ads

Tugas Mahasiswa

Tugas Mahasiswa[OneLeft]

Informasi

Tugas Akhir[OneRight]

Buku

Paper

      Masa kanak kanak merupakan masa kritis bagi perkembangan  motorik, Oleh karena itu, masa kanak-kanak merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan anak tentang berbagai keterampilan motorik. Perkembangan aspek motorik, dapat diklasifikasikan dalam dua bagian yaitu motorik halus dan motorik kasar, seperti yang dikemukakan oleh Jamaris  sebagai berikut:
Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggerakkan tubuh baik secara sebagian (nonlokomotorik), yaitu perkembangan kemampuan menggerakkan sebagian dari tubuh, seperti menjangkau untuk mengambil sesuatu, dan kemampuan dalam menggerakkan tubuh secara keseluruhan (lokomotorik) yang terjadi pada waktu berjalan, berlari, melompat, olah raga, dll, dan gerakan pada waktu menarik dan mendorong. Pada usia dini kegiatan motorik anak sangat aktif dan mereka bergerak seolah-olah tidak pernah lelah. Perkembangan gerakkan motorik halus berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti gerakan menjimpit, menggenggam, menulis, memotong, menggunting, dll.  

      Sedangkan  menurut Berk dalam Slavin. Perkembangan motorik anak usia dini, anak mulai belajar dan melakukan tugas-tugas dan melakukan kegiatan seperti berikut:
Pada akhir periode prasekolah, kebanyakan anak dengan mudah dapat melakukan tugas-tugas untuk diri sendiri , seperti memasang ikat pinggang, mengancing pakaian, dan menutup resleting. Mereka dapat naik dan turun tangga dengan kaki yamg saling bergantian. Mereka dapat melakukan kegiatan-kegiatan motorik halus seperti memotong dengan gunting, dan menggunakan kerayon untuk mewarnai, daerah yang sudah ditentukan sebelumnya, mereka juga mulai belajar menulis huruf, dan kata.  Setelah usia 6 atau 7 tahun, anak-anak memperoleh hanya sedikit kemampuan dasar yang sama sekali baru, sebaliknya, kualitas dan tingkat kerumitan gerakan-gerakan mereka meningkat.

Terdapat berbagai cara anak belajar ketrampilan motorik yaitu trial and error, meniru dan pelatihan yang memberikan hasil berbeda. Oleh karena itu diperlukan perhatian yang besar metoda atau cara  yang digunakan anak untuk belajar ketrampilan motorik.  Pada usia dini perkembangan motorik  bisa ditingkatkan melalui bermain, seperti yang diungkapkan oleh  Catron dan Allen dalam Yuliani Nurani Sujiono   sebagai berikut:
Bermain dapat memicu perkembangan motorik pada beberapa area, yaitu (1) koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang; (2) kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap, dan merangkak; (3) kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang, (4) Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat; keseimbangan; kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk  
 Sementara menurut beberapa pendapat ahli yang lainya sebagai berikut:  

Secara umum terdapat tiga teori tentang perkembangan motorik yaitu 1, teori pendidkan jasmani adaptif dan belajar motorik Cratty, 2. Teori perseptual motor Kephart, 3. Teori sesnsori integrasi Ayres. Ketiga teori tersebut mengasumsikan bahwa: 1. Manusia belajar mulai dengan motorik, 2. Ada urutan perkembangan motorik yang alami dan 3. Banyak bidang akademik dan kinerja kognitif yang berakar pada keberhasilan pengalaman motorik. 

Pertumbuhan fisik anak terjadi secara bertahap dan mengikuti proses  dalam pertumbuhan fisik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah:
  • anak sukar menyesuaikan diri
  • Anak sangat butuh energi yang besar
  • Anak sangat butuh gizi yang lebih banyak untuk pertumbuhan yang cepat
  • Anak butuh menjaga keseimbangan, jika terganggu akan terganggu nafsu makan, mudah lelah dan pergaulan nya secara sosial memburuk.
  • Kecanggungan, pertumbuhan yang cepat membuat mereka canggung. 
  • Setiap anak memiliki kesempurnaan  dan kematangan sendiri dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 
      Keberadaan pertumbuhan dan perkembangan fisik, seperti tinggi tubuh, berat tubuh dan besar kecilnya bentuk tubuh banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti:


  • Pengaruh keluarga, faktor keturunan maupun faktor lingkungan  
  • Gizi, anak yang terpenuhi nilai asupan gizi akan lebih tinggi tubunya dan lebih cepat masuk pada dunia pubertas atau remaja.
  • Gangguan emosional, anak yang sering terganggu emonalnya akan mengalami hambatan dalam tumbuh kembag fisiknya
  • Jenis kelamin, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempun
  • Suku bangsa, perbedaan berat dan tinggi badan sangat dipengaruhi oleh latar belakang suku bangsa
  • Kecerdasan, hampir slalu sama, anak yang kecerdasannya tinggi dan prestasi di sekolah menonjol biasanya memiliki berat badan dan tinggi lebih dari anak yang lain
  • Status sosial ekonomi, anak-anak yang memiliki status sosial yang lebih akan memiliki ukuran dan berat badan lebih dari keluarga status sosial ekonomi rendah
  • Kesehatan, anak-anak yang sehat dan jarang sakit. Biasanya akan  memiliki berat dan tinggi badan yang lebih dari yang lainnya.
  • Fungsi endokrin, anak yang fungsi hormonnya berjalan degan baik akan tumbuh kembang dengan baik.
  • Pengaruh pralahir, kondisi pralahir yang tidak menguntungkan selama ibu hamil, misalnya kurang gizi, tekanan batin, perokok berat, cenderung mengalami hambatan perkembangan fisik.
  • Pengaruh tubuh, perkembangan dan pertumbuhan anak sangat terpengaruh dari bangun tubuh, seperti ektomorf, mesomorf dan endomorf.

SUMBER BUKU / REFERENSI

  1. Abdurahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2003).
  2. Martini Jamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010).
  3. HendraSofyan, Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis Peningkatannya,(Jakarta:  Infomedika: 2014).
  4. Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek (Boston: Pearson Education, Inc, 2008).
  5. Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI, (Jakarta: 2011).
  6. William Crain. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi. (Yogyakarta: Pustaka belajar. 2007).
  7. Yuliani Nurani Sujiono, Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT. Indeks, 2009). 



About Hendra Sofyan

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top