ads

Tugas Mahasiswa

Tugas Mahasiswa[OneLeft]

Informasi

Tugas Akhir[OneRight]

Buku

Paper


Pendidikan Karakter di SD dan Tinjauan dari Sisi Nilai Karater dalam Pangkal Tolak Yang Mendasari Pengembangan Karakter



  1. Nurhayati: Pada latar belakang makalah Pendidikan Karakter di SD dan Tinjauan dari Sisi Nilai Karater dalam Pangkal Tolak Yang Mendasari Pengembangan Karakter. menurut  hasil evaluasi bank dunia (1995) di 150 negara tentang faktor penentu keunggulan suatu negara menyatakan bahwa 45% keunggulan ditentukan oleh faktor inovasi dan kreativitas, sisanya 25% oleh faktor jaringan (networking), 20% faktor teknologi, dan 10% sumber daya alam. apa hubungannya dengan pendidikan karakter?
  2. Kaju: A). Piramid perkembangan karakter, 1.Mengetahui, 2.Memahami, 3.Membiasakan, 4.Meyakini, 5.Melakukan sesuai dengan 1 sampai dengan 4, 6.Mempertahankan? apakah ini bisa di bolak balik? B). Apa yang dimaksud dengan pangkal tolak dalam judul makalah ini?
  3. Atar:  jelaskan apa penyebab degradasi moral dalam masyarakat kalau dikaitkan dengan pendidikan karakter?
  4. Matih: Pangkal tolak religius?, kejujuran / guru sendiri mencoreng/Mengawasi UN, kita guru jadi malu sendiri? bagaimana pendapat anda dan solusinya? 
  5. Sri Qianti: Pendidikan karakter yang seperti apakah di sekolah agar tidak terjadi pertentangan / konflik? 



Catatan:
  1. Setiap Mahasiswa menjawab pertanyaan yang ada di atas melalui komentar di blog.
  2. Kemudian tanggapilah komentar yang diberikan oleh Mahasiswa lainnya.
  3. Sebelum berkomentar sertakanlah nama dan NIM dengan format #Nama Mahasiswa#NIM#Penjelasan & Komentar#

About Hendra Sofyan

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

19 komentar:

  1. #Rini Astuti#P2A614006#Penjelasan No.1 : Apakah ada hubungannya survey Bank Dunia dengan pendidikan karakter di tinjau dari segi keefektifitasnya hubungan tersebut dinilai sangat jauh walaupun ada hubungannya dengan pendidikan karakter seharusnya lebih menekankan apa yang melatarbelakangi pangkal tolak pendidikan karakter itu sendiri yang banyak kita temui dilingkungan kita sehari-hari,yang bisa dijadikan acuan untuk keterkaitannya dengan pendidikan karakter.
    No : 2 Penjelasan : Piramid pendidikan karakter, didalam tahapan -tahapan pendidikan karakter memang hal yang telah di sampaikan harus berurutan dikarenakan tahapan yang pertama adalah pengetahuan yang berasal dari contoh yang telah dilihatnya sehingga tahapan-tahapan tersebut tidak bisa di ubah-ubah sedangkan pangkal tolak adalah sesuatu yg menjadi dasar (berpikir, bertindak) didalam pengembangan pendidikan karakter.
    Penjelasan No.3 : faktor yang menyebabkan degradasi moral dalam kaitannya dengan pendidikan karakter degradasi moral adalah kemerosotan atau penurunan nilai -nilai moral dan beberapa faktor yang menyebabkan adalah Pertama kemajuan teknologi,
    1. Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif tetapi tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negative bagi kerusakan moral. Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat.
    2. memudarnya kualitas keimanan.
    Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik turun. Ketika tingkat keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis dan merusak citra individu dan institusi
    3. pengaruh lingkungan.
    setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan karena ada pengaruh buruk dari linkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan rumah dan pengaruh kurang baik dapat mendorong seorang untuk berbuat kesalahan. Penjelasan no 4 : solusi bagaimana pendidikan karakter kita bila dikaitkan dengan kegiatan UN , Menurut pendapat saya sebaiknya UN itu segera dihapuskan karena sudah tidak sesuai dengan karakter bangsa kita yang mana sangat menjunjung kejujuran hal ini sangat bertolak belakang yang mana kegiatan UN ini dijadikan ladang bisnis , bagaimana karakter kita akan menjadi baik bila sistem di negara kita tidak berubah dengan menonjolkan sikap moralitas yang tinggi yang menjunjung nilai-nilai kejujuran. Penjelasan No.5 : Pendidikan karakter yang bagaimana yang bisa dijadikan modal terbentuknya karakter di sekolah yang tidak menimbulkan konflik, didalam pembentukan karakter disekolah hal penting yang paling utama terbentuknya karakter seseorang adalah berasal dari lingkungan rumah yaitu keluarga karena disitulah pertama kali seseorang mengenal apapun untuk bertindak mana yang benar dan mana yang salah setelah pendidikan karakter seseorang telah terbentuk di rumah maka sikap yang mencerminkan dirinya disekolah pun sudah bisa diarahkan sekolah hanya tinggal membimbing dan memberikan pengetahuan-engetahuan yang secara luas yang diintegrasikan dalam muatan pembelajaran seperti PKN tetapi saya lebih setuju bila muatan pembelajaran PKN ditukar menjadi PMP yaitu pendidikan moral pancasila yang lebih menekankan pendidikan moral tersebut yang dapat dijadikan pembelajaran yang tepat untuk membentuk karakter manusia seutuhnya.#komentar : tanggapan dari semua kawan sebetulnya semua mempunyai tujuan yang sama hanya memiliki pemikiran yang berbeda saja.#

    BalasHapus
  2. #NURHAYATI#P2A614011#
    Komentar soal no.1 : Hubungan antara survey bank dunia dengan pendidikan karakter memang ada yaitu kita lihat pada sikap karakter yang inovatif dan kreatifitas yang tinggi yang merupakan indikator dari kemajuan suatu negara yang unggul, namun pada perumusan latar belakang hendaknya pengambilan contoh/fenomena hendaknya jangan terlalu jauh dari materi agar pembaca dapat langsung memahami apa yang akan di bahas dan pengantar/pembuka makalah tersebut.
    Penjelasan Pertanyaan no.2 pada piramida perkembangan karakter urutan tersebut pada dasarnya memang bertahap mulai dari langkah mengetahui sampai tahap mempertahankan, karena kita lihat proses internalisasi sikap dimulai dari kegiatan imitasi, identifikasi sampai penerapannya sehingga menjadi suatu kebiasaan.Sedangkan pengertian pangkal tolak dapat diartikan sebagai landasan atau hal pokok yang mendasari pengembangan karakter
    Penjelasan Pertanyaan no.3 Penyebab degradasi moral adalah adanya dampak negatif dari kemajuan teknologi dan informasi, arus globalisasi, dan pergaulan yang tidak sehat. Dalam hal ini sangat diperlukan peran serta semua lingkungan pendukung pengembangan karakter, mulai dari lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat, namun lingkungan yang paling berperan adalah lingkungan rumah, karena lingkungan rumah merupakan lingkungan yang paling besar pengaruhnya pada pendidikan anak.Jika semua lingkungan dapat berperan optimal, mudah-mudahan fenomena degradasi moral tersebut dapat diminimalisir.
    Pendapat : pertanyaan no.4 pangkal tolak nilai religius menuntut sikap kejujuran, kaitan dengan pelaksanaan UN dapat dilihat nilai kejujuran yang luntur, khususnya kita sebagai pendidik merasa tidak dapat memberi teladan untuk nilai religius itu sendiri, hal ini merupakan suatu pilihan yang sulit bagi guru, di satu sisi kita mempertahankan niali kejujuran dan di sisi lain kita harus mengikuti sistem yang berlaku.Solusi : Jika kita tidak ingin menjadi bagian dari fenomena tersebut, maka sebisa mungkin menghindar dari kegiatan tersebut dan mencoba secara bertahap menunjukkan sikap bahwa kita masih memiliki nilai kejujuran yang dapat diteladani, perubahan dimulai dari diri sendiri mudah-mudahan memberi dampak yang positif bagi orang lain.
    Penjelasan pertanyaan no.5 : Pendidikan karakter yang telah diterapkan di sekolah sebenarnya bukanlah merupakan suatu konflik jika dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan, Pendidikan karakter akan berhasil jika ada dukungan dari lingkungan, baik lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.Pendidikan karakter yang diterapkan juga sudah terintegrasi ke semua mata pelajaran yang ada di sekolah, dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, mudah-mudahan hal ini bukan merupakan suatu konflik.#

    BalasHapus
  3. #Toni Sepriyadi# P2A614007# Penjelasan No.1: Keterkaitan riset Bank Dunia pada latar belakang memberikan gambaran bahwa 45 % negara yang unggul dipengaruhi oleh inovasi dan kreatifitas. Hal ini juga terkait dengan pendidikan karakter. Namun, akan lebih baiknya jika yang menjadi latar belakang peulisannya berkaitan dengan nilai-nilai yang menjadi pangkal tolak dalam pendidikan karakter,contohnya problema sederhana yang terdekat dengan penulis seperti bagaimana pendidikan karakter di sekolah penulis.
    Penjelasan No.2: A) Piramida yang digambarkan tersebut tidak dapat dibolak-balikan, proses tahapan pembentukan karakter memang dimulai dari mengetahui. Proses mengetahui ini dapat terjadi melalui Imitasi yang dilakukan anak. Biasanya anak belum dapat mengetahui hal yang baik atupun buruk, mereka lebih cenderung untuk melakukan peniruan tingkah laku. Hal yang dilakukan anak ini termasuk kedalam ranah mengetahui karena setelah meniru, orang tua akan menyampaikan hal yang benar kenapa hal tersebut harus dilakukan. Setelah mengetahui anak akan memahami atas apa yang telah diketahuinya. Karakter yang telah tertanam, contohnya kejujuran harus terjadi secara berulang dalam proses membiasakan nilai-nilai kejujuran khususnya dalam keluarga. Pembentukan berikutnya yang akan terbentuk adalah meyakini bahwa benar karakter yang telah ia biasakan memberi manfaat yang besar sehingga anak tersebut juga akan berusaha untuk mempertahankannya. B) Pangkal tolak adalah hal yang menjadi dasar atau awal dalam nilai-nilai karakter, seperti nilai kereligiusan, kejujuran, inovasi dan kreatif.
    Penjelasan No.3: Penyebab degradasi moral yang timbul saat ini, semua terjadi karena tingginya arus Globalisasi yang masuk ke budaya bangsa kita, sehingga sudah memudarnya nilai-nilai ketimuran yang dimiliki bangsa ini. Untuk mengatasi degradasi moral perlu adanya Filterisasi budaya yang berkenaan dan sejalan dengan pendidikan karakter bangsa kita. Salah satu pangkal tolak karakter adalah kereligiusan yang harus kita tananmkan melalui agama yang kita anut dan yakini. Degradasi moral dapat diminimalisir dengan penanaman nilai-nilai kereligiusan terutama melalui pendidikan di dalam keluarga.
    Penjelasan No.4: Mengenai proses UN, nilai-nilai moral kita sebagai guru memang sudah tercoreng. Solusinya jika kita telah berhasil melalui proses pembentukan moral dengan meyakini dan mempertahankannya, maka kita harus bisa komitmen untuk melaksanakannya walaupun pda akhirnya kita harus mendapati resiko bagi diri kita sendiri. Resiko yang kita dapati justru menambah proses meyakini karakter akan semakin bertambah. Artinya, jika kita sudah yakin akan kebenaran maka jangan takut untuk menghadapi hal buruk di depan mata kita.
    Penjelasan No.5: Pengembangan dan pembentukan karakter sebenarnya tidak bertentangan. Bahkan pendidikan karakter ini menjadi tujuan dalam sistem pendidikan nasional. Sejatinya, pendidikan karakter harus melibatkan banyak aspek baik diri individu, bahkan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter dilakukan dalam lingkungan terkecil yaitu keluarga, hingga merambat pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Jika ketiga lingkungan tersebut mendukung dalam pembentukan karakter, maka akan menjadi proses yang sangat baik bagi individu tersebut.#

    BalasHapus
  4. #Yeli Sudarvina#P2A614013#
    Penjelasan Pertanyaan No.1 : Dalam membuat pendahuluan seharusnya mampu menggambarkan isi dari makalah tersebut secara umum.Latar belakang pada makalah tersebut masih ada kaitannya bila kita telusuri lebih lanjut.Hanya saja,ada baiknya lingkup latar belakang tersebut di ambil dari fenomena yang ada di sekitar kita tentunya yang berkaitan dengan pendidikan karakter.
    Penjelasan Pertanyaan No.2: Tahapan didalam menerapkan pendidikan karakter memang harus berurutan secara runtun,dimulai dari tahapan mengetahui,memahami,membiasakan,meyakini dan akhirnya tahap melakukan.Tidak bisa di bolak balik atau di acak. Sedangkan pangkal tolak dalam judul ini adalah landasan atau dasar di dalam pengembangan pendidikan karakter.
    Penjelasan pertanyaan No.3: Degradasi moral disebabkan oleh dampak negatif dari arus globalisasi dan modernisasi.Dalam hal ini kita harus bisa menyikapinya dengan cara menyaring/memfilter dampak negatif tersebut dengan ilmu agama.penerapannya dimulai dari lingkungan keluarga.
    Penjelasan pertanyaan No.4: Pangkal tolak nilai religius menuntut sikap kejujuran kaitan dengan pelaksanaan UN dapat dilihat lunturnya nilai kejujuran.Khususnya kita sebagai pendidik merasa tidak memberi teladan untuk nilai relegius tersebut.Solusinya kita bisa melakukan perubahan dimulai dari diri kita sendiri dengan harapan nantinya bisa memberikan dampak bagi orang lain.
    Penjelasan Pertanyaan No.5 : Pendidikan karakter yang di terapkan di sekolah bukanlah menjadi sebuah konflik jika ada saling kerjasama yang baik dan saling mendukung antara semua pihak manajemen sekolah.

    BalasHapus

  5. #ROMUALDUS KAJU#P2A614017#
    1. Penjelasan# Hasil survey Bank dunia tentang ciri-ciri negara yang berhasil sebaiknya tidak dimasukkan pada bagian latar belakang pembahasan tentang pentingnya pendidikan karakter. Alasannya, meskipun tidak ada salahnya namun relevansinya terhadap pentingnya pendidikan karakter di Indonesia sangatlah kecil.
    Penulis sebaiknya memasukkan pada bagian latar belakang penulisan ini hal-hal konkrit/fenomena-fenomena yang memang selama ini menjadi keprihatinan bangsa sehingga dianggap mendesak perlunya pendidikan karakter tersebut.
    Contohnya, pemakaian narkoba tanpa kontrol di kalangan artis, kalangan pelajar, atau bahkan penegak hukum. Hal ini akan lebih mengena dibandingkan dengan pembahasan yang diambil dari hasil survey bank dunia.
    2. - Piramid proses perkembangan karakter secara teoritis tidak bisa lagi dibolak-baik karena memang demikianlah terjadinya proses pembentukan karakter yang diawali dengan mengetahui, memahami, membiasakan, meyakini,melakukan dan mempertahankan. Memang dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami bahwa karakter dimulai dengan pemberian contoh, seperti upaya orang tua agar anaknya bisa memberi salam kepada oranglain dengan baik dimulai dengan memberikan contoh. Namun memberikan contoh ini dapat dikatakan masuk dalam ranah awal yaitu mengetahui.
    - Pangkal tolak dalam pendidikan karakter artinya nilai-nilai yang mendasari pentingnya/perlunya pendidikan karakter di Indonesia.
    3. Penyebab degradasi moral pada bangsa kita jika dikaitkan dengan pendidikan karakter adalah terabaikan/dikesampingkannya pendidikan karakter dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Tiga komponen pendidikan ini saling mempengaruhi dalam pembentukan karakter. Terabaikannya pendidikan karakter dalam keluarga dapat dicontohkan dengan adanya orang tua yang tidak memberikan contoh hidup yang baik kepada anak-anaknya. Anak hanya akan bisa menjadi manusia yang rajin sholat, tekun berdoa jika di rumah demikian orangtuanya bersikap. Hal ini akan diperkuat lagi dengan pendidikan di sekolah dan contoh-contoh yang baik dari petinggi-petinggi di masyarakat.
    4. Masalah UN hanya bisa diperbaiki melalui perubahan mentalitas guru yang seharusnya mengesampingkan pencitraan atas keberhasilan guru/sekolah/daerah dan mementingkan terbentuknya karakter positif secara konsisten dalam diri anak. Siswa yang diberikan jawaban oleh guru saat UN akan menyimpan konsep bahwa tidak perlu kerja keras hasilnya pasti memuaskan, berbohong pada saat-saat tertentu tidak masalah dan bukan kesalahan. Jika guru berubah mentalitasnya maka dalam diri siswa akan tertanam pentingnya kerja keras dan kejujuran.
    5. Pendidikan karakter yang sesuai sama sekali tidak bertentangan dengan Undang-Undang manapun. Jika berkaitan dengan terbatasnya sikap keras guru terhadap siswa guru harus mulai memahami bahwa karakter tidak perlu ditanamkan dengan paksaan apalagi kekerasan. Karakter akan tumbuh perlahan-lahan dan semakin lama semakin menyatu dengan pribadi seseorang. Kekerasan apalagi demi pendidikan karakter sebaiknya dihindarkan.
    Terimakasih

    BalasHapus
  6. #Nurjanah#P2A614005#
    menurut saya:
    1.pada latar belakang makalah Pendidikan Karakter SD dan tinjauan dari sisi nilai karakter dalam pangkal tolak yang mendasari pengembangan karakter yang telah di presentasekan Tony sangat menarik,tetapi hendaknya hasil survey evaluasi bank Dunia(1995) pada latar belakang kurang tepat,sebaiknya saudara Tony bisa menggantinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan nilai karakter yang terjadi pada akhir-akhir ini,

    2.piramid perkembangan karakter tidak bisa dibolak-balik karena hal tersebut sudah merupakan tahapan dalam pembentukan karakter.yang mana dimulai dari mengetahui,memahami,membiasakan,meyakini,melakukan point diatas dan mempertahankan,bila tahapan ini dilaksanakan secara berkesinambungan Insyaallah generasi Indonesia akan memiliki karakter yang terpuji


    pangkal tolak dalam judul makalah ini berarti:landasan awal pelaksanaan pendidikan karakter

    3.penyebab degradasi moral dalam masyarakat bila dikaitkan dengan dengan pendidikan karakter adalah:banyaknya penyimpangan dan penyalahgunaan yang dilakukan,misalnya teknologi hanya dijadikan sebagai pusat pencarian hal-hal negatif,pertemanan dijadikan sebagai ajang pergaulan yang tak layak,obat-obatan terlarang dikonsumsi karena ketidakadanya penanaman spritual dan kereligiusan dalam pribadi masing-masing. maka hendaknya kita benahi dimulai dari keluarga,masyarakatdan anak didik kita.


    4.masalah UN merupakan isu Nasional,4 tahun saya mengajar kelas 6,dan tahun kemarin saya mengundurkan diri,karena ketidaknyamanan saya disana,sehingga sebaiknya selaku tenaga pendidik,saya sarankan sebaiknya menghindari saja.

    5.pendidikan karakter tentu saja harus kita tanamkan pada peserta didik,tetapi sebelumnya hendaknya kita selaku tenaga pendidik mesti selalu belajar untuk membenahi pribadi kita masing-masing,sehingga kita bisa dijadikan panutan dari perbuatan kita,dan penanaman karakter kepada peserta didik selalu kita tanamkan dalam setiap pembelajaran.

    terimakasih dan mohon maaf bila ada kekeliruan dalam penulisan.

    BalasHapus
  7. #SILVINA NOVIYANTI# P2A614002#
    Assalamu’alaikum WR WB
    Menurutpendapat saya:
    1. Inovasi dan Kreativitas termasuk kedalam nilai – nilai karakter. Kreativitas yang tinggih lah yang mampu memajukan suatu negara. Oleh karena itu membiasakan SDM diajarkan dan diterapkan sejak dini karena secangih apapun teknologi jika SDM nya tidak bagus maka hasilnya juga tidak akan seperti yang kita harapkan.
    2. Piramid pendidikan Karakter. Tahapan penerapan pendidikan karakter harus dilakukan secara berurutan dan tidak diba di bolak balikan. Sesuai tahapan pengembangan piramid pendidikan karakter yang di kemukakan oleh Ki Hajar Dewantara Yaitu: Ngerti , ngoro, nglakoni. Yang dimaksud oleh pak Ki Hajar Dewantara di sini adalah si anak telah mengerti kemudian si anak merasakan dan pada akhirnya si anak telah tertanam dalam melaksanakan pendidikan karakter yang baik dalam kehidupan sehari – harinya.
    3. Degradasi moral dalam masyarakat jika di kaitkan dengan pendidikan karakter adalah penyalah gunaan kemajuan teknologi, pola pergaulan anak – anak yang salah, seperti merasa gaul setelah minum minuman keras, kebut – kebutan dijalan, memakai obat – obatan terlarang, dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena tidak adanya pendidikan karakter saat si anak mulai berusia dini. Tapi jika si anak dari usia dini kita telah mengajarkannya religi yang baik dan spiritual maka anak kita akan bisa menjadi seseorang yang berpendidikan karakter nya baik. Si anak bisa di bentuk jika keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolahnya sama – sama bekerja sama untuk menjadikan anak – anak mereka berpendidikan karakter yang baik.
    4. Masalah Ujian Nasional atau yang sering kita sebut UN. Sesuai yang semua kita tau dalam mengadapi UN maka kita sengaja atau tidak sengaja telah mengajari anak kita untuk melunturkan nilai religi kejujurannya. Hal ini memang selalu menjadi hal yang sangat sulit bagi seorang guru ketika dia mengajari anak berprilaku jujur sedangkan dia sendiri tidak jujur sedangkan di satu sisi sistem yang harus kita jalani. Yang mau gaa mau walaupun hati terkadang tidak terima tapi karna sistem ini bisa dikatakan wajib maka kita harus melakukannya.
    5. Pendidikan karakter yang telah kita terapkan di sekolah bukanlah suatu masalah jika dilaksanakan dengan tata cara aturan dan ketentuan . Pendidikan karakter yang baik seperti di keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah. Jika di 3 tempat ini mendukung maka si anak sejak usia dini telah terbiasa dengan pendidikan karakter yang baik.

    BalasHapus
  8. #Antar#P2A614018#
    No.1. Penjelasan mengenai keterkaitan hubungan antara survey bank dunia dengan pendidikan karakter memang ada tetapi sangat kecil sekali, seharusnya penulis melihat fenomena fenomena yang ada dimasyarakat saat ini yang bisa dijadikan latar belakang .
    contoh: adanya kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan di sekolah, kasus narkoba, perkelahian antar pelajar. No 2a.Di dalam proses perkembangan karakter secara teori memang salah satunya disusun dalam piramida proses yaitu mulai dari mengetahui hingga malaksanakan dan mempertahankan maka secara teori tidak bisa dibolak - balik.b. Pangkal tolak menjadi hal yang dasar/ fondamentalnilai - nilai pendidikan karakter. No. 3. Kita melihat fenomena di masyarakat sekitar kita dengan adanya kekerasan rumah tangga, kekerasandi sekolah, perkelahian antar pelajar hal ini terjadi karena dimasyarakat bahkan di negri ini telah terjadi krisis keteladanan dari para pemimpin negeri , kita sebagai pendidik mari sama - sama mulai dari diri sendiri untuk tidak memperparah kondisi ini kita contohkan/teladankan pendidikan karakterbaik dirumah, sekolah maupun dilingkunganmasyarakat.
    No.4. Masalah UN yang terjadi belakangan ini didunia pendidikan guru/pengawas ujian memberikan jawaban kepada peserta ujian sebenarnya menjadi sebuah diklema bagi guru, ingin menolak tapi sistem yang memperkosa untuk berbuat tidak jujur. Tetapi kalau sudah menjadi komitmen diri kita tentang nilai kejujuran, jangan takut apapun resiko kita hadapi, demi kejujuran, kenyamanan dan ketenangan . sebaiknya dihindari saja. No. 5. Membelajarkan pendidikan karakter yang terjadi di sekolah sudah baik asalkan sesuai kurikulum yang ada. Apabila ada konflik/pertentanganmungkin guru didalam pelaksanaannya ada unsur pemaksaan/kekerasan, pendidikan karakter dibelajarkan dengan memberi contoh/teladan mudah mudah2an akan didukung oleh para pihakbaik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
    Trimakasih.

    BalasHapus
  9. #Abdul Mantik#P2A614021#
    Komentar soal no 1. Hubungan antara bank dunia dengan dunia pendidikan tidak terlalu signifikan dalam hal karakter, namun kita menghargai adanya keinginan untuk melihat secara global tentang riset bank dunia tersebut. Mungkin sebaik nya penyaji lebih fokus tentang tolak ukur karakter dengan contoh yang konkrit dan lebih sederhana sehingga lebih memahahi tujuan yang diharapakan.
    Komentar sola no.2 Piramida perkembangan karakter itu tidak bisa dibolak balik lagi karena dasar dari karakter dalam diri individu itu di mulai dengan mengetahui dan berakhir dengan mempertahan karakter yang sudah melekat dalam jiwa seseorang, yang dimaksud dengan pangkal tolak adalah hal-hal yang sangat mendasari untuk ditanamkan, dikembangkan dan dibudidayakan dalam kehidupan sehari-hari.
    Komentar no 3. Teknologi banyak memberikan dampak negatif dan positif bagi perkembangan moral dan karakter. Namun, dampak negatif yang banyak kita dapatkan ketimbang dampak positif. Salah satu dampaknya adalah semakin menurunnya moralitas dan karakter. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya terjangkiti oleh krisis moral. Selain itu juga disebabkan oleh faktor keluarga yang kurang perhatian dan peduli dengan anaknya, dan faktor lingkungan yang tidak baik untuk perkembangan moral karakter anak itu sendiri.
    Komentar no 4. Dalam pelaksanaan UN banyak kecurangan yang terjadi dan yang lebih menyedihkan para pendidik itu sendiri sudah memberikan contoh yang tidak baik bagi peserta didik mulai dari ketidak kejujuran, dan menghilangkan rasa tanggung jawab siswa, dan kemalasan siswa dalam berusaha, bagi guru yang penting nama baik sekolah terjaga karakter dalam jiwa tersia-sia.
    Solusinya Negara terlibat dalam hal ini, hentikan UN, biarkan siswa berusaha sendiri agar terbentuk tanggung jawab, dan guru bertindaklah sebagai seorang pendidik yang berperan penting dalam pembentukan karakter dan moral bangsa ini.

    Komentar no 5. Tidak ada pendidikan karakter yang dapat menimbulkan pertentangan konflik kalau seorang pendidik sudah berada di jalur yang benar. Harapan kita kepada bangsa ini, masyarakat, orang tua dan siswa sudah memahami menanamkan dan memiliki nilai karakter dan bersa-sama dalam membentuk karakter anak bangsa, kalau kerja sama itu sudah terbentuk pertentangan dan konflik tidak akan terjadi.

    BalasHapus
  10. #SYANDRA MAISYANTI.SB#P2A614001#
    Komentar saya pada pertanyaan nomor ;
    1. Jika kita fahami lebih mendalam memang terdapat hubungan antara hasil survei Bank Dunia terhadap pangkal tolak pendidikan karakter. Artinya di negara-negara yang telah menerapkan pendidikan karakter dan berhasil dalam penerapan itu maka SDM nya lebih inovatif dan berkreatifitas yang tinggi yang mana hal tersebut akan mendukung kemajuan suatu negara tersebut baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial dsb. Namun, memang sebaiknya dalam mengangkat masalah yang untuk dijadikan latar belakang pada suatu kasus atau permasalahan yang akan kita bahas sebaiknya di ambil fenomena-fenoma yang lebih dekat dengan lingkungan ataupun kehidupan di sekitar kita.
    2. (a) Pada piramida tahapan pembentukan karakter, tahapan tersebut dimulai dari mengetahui, memahami, membiasakan, menyakini, melakukan, mempertahankan. Saya rasa tahapan-tahapan ini memang sudah berurutan dan tidak dapat dibolak-balik karena memang sudah seyogyanya seseorang itu mengetahui terlebih dahulu apa yang akan Ia tiru (contoh) setelah itu berusaha untuk membiasakan, lalu untuk dapat melakukan dan mempertahankan kebiasaan itu tentu harus diyakini terlebih dahulu bahwa sesutu yang telah dibiasakan itu adalah benar untuk dipertahankan. (b) arti kata pangkal tolak pada judul makalah sdr. Toni ialah hal atau landasan dasar atau awal dari pendidikan karakter itu antara lain : kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, tanggung jawab, dll.
    3. Penyebab terjadinya degradasi moral khususnya di negara kita (Indonesia) adalah dampak dari arus globalisasi dan kemajukan informasi dan teknologi yang tanpa diiringi dengan sikap filterisasi. Kaitannya dengan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter yang akan menanamkan nilai-nilai karakter ini lah yang akan menjadi filter bagi diri kita dan jika nilai-nilai karakter ini sudah tertanam sesuai dengan tahapan-tahapannya baik dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat maka degrasi moral akan dapat diminimalisir bahkan tidak akan terjadi.
    4. Memang harus kita akui momok inilah yang terjadi di negara kita, dimana pada lingkungan sekolah guru diharapkan menjadi sosok yang dapat ditiru dan digugu tentunya untuk dan dalam hal-hal yang positif namun inilah kenyataannya khususnya dalam hal pengawasaan dan pelaksanaan UN baik tingkat SD, SMP, maupun SMA malah gurunya yang menjadi tim sukses untuk membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal UN. Hal ini jelas berlawanan dengan nilai-nilia kereligiusan, kejujuran, sportifitas yang menjadi pangkal tolak dari pendidikan karakter itu sendiri. Namun di sisi lain kita juga tidak dapat menyalahkan posisi guru karena guru adalah pelaksana di lapangan dimana guru adalah urutan yang terbawah dari instansi pendidikan dimana guru berada dibawah tekanana kehendaka pimpinan di atasnya. Disini yang salah adalah sistem dan kebijakan pendidikan di negara kita yang syarak hanya mengedepankan kepentingan oknum-oknum tertentu dan selalu dikaitkan dengan kepentingan politik. Mungkin solusinya kita para guru harus dapat bersatu padu untuk tidak mau melakukan hal itu lagi dan semoga kita para guru kita dapat diberi luang dan ruang menyampaikan inspirasi dan koreksi dari tidak tepatnya sistem pendidikan di negara kita ini.
    5. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah saat ini menurut saya belumlah maksimal karena nilai-nilai karakter masih diletakkan pada bagian bawah dan hendaknya gurupun diberi keluangan dalam penerapan pendidikan karakter itu yang tidak selalu dibatasi oleh HAM atau Undang-Undang perlindungan anak dan kita gurupun memang harus benar-benar menjalankan pendidikan karakter itu secara tepat dan benar sehingga tidak akan menimbulkan konflik.

    BalasHapus
  11. #SYANDRA MAISYANTI.SB#P2A614001#
    Komentar saya pada pertanyaan nomor ;
    1. Jika kita fahami lebih mendalam memang terdapat hubungan antara hasil survei Bank Dunia terhadap pangkal tolak pendidikan karakter. Artinya di negara-negara yang telah menerapkan pendidikan karakter dan berhasil dalam penerapan itu maka SDM nya lebih inovatif dan berkreatifitas yang tinggi yang mana hal tersebut akan mendukung kemajuan suatu negara tersebut baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial dsb. Namun, memang sebaiknya dalam mengangkat masalah yang untuk dijadikan latar belakang pada suatu kasus atau permasalahan yang akan kita bahas sebaiknya di ambil fenomena-fenoma yang lebih dekat dengan lingkungan ataupun kehidupan di sekitar kita.
    2. (a) Pada piramida tahapan pembentukan karakter, tahapan tersebut dimulai dari mengetahui, memahami, membiasakan, menyakini, melakukan, mempertahankan. Saya rasa tahapan-tahapan ini memang sudah berurutan dan tidak dapat dibolak-balik karena memang sudah seyogyanya seseorang itu mengetahui terlebih dahulu apa yang akan Ia tiru (contoh) setelah itu berusaha untuk membiasakan, lalu untuk dapat melakukan dan mempertahankan kebiasaan itu tentu harus diyakini terlebih dahulu bahwa sesutu yang telah dibiasakan itu adalah benar untuk dipertahankan. (b) arti kata pangkal tolak pada judul makalah sdr. Toni ialah hal atau landasan dasar atau awal dari pendidikan karakter itu antara lain : kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, tanggung jawab, dll.
    3. Penyebab terjadinya degradasi moral khususnya di negara kita (Indonesia) adalah dampak dari arus globalisasi dan kemajukan informasi dan teknologi yang tanpa diiringi dengan sikap filterisasi. Kaitannya dengan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter yang akan menanamkan nilai-nilai karakter ini lah yang akan menjadi filter bagi diri kita dan jika nilai-nilai karakter ini sudah tertanam sesuai dengan tahapan-tahapannya baik dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat maka degrasi moral akan dapat diminimalisir bahkan tidak akan terjadi.
    4. Memang harus kita akui momok inilah yang terjadi di negara kita, dimana pada lingkungan sekolah guru diharapkan menjadi sosok yang dapat ditiru dan digugu tentunya untuk dan dalam hal-hal yang positif namun inilah kenyataannya khususnya dalam hal pengawasaan dan pelaksanaan UN baik tingkat SD, SMP, maupun SMA malah gurunya yang menjadi tim sukses untuk membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal UN. Hal ini jelas berlawanan dengan nilai-nilia kereligiusan, kejujuran, sportifitas yang menjadi pangkal tolak dari pendidikan karakter itu sendiri. Namun di sisi lain kita juga tidak dapat menyalahkan posisi guru karena guru adalah pelaksana di lapangan dimana guru adalah urutan yang terbawah dari instansi pendidikan dimana guru berada dibawah tekanana kehendaka pimpinan di atasnya. Disini yang salah adalah sistem dan kebijakan pendidikan di negara kita yang syarak hanya mengedepankan kepentingan oknum-oknum tertentu dan selalu dikaitkan dengan kepentingan politik. Mungkin solusinya kita para guru harus dapat bersatu padu untuk tidak mau melakukan hal itu lagi dan semoga kita para guru kita dapat diberi luang dan ruang menyampaikan inspirasi dan koreksi dari tidak tepatnya sistem pendidikan di negara kita ini.
    5. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah saat ini menurut saya belumlah maksimal karena nilai-nilai karakter masih diletakkan pada bagian bawah dan hendaknya gurupun diberi keluangan dalam penerapan pendidikan karakter itu yang tidak selalu dibatasi oleh HAM atau Undang-Undang perlindungan anak dan kita gurupun memang harus benar-benar menjalankan pendidikan karakter itu secara tepat dan benar sehingga tidak akan menimbulkan konflik.

    BalasHapus
  12. #Penjelasan No.1#Rita Novyarti#P2A614020#
    Dalam pendahuluan sebaiknya di masukkan latar belakang penulisan yang mengambarkan pentingnya pendidikan karakter yang telah menjadi sebuah fenomena dimasyarakat dan didukung penelitian lembaga yang berkopenten spt bank dunia dan lembaga pendidikan tinggi.

    #Penjelasan No.2#Rita Novyarti#P2A614020#
    Piramid perkembangan karakter tidak bisa dibolak balik, karena menurut saya hal ini merupakan teori yang selaras dengan perkembangan psikologi secara normal. Sedangkan pangkal tolak dalam perkembangan karakter adalah suatu dasar berfikir dan bertindak terhadap pendidikan karakter.

    #Penjelasan No.3#Rita Novyarti#P2A614020#
    Penyebab degradasi moral dalam masyarakat disebabkan :
    1. Pengaruh budaya luar, terkadang melunturkan dan melebihi kebudayaan local yang menjadi kearifan local dari nilai-nilai luhur bangsa yang ada selama ini.
    2. Kurangnya Pendidikan Agama, nilai-nilai luhur agama yang dianut terkadang tidak menjadi acuan karakter perikehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bukan kurangnya informasi tentang pendidikan agama tapi kurangnya pemahaman dan penerapan ajaran dalam pendidikan agama itu sendiri.
    3. Kurangnya contoh kebaikan moral dan lebih banyak keburukan moral yang dilihat dan dipertontonkan di masyarakat oleh oknum ataupun tokoh yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat. Ditambah kurangnya penghargaan bagi nilai luhur yang ada hanya lip servis saja.

    #Penjelasan No.4#Rita Novyarti#P2A614020#
    Pangkal tolak relijius dalam pelaksanaan UN, adalah penerapan karakter nilai seperti kejujuran, ikhlas dan tanggung jawab yang harus di junjung tinggi oleh semua yang terlibat dalam pelaksanaan UN tanpa pengecualian. Karena UN adalah tahap penilaian pribadi secara utuh bukan semata nilai akademik namun yang terpenting adalah nilai moral siswa dan penyelenggara untuk mengetahui kualitas pendidikan kita.

    #Penjelasan No.5#Rita Novyarti#P2A614020#
    Pendidikan karakter di sekolah agar tidak terjadi konflik adalah pendidikan karakter sesuai nilai-nilai luhur budaya bangsa dan cita-cita bangsa. Caranya pertama dengan membentuk komponen karakter nilai di sekolah dan dunia pendidikan seperti jujur, ikhlas, tanggung jawab dsb dan kedua membentuk komponen karakter kerja bagi siswa tentu orientasinya adalah belajar seperti ulet, giat, tekun, berani, mandiri dsb. Diharapkan hal ini akan menjadikan pendidikan berjalan seimbang dan saling melengkapi. Akan terbentuk siswa yang jujur, giat dan mandiri, bukan siswa jujur tapi pemalas atau giat tapi sombong dan mengahalalkan segala cara untuk meraih sukses tanpa kerja keras dan berakhlak mulia.
    ( Jambi, Medio April 2015…… rita novyarti ).

    BalasHapus
  13. #Meniek Kurniawati#P2A614008#1. Faktor penentu yang keunggulan suatu bangsa berdasarkan evaluasi bank dunia tahun 1995 yaitu inovasi dan kreativitas (45%), networking (25%), teknologi (20%), sumber daya alam (10%). Dari tiga faktor tersebut dapat kita bagi dua kelompok yaitu SDM dan SDA. Kelompok SDM terdiri dari inovasi dan kreatif, networking (jaringan/hubungan), dan teknologi. Faktor teknologi dimasukkan ke dalam kelompok SDM karena tanpa SDM yang baik maka teknologi tidak akan muncul dan tidak akan berguna. Dalam kaitannya dengan judul makalah tersebut, faktor yang akan dibahas adalah faktor SDM. Inovasi dan kreatifitas maupun networking merupakan sikap- sikap atau nilai-nilai karakter. Berdasarkan data evaluasi bank dunia diatas, maka untuk mencapai negara yang unggul maka nilai-nilai karakter harus diajarkan, dibiasakan, dan diterapkan sejak dini.
    Sebaiknya latar belakang yang disampaikan berhubungan erat dengan materi yang dibahas dan lebih baik lagi jika latar belakang berupa permasalahan yang ada saat ini.
    2. A. Piramid perkembangan karakter : Biasanya anak-anak belajar dimulai dari meniru walaupun mereka tidak mengetahui maksud dan tujuan sebuah prilaku tersebut. Jika dilihat tahapan perkembangannya sesuai dengan piramida dalam artian piramida itu tidak bisa dibolak-balik. Hal ini juga sesuai dengan tahapan pengembangan karakter yang dikemukakan oleh Ki hajar Dewantara yaitu (1) ngerti (2) ngroso (3) nglakoni yang maksudnya dalam perkembanagn tersebut, si anak harus mengerti apa maksudnya, kemudian menjiwai/ merasa dan akhirnya anak mampu melaksanakan dan menanamkan, serta mempersonalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
    B. Pangkal tolak dalam makalah ini dapat diartikan sebagai landasan awal pada pelaksanaan pendidikan karakter.
    3. Keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam pembentukan karakter. Degradasi moral terjadi karena salah satu atau bahkan seluruh lingkungan tersebut tidak melaksanakan pengembangan karakter yang baik. Salah satu faktor yang menyebabkan degradasi moral yaitu tidak adanya filter dalam arus globalisasi, seharusnya dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat harus menyaring arus globalisasi yang tidak sesuai dengan karakter bangsa.
    4. Hal tersebut mencoreng pendidikan di Indonesia. Terjadi karena pelaku pendidikan tersebut tidak memiliki karakter yang kuat. Seharusnya pendidikan karakter tidak hanya diberikan kepada peserta didik namun juga kepada pendidik dan pemerintah. Ayo kita mulai dari diri kita sendiri untuk tidak mengikuti arus angin yang tidak baik tersebut.
    5. Tidak ada karakter baik yang menjadi pertentangan. Hanya saja dalam pelaksanaan untuk memulai sesuatu yang baik itu pasti ada saja yang menghalangi.

    BalasHapus
  14. #Fitria Imelda Yanthi#P2A614008#
    1. Bu Nurhayati Pada latar belakang makalah Pendidikan Karakter di SD dan Tinjauan dari Sisi Nilai Karater dalam Pangkal Tolak Yang Mendasari Pengembangan Karakter. menurut hasil evaluasi bank dunia (1995) di 150 negara tentang faktor penentu keunggulan suatu negara menyatakan bahwa 45% keunggulan ditentukan oleh faktor inovasi dan kreativitas, sisanya 25% oleh faktor jaringan (networking), 20% faktor teknologi, dan 10% sumber daya alam. apa hubungannya dengan pendidikan karakter? Menurut pendapat saya seorang manusia harus memberikan nuasa baru dalam menanamkan nilai-nilai karakter melalui pendidikan. Pendidikan karakter sangat penting membangun bangsa yang berkarakter di masa depan sebuah kata-kata bijak dari negeri Tionghoa mengatakan “Jika engkau memiliki rencana satu tahun, tanamlah biji. Jika engkau memiliki rencana untuk satu dekade, tanamlah pohon. Dan jika engkau memilki rencana sepanjang masa, tanamlah pendidikan karakter .

    2. Kaju: A). Piramid perkembangan karakter, 1.Mengetahui, 2.Memahami, 3.Membiasakan, 4.Meyakini, 5.Melakukan sesuai dengan 1 sampai dengan 4, 6.Mempertahankan? apakah ini bisa di bolak balik? Tidak bisa
    B). Apa yang dimaksud dengan pangkal tolak dalam judul makalah ini? Karena dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang Demokratis serta tanggung jawab.

    BalasHapus
  15. #Fitria Imelda Yanthi#P2A614008)
    3. Atar: jelaskan apa penyebab degradasi moral dalam masyarakat kalau dikaitkan dengan pendidikan karakter? • Proses pendidikan karakter didasarkan pada potensi individu manusiaKognitif, Afektif, Psikomotorik dan fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksipada keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat Totalitas Karakter dimaksud dalam Pendidikan adalah Karakter BangsaIndonesia yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila :Beriman dan Bertakwa; Jujur danBersih; Santun dan Cerdas; Bertanggung Jawab dan Kerja Keras; Disiplin dan Kreatif;Peduli dan Suka Menolong Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduanempat bagian yakni (1) Olah hati`berkenaan dengan perasaan sikap dankeyakinan/keimanan. (2) Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari danmenggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif dan inovatif. (3) Olah raga berkenaandengan proses persepsi , persiapan peniruan manipulasi, dan penciptaan aktivitas barudisertai sportivitas. (4) Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreativitasyang tercermin dalam kepedulian, pencitraan dan penciptaan. Kepentingan nasional Indonesia merupakan kepentingan bangsa dan negara dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan Nasional Indonesia yang di dalamnya mencakup usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Rumusan mencerdasakan kehidupan bangsa itu memiliki 2 (dua) arti penting yaitu membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berbudaya. Pengertian cerdas harus dimaknai, bukan saja sebagai kemampuan dan kapasitas untuk menguasai 8
    ilmu pengetahuan, budaya serta kepribadian yang tangguh akan tetapi jugamemiliki kecerdasan emosional yang dengan bahasa umum disebut sebagaiberkarakter mulia atau berbudi luhur, berakhlak mulia. Sedangkan berbudayamemiliki makna sebagai kemampuan dan kapasitas untuk menangkap danmengembangkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang beradab dalam sikap dantindakan berbangsa dan bernegara (karakter bangsa) dengan penuh tanggung jawab.disadari, bahwa pembentukan karakter dan watak atau kepribadian ini sangatpenting, bahkan sangat mendesak dan mutlak adanya (tidak bisa ditawar-tawarlagi). Mengingat begitu pentingnya pendidikan karakter itu sendiri karenaterindikasi munculnya Degradasi Moral Perusak Karakter Bangsa . Eksistensi,kemuliaan dan kejayaan sebuah bangsa tergantung akhlaknya, demikian jugaketerpurukan, kehinaan dan kehancurannya. Awal dan sumber segala kebaikanadalah akhlak, demikian juga segala keburukan bersumber dan bermuara kepadaakhlak. Apabila sebuah bangsa mengalami krisis moral dan akhlak, maka bangsatersebut akan berbuat dlalim, berbuat kerusakan terhadap alam maupun kedlalimanterhadap sesamanya. Dampak dari kezaliman tersebut adalah timbulnya berbagai musibah, balak dan bencana, baik yang bersumber dari alam seperti maupunmanusia. Seorang psikolog dan ahli pendidikan Amerika bernama Thomas Lichonamengidentifikasi adanya 10 tanda-tanda degradasi moral yang dapat merusakkarakter bangsa. Degradasi moral itu ialah (1) Mmeningkatnya kekerasan padaremaja (2) Penggunaan kata-kata yang memburuk (3) Pengaruh peer group (rekankelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan (4) Meningkatnya penggunaannarkoba, alkohol dan seks bebas (5) kaburnya batasan moral baik-buruk (6)Menurunnya etos kerja (7) Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru (8)Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara (9) Membudayanya 9

    BalasHapus
  16. #Fitria Imelda Yanthi#P2A614008#
    4 Matih: Pangkal tolak religius?, kejujuran / guru sendiri mencoreng/Mengawasi UN, kita guru jadi malu sendiri?
    bagaimana pendapat anda dan solusinya? Pangkal tolak nilai religius menuntut sikap kejujuran kaitan dengan pelaksanaan UN dapat dilihat lunturnya nilai kejujuran.Khususnya kita sebagai pendidik merasa tidak memberi teladan untuk nilai relegius tersebut.Solusinya kita bisa melakukan perubahan dimulai dari diri kita sendiri dengan harapan nantinya bisa memberikan dampak bagi orang lain.
    5. Sri Qianti: Pendidikan karakter yang seperti apakah di sekolah agar tidak terjadi pertentangan / konflik? Pendidikan karakter dalam tindak pembelajaran didunia persekolahan dengan fokus 25 nilai utama mampu memaparkan dengan baik disertai ilustrasi latar keberagaman dan keluasan pengetahuan secara memikat. Keberadaan pendidikan karakter dapat menjadi pencerah dan pemerkaya pengetahuan kita untuk menyemai generasi muda penerus bangsa yang memiliki jati diri, memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan memiliki akhlak mulia sehingga mampu membangun bangsa yang bermatabat supaya diantara kita tidak konflik maka akan tercipta karakter suatu bangsa

    BalasHapus
  17. #dwiprintoko#p2a614010#
    1. Menurut saya untuk penulisan hasil evaluasi Bank Dunia sebaiknya tidak perlu ditulis oleh penulis hal ini dikarenakan untuk bagian pendahuluan khususnya latar belakang dianjurkan pembahasan yang bersifat umum ke khusus.
    2. - Untuk pertanyaan yang ini menurut saya, pola piramid yang tertera merupakan sebuah pola yang sudah diatur sedemikian rupa. Diatur disini, tentu saja kutipan tersebut sudah melalui tahapan penelitian yang panjang. Jadi pola piramid yang tertera tersebut merupakan implikasi nilai karakter yang telah melalui tahapan priode penelitian yang panjang dan terbukti adanya.
    - Pangkal tolak dalam pembahasan makalah ini adalah merupakan hal-hal yang meleter belakangi atau hal-hal yang paling mendasar awal pelaksanaan pendidikan karakter;
    3. Degradasi moral dimasyarakat saat ini dengan pendidikan karakter , kalau saya analogikan “sebuah team sepak bola yang bertanding dalam satu musim mengalami banyak kekalahan dibanding kemenangaannya, alhasil team tersebut harus turun kasta perkompetisian” team sepak bola = manusia/anak , kalah-menang= realita yang terjadi turun kasta kompitisi= penurunan karakter yang terjadi pada anak. jadi, seberapa besar hantaman globalisasi yang terjadi yang dirasakan saat ini supaya tidak terjadi degradasi tidak lain hanya sebuh ujian kehidupan semata. Dan kesiapan manusia dengan membentengi diri anak dengan penanaman nilai-nilai spiritual yang bisa di laksanakan dirumah/orang tua, masyarakat/ guru ngaji, serta didukung disekolah/guru. Nah insy,selamat lah sang anak dari jurang degradasi dunia hitam.
    4. “Disinialah saya mulai merasa sedih” kalimat tersebut yang biasanya sering diungkapkan oleh para nitizen. Memang fenomena tersebut bukan jadi rahasia umum lagi, terkadang walaupun kita sendiri tidak melakukan tapi secara tidak langsung kita semua merasakan, karena faktor sama-sama guru. Dan solusi terbaik dari saya, hidari hal tersebut dengan cara sebaik-baiknya dan seefesien mungkin. Revolusi mental yang menjadi PR Pemerintah saat ini yang menjadi sebuah gebrakan terbaru dan terhebat menurut saya. Kita tunggu saja peran Kementrian kita saat ini. Sebarapa besar dan hebat nya mengubah mental orang-orang kita menjadi lebih baik, I LOVE INDONESIA. Namun memang tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi usaha yang keras serta ikhlas insya’allah akan menuai hasil yang baik. Semoga amiinn;
    5. Peran orang tua, guru, dan masyarakat sekitar tentu berkontribusi besar terhadap perkembangan karakter anak di sekolah. Penanaman nilai-nilai spritual adalah solusi tepat untuk mengatasi permasalah ini. Guru sebagai pemegang mandat mendidik disekolah harus dan musti membiasakan penanaman nilai budi pekerti/ pendidikan karakter dari sejak dini. Ibarat kata menanam pohon, kita rawat sedemikian rupa dari kecil/bibit, kita sirami setiap hari, kita beri pupuk, kelak suatu hari nanti pohon tersebut berbuah, buah tersebut akan manis dan nikmat.#

    BalasHapus
  18. maaf pak, saya DWI PRINTOKO pakai akun sekolah dalam komenttar yang saya sampaikan.... trims mohon dimaklumi...

    BalasHapus
  19. #SRI GIYANTO#P2A614014#
    1. Hubungan hasil evaluasi Bank Dunia dengan Pendidikan Karakter adalah dari hasil evaluasi tersebut pendidikan karakter merupakan faktor dominan penentu keunggulan suatu negara. Artinya bahwa manusia sebagai warga negara memegang peran yang dominan sebagai penentu keunggulan negara, karena inovasi dan kreatifitas melekat pada pola pikir manusia sebagai warga negara. faktor jaringan merupakan sikap dan aktifitas yang memang harus dimiliki manusia untuk hidup dan berkembang dalam kehidupan sosial. Sedangkan dari faktor teknologi, manusia sebagai pelaku, penggerak dan pelaksana operasional teknologi. Untuk sumber daya alam, manusia yang mengatur pemanfaatan dan keberlangsungannya dengan inovasi dan kreatifitas, faktor jaringan dan faktor teknologi. Dengan demikian pendidikan karakter wajib dimiliki dan dilaksanakan oleh suatu bangsa.
    2. Dalam piramida perkembangan karakter merupakan urutan yang sudah runtut, secara teori dan praktiknya tidak dapat dibolak balik atau dipenggal-penggal. Artinya orang yang belum tahu pasti tidak paham dan tidak akan bisa melaksanakan.
    Yang dimaksud pangkal tolak adalah hal-hal ataupun aturan yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan karakter.
    3. Penyebab degradasi moral dalam masyarakat bila dikaitkan dengan pendidikan karakter adalah
    a. Kurang siapnya generasi muda dalam menerima dan merespon kemajuan teknologi
    b. Kontrol sosial dari pemerintah dan masyarakat akan kemujuan zaman
    c. Dari sisi bangku sekolah, hilangnya praktik program pendidikan moral dan banyaknya tuntutan akan kemajuan pendidikan tanpa memandang kultur dan geografi di negara kita
    4. Karakter religius dan kejujuran dalam pelaksanaan UN. Ketika UN dijadikan dasar kelulusan siswa banyak dilema yang terjadi, terkhusus di bangku Sekolah. Semua itu terjadi dari aturan yang diberlakukan bukan karena tidak memiliki sikap religius, kejujuran ataupun tanggung jawab. Ketika siswa tidak lulus UN anak dapat mengikuti ujian Paket, dalam ujian paket ini siswa biasanya dijamin lulus, sementara siswa dalam paket, belajarnya tidak optimal. Disinilah timbul kecemburuan sosial dan menggugah rasa tanggung jawab sekolah yang sudah memberikan pendidikan selama 3 tahun. Untuk solusinya Undang-undang atau peraturan yang perlu diperbaiki.
    5. Pendidikan karakter ditanamkan mulai dari lingkungan keluarga, diperkuat di sekolah dan dikontrol serta diaplikasikan di lingkungan sosial masyarakat. Di Sekolah pendidikan karakter ditanamkan dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler, lingkungan sosial sekolah. Dengan demikian pendidikan karakter di Sekolah merupakan tiang penyangga pendidikan karakter di lingkungan keluarga. Disisi lain dan yang lebih utama pendidikan karakter harus sudah tertanam dalam diri pelaku/pelaksana kerja dan pemangku jabatan baik dalam pemerintahan maupun swasta. Sehingga ada sinkronisasi antara pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan dan pelakunya.

    BalasHapus


Top