiasa
    Gerakan terbiasa adalah tahap peralihan dalam belajar melalui pengembangan gerak terbimbing dan melakukan gerakan yang didukung dengan keyakinan dan rasa percaya diri. Sehingga gerakan yang telah dilakukan secara berulang-ulang akan membuat tubuh kita secara terbiasa melakukan gerakan.

    5. Gerak kompleks
    Gerakan kompleks merupakan keterampilan motorik yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. Untuk menciptakan gerakan yang komplek perlu kesiapan yang matang dan penuh kebiasaan.

    6. Penyesuaian Pola Gerakan
    Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. Gerak ini bisa dilakukan dengan mengimbangi gerakan teman ataupun untuk menselaraskan gerakan sesama tim.

    7. Kreatifitas
    Kreatifitas yang dimaksudkan adalah kemampuan Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan yang baru adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

    BalasHapus
  63. temen-temen, apakah taksonomi bloom ini pada ranah psikomotorik (yang terdiri dari 7 point) itu bisa kita gunakan untuk menjadi referensi dalam pengajaran fisika.???

    BalasHapus
  64. NAMA : HERIZON PRIMADONA
    NIM : A1C313026
    PRODI : PEND.FISIKA REULER 2013
    TUGAS : PSIKOLOGI PENDIDIKAN


    1. Persepsi
    • Menurut Slameto (2010:102) = persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa,
    dan pencium.
    • Menurut Robbins (2003:97) yang mendeskripsikan bahwa persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.

    Jadi dapat disimpulkan pengertian persepsi dari beberapa ahli , persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu.
    2. Kesiapan
    • Menurut Slameto (2003)“kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.
    • Menurut Dalyono (2005, halaman 52) juga mengartikan “kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yangbaik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”.
    • Menurut Oemar Hamalik (2008, halaman 94) “kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional”.
    • Berdasarkan beberapa pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan mengenai pengertian kesiapan. Kesiapan adalah keseluruhan Kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.

    3. Gerak terbimbing
    Gerakan yang mencangkup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang diberikan atau juga merupakan gerakan meniru.
    Contoh : menulis dengan rapi, memprktekkan menggunakan alat ukur

    4. Gerakan terbiasa
    Gerakan terbiasa meliputi kemampuan melakukan sesuatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Contoh: siswa smp tidak perlu lagi dibimbing dalam mengikat tali sepatu, karena sudah terbiasa dari SD.

    5. Gerakan kompleks
    Gerakan kompleks mecangkup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien secara berurutan.
    Contoh: kemampuan dalam menggunakan alat ukur dengan benar

    6. Penyesuaian pola gerakan
    Penyesuaian pola gerakan menurut simpson (melalui dimyati, 2005:29)
    yaitu keterampilan yang sudah berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu
    Contoh : ketika siswa berada pada ruang guru siswa mampu menyesuaikan diri dengan keberadaannya yang tentunya berbeda dengan suasana kelasnya sendiri.

    7. kreatifitas
    menurut semiawan kreatifitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreafitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelencaran ,keluwesan, dan keaslian dalam pemikiran, maupun ciri-cir non aptitude seperti rasa ingin tahu , senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
    Menurut santrock kreatifitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasannya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
    Contoh : kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dan bertanya

    BalasHapus
  65. Nama : Eliya Roza
    Nim : A1C313035

    TUJUAN PEMBELAJARAN RANAH PSIKOMOTOR
    Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik.
    Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).
    Kawasan psikomotorik yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkann fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan berfungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation), dan menciptakan (origination).

    1. PERSEPSI
    Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra.. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian.Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
    Persepsi, mampu untuk memilah dan memilih bagian organ tubuh yang mau digunakan. Contoh : ketika kita akan bermain bola kita akan menyiapkan organ tubuh tangan dan kaki.

    2. KESIAPAN
    Kesiapan, mampu untuk menyiapkan organ tubuh yang akan digunakan.
    Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan guru sebelum mereka melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan sarat tujuan. Karena itu, ia harus dipersiapkan secara cermat.
    Ada 7 aspek persiapan untuk mencapai perencanaan pembelajaran dari aspek persiapan metode mengajar :
    1. Persiapan terhadap situasi
    Mencakup tempat, suasana ruangan kelas, dan lain-lain. Dan pemahaman situasi umum harus dimiliki sebelum guru mengajar di dalam kelas, sehingga dengan pengetahuan tersebut guru dapat membuat ancang- ancang terhadap variabel faktor masalah dan menghadapi situasi kelas.
    2. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi
    Sebelum guru mengajar ia harus mengetahui keadaan siswa tersebut, atau dengan kata lain guru harus membuat gambaran yang jelas mengenai keadaan siswa yang akan dihadapi. Selain dari faktor internal siswa tersebut, seorang guru juga harus mengetahui taraf kematangan serta pengetahuan umum dan khusus yang dimiliki siswa.
    3. Persiapan dalam tujuan umum pembelajaran
    Menyangkut tujuan belajar apa yang akan dicapai oleh para siswa, dan yang harus dimiliki seorang guru, antara lain : pengetahuan, kecakapan, keterampilan atau sikap tertentu yang konkret, yang bisa di ukur dengan alat- alat evaluasi.
    4. Persiapan tentang bahan pelajaran yang akan diajarkan
    Dengan adanya pengetahuan yang akan dihadapkan kepada siswa, guru memiliki persiapan yang akan disampaikan kepada siswa dengan memperhatikan batas-batas, luas dan urutan-urutan pengajaran yang diperlukan.
    5. Persiapan tentang metode- mengajar yang hendak digunakan
    metode ceramah,metode tanya jawab,diskusi, demontrasi, inquiri dll
    6. Persiapan dalam penggunaan alat- alat peraga
    Misalkan spidol, penghapus, alat2 pelajaran dan sebagainya. Alat peraga yang dapat menjadi media komunikasi yang baik pada saat proses belajar berlangsung.
    7. Persiapan dalam teknik evaluasi
    Tujuan evaluasi adalah sampai sejauh mana daya serap siswa terhadap produk bahasan yang guru terapkan.

    BalasHapus
  66. Nama : Eliya Roza
    Nim : A1c313035

    RANAH PSIKOMOTOR
    3. GERAK TERBIMBING
    Gerakan terbimbing, mampu untuk dibimbing. Contoh : anak umur satu tahun perlu dibimbing untuk memakai celana, begitupun siswa perlu dibimbing untuk memahami suatu materi pembelajaran. - See more at: http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran.html#sthash.BArbeSD4.dpuf

    4. GERAK TERBIASA
    mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan. Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa. Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.

    5. GERAKAN KOMPLEKS
    Gerakan kompleks mampu luwes. Dalam 1 waktu siswa mampu mengerjakan banyak aktifitas. Misalnya, menghafal sambil menulis dalam keadaan berjalan.

    6. PENYESUAIAN
    mampu menyesuaikan situasi dan kondisi. Misal, siswa berhadapan dengan gurunya, siswa tersebut mampu menyesuaikan dengan siapa ia berbicara, sehingga siswa tersebut tidak salah dalam berucap dan bertingkah laku.

    7. KREATIVITAS
    mampu menciptakan pola gerakan baru/ gaya baru. Sifatnya khas, tidak dimiliki orang lain dan tidak meniru orang lain.

    BalasHapus
  67. #KARISMA BULANDA KUSUMA#A1C313023#
    TAKSONOMI BLOOM
    Ranah Psikomotor :

    1. Persepsi : merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.
    1) Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
    Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
    Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
    Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
    Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
    Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
    Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
    2) Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
    Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
    Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
    Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
    Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
    Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki :Menafsirkan rangsangan, Peka terhadap rangsangan ,Mendiskrimininasikan.
    Kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan , Menunjukan ,Mengidentifikasikan, Menghubungkan

    BalasHapus
  68. #KARISMA BULANDA KUSUMA#A1C313023#
    TAKSONOMI BLOOM
    Ranah Psikomotor :
    2. kesiapan belajar
    Secara umum kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan sering kali disebut dengan “readiness”. Seorang baru dapat belajar tentang sesuatu apabila di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk mempelajari sesuatu itu.
    1. Pengertian Kesiapan Belajar
    Menurut Djamarah (2002:35) readiness sebagai kesiapan belajar adalah suatu kondisi seseorang yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan. Maksud melakukan suatu kegiatan yaitu kegiatan belajar, misalnya mempersiapkan buku pelajaran sesuai dengan jadwal, mempersiapkan kondisi badan agar siap ketika belajar di kelas dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang lainnya.
    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar
    Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar meliputi:
    a. Kesiapan fisik
    Kesiapan fisik berkaitan erat dengan kesehatan yang akan berpengaruh pada hasil belajar dan penyesuaian sosial individu. Individu yang kurang sehat mungkin kurangnya vitamin, badanya kurang energi untuk belajar. Hal ini dapat mempengaruhi pada kelancaran proses belajar. Begitupun sebaliknya jika badan tidak sakit (jauh dari gangguan lesu mengantuk, dan sebagainya). Hal ini akan memudahkan untuk belajar karena tidak ada gangguan dari kondisi fisiknya.
    b. Kesiapan psikis
    Kesiapan psikis berkaitan dengan kecerdasan, daya ingat tinggi, kebutuhan yang terpuaskan, ada hasrat atau motivasi untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada perhatian
    c. Kesiapan Materiil
    individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai bahan yang dapat dipelajari atau dikerjakan, misalnya buku bacaan, buku paket dari sekolah maupun diktat lain yang relevan digunakan sebagai bahan acuan belajar, mempunyai buku catatan dll. Dengan di dukung dengan berbagai sumber bacaan maka akan memberikan pengetahuan dan akan membantu siswa dalam merespon atas pertanyaan-pertanyaan dari guru terkait dengan pelajaran.

    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Berkonsentrasi, Menyiapkan diri (fisik & mental)
    Kata kerja operasional : Memulai, Mengawali, Bereaksi, Mempersiapkan, Memprakarsai, Menanggapi, Mempertunjukan

    3. Gerak terbimbing
    Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan atau imitasi. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Meniru contoh ,Memainkan
    Kata kerja operasional : Mempraktekan, Mengikuti, Mengerjakan, Membuat, Mencoba, Memperlihatkan, Memasang, Membongkar

    BalasHapus
  69. #KARISMA BULANDA KUSUMA#A1C313023#
    TAKSONOMI BLOOM
    Ranah Psikomotor :
    4. Gerakan Terbiasa
    Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, kaena sudah dilatih secukupnya, tana memerhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemamuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota atau bagian tubuh sesuai rosedur yang tepat.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Berketrampilan, Berpegang pada pola
    Kata kerja operasional : Mengoperasikan, Membangun, Memasang, Membongkar, Memperbaiki, Melaksanakan, Mengerjakan, Menyusun, Menggunakan, Mengatur, Mendemontrasikan, Memainkan, Menangani

    5. Gerak kompleks
    Gerakan kompleks mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggambungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Berketerlampilan secara.......... Misalnya : lancar ,Luwes ,Supel, Gesit, Lincah
    Kata kerja operasional : Memilih, Membedakan, Mempersiapkan, Menyisihkan, Menunjukan, Mengidentifikasikan, Menghubungkan
    6. Penyesuaian Pola Gerakan
    Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapain kemahiran.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Menyesuaikan diri ,Bervariasi
    Kata kerja operasional : Mengubah, Mengadaptasikan ,Mengatur kembali, Membuat variasi
    7. Kreatifitas
    Kreativitas mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiasi sendiri. Hanya sosok orang yang berketrampilan tinggi dan berani berfikir kreatif akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.
    Kemampuan internal yang harus dimiliki : Menciptakan yang baru, Berinisiatif
    Kata kerja operasional : Merancang, Menyusun, Menciptakan, Mendesain, Mengkombinasikan, Mengatur, Merencanakan

    BalasHapus
  70. #RESY ANGGRAINI#A1C313011#
    RANAH PSIKOMOTOR
    1. PERSEPSI
    Suharman (2005: 23) menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.
    Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya.
    2. KESIAPAN
    Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu” (Chaplin, 2006, halaman 419).
    Kesiapan mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
    3. GERAK TERBIMBING
    Gerakan terbimbing (Guided response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak – gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. Misalnya, siswa akan mampu membuat lingkaran di atas kertas secara tepat dengan menggunakan sebuah jangka, sesuai dengan contoh yang diberika oleh guru di papan tulis.

    BalasHapus
  71. #RESY ANGGRAINI#A1C313011#
    RANAH PSIKOMOTOR
    4. GERAKAN TERBIASA
    Menurut Simpson (melalui Dimyati, 2005:29). Gerakan terbiasa, meliputi kemampuan melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar, karena sudah dilatih sebelumnya.
    Gerakan terbiasa, mampu belajar sendiri tanpa ada bimbingan.Contoh : anak umur 6 tahun tidak perlu dibimbing lagi untuk memakai celana. Begitupun siswa, tidak perlu dibimbing lagi untuk belajar, karena sudah terbiasa.Sehingga nantinya siswa dapat belajar mandiri.
    5. GERAK KOMPLEKS
    Gerakan kompleks (Complex response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat dan efisien.Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak gerik yang teratur. Misalny, siswa akan mampu membat sebuah sekrup yang panjangnya 3cm dan tebalnya ¼ cm, dalam waktu setengah jam, dengan menggunakan mesin listrik di bengkel.
    6. PENYESUAIAN POLA GERAKAN
    Penyesuaian pola gerakan (Adjustment), mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak – gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
    Adaptasi ini mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan poila gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran.
    7. KREATIVITAS
    Menurut Conny R Semiawan (2009: 44) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru.
    Menurut Conny R Semiawan (2009: 136) ciri-ciri kreativitas adalah:
    1) Berani mengambil resiko
    2) Memainkan peran yang positif berfikir kreatif
    3) Merumuskan dan mendefinisikan masalah
    4) Tumbuh kembang mengatasi masalah
    5) Toleransi terhadap masalah ganda (ambigutiy)
    6) Menghargai sesama dan lingkungan sekitar

    BalasHapus


Top