ads

Tugas Mahasiswa

Tugas Mahasiswa[OneLeft]

Informasi

Tugas Akhir[OneRight]

Buku

Paper

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA DINI
KELOMPOK PEMAKALAH :
LINA
JAELAH
NURLENI


Pertanyaan
  1. Desi Aprianti: Apa saja hambatan dari perkembangan emosi anak usia dini?
  2. Ade Suriani: Bagaimana bentuk emosi yang baik dan buruk pada anak usia dini?
  3. Eka Fenti Ernitasari: Orang tua yang sibuk kerja jarang memberikan perhatian kepada anak bagaimakah solusi dari permasalahan tersebut?
  4. Misbahussururi: Kekurangan dan kelebihan sikap penakut pada anak dan sebutkan solusinya?
  5. Herli Syafitri: Tingkat pencapaian perkembangan emosi anak tidak tercapai bagaimana solusinya?
  6. Dewi Apriliani: Bagaimana cara anda menghadapi anak yang menangisnya berlebihan?
  7. Tri Utami: Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan emosi anak?
  8. Mismidar: Bagaimana cara mengendalikan emosi anak ketika sedang marah?
  9. Mirna Wati: Bagaimana menyikapi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak?
  10. Puji Astuti: Bagaimana bentuk perilaku putus asa pada anak usia dini?
  11. Lisa Apriyanti: Adakah dampak psikologi yang terganggu pada masalah gangguan Emosi anak?


Catatan:
  1. Pertanyaan nomor  1 sampai nomor 11 harus di jawab oleh kelompok pemakalah.
  2. Seluruh mahasiswa kelas IVB PG-PAUD FKIP UNJA menanggapi jawaban kelompok pemakalah.
  3. Format komentar harus disertai nama lengkap dan NIM, Contoh #Nama Lengkap#NIM mahasiswa#Komentar# 

About Hendra Sofyan

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

9 komentar:

  1. #NURUL HAFSAH #A1F113042#KOMENTAR#

    1. Gangguan atau hambatan pada perkembangan emosi anak usia dini yaitu kondisi/keadaan fisik contohnya anak yang mengalami kelainan dan sulit untuk berinteraksi dan menarik diri dari lingkungannya. Kedua masalah perkembangan, Erickson menjelaskan bahwa setiap memasuki fase perkembangan baru, individu dihadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi. Anak biasanya dapat mengatasi krisis emosi ini jika pada dirinya tumbuh kemampuan baru yang berasal dari adanya proses kematangan yang meyertai perkembangan. Apabila ego dapat mengatasi krisis ini, maka perkembangan ego yang matang akan terjadi sehingga individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial atau masyarakatnya. Sebaliknya apabila individu tidak berhasil menyelesaikan masalah tersebut maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku.

    2. Emosi ada dua tipe yaitu emosi positif dan negatif.
    a. Pola emosi Positif
    Pola emosi positif adalah yang berasal dari suatu kondisi yang menguntungkan Frederickson, Mayne dan Bonnano mencatat bahwa banyak emosi positif dengan mudah diidentifikasi dalam kecenderungan aksi. Emosi positif secara sederhana diidentifikasi sebagai sesuatu yang baik atau diiginkan. Emosi positif terdiri dari perhatian atau minat, surprise atau kekaguman, dan kegembiraan .
    b. Pola emosi Negatif
    Sedangkan pola emosi negatif menurut Lazarus (1991) berasal dari hubungan yang mengancam atau kondisi yang menyakitkan. Reaksi emosi negative terdiri dari marah, kecemasan, rasa malu, kesedihan, cemburu, merasa takut, dan cemburu.
    Jadi, jika ada anak yang terlalu berlebihan saat marah/menangis itu sudah termasuk ke emosi negatif. Bisa juga contoh yg lain seperti anak yang tertawa jika melihat temannya yg kesusahan. Sebagai guru kita harus mengajarkan sikap empati dan simpati pada anak agar tidak berdampak bagi masa depannya nanti.

    BalasHapus
  2. 3. Orangtua yang terlalu sibuk bekerja dan jarang meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama anak bisa menyebabkan anak mengalami kurang kasih sayang dari orangtua, terutama dari pihak ibu atau biasa disebut deprivasi maternal. Sebagai orangtua kita harus memenuhi kebutuhan anak memang perlu diperhatikan, meskipun kadang kala keinginan mereka tidak wajar menurut orangtua. Memerhatikan kebutuhan dan keinginan anak bukan berarti selalu menuruti maunya, tetapi mau berdiskusi tentang baik-buruk satu keinginan yang dimiliki anak sehingga ketika tidak dipenuhi pun, si anak tetap bisa menerima dengan lapang setelah diberikan pengertian dengan rasa kasih oleh orangtua. Mengasuh dan mendidiknya dengan gembira.
    Semuanya kembali pada orangtua itu sendiri dalam membuat komitmen, jika keduanya bekerja apa dampaknya nanti atau si ibu untuk sementara tidak bekerja selama anak masih dalam tumbuh kembang.

    4. Kekuarangan dan kelebihan pada anak penakut. Kekurangannya seperti takut pada binatang, takut pada gelap, kilatan petir dan suara gemuruh yang menyertainya,takut pada orang asing dan atau rasa takut yang muncul dalam benak anak berdasarkan fantasi yang dibuatnya sendiri. Kelebihannya anak itu memiliki rasa takut untuk kepada orangtua/yg lebih tua. Jika anak akan melakukan sesuatu ia akan berpikir itu salah atau tidak. Sekarang tergantung kepada orangtua dan guru untuk lebih membantu anak tersebut dalam mengalahkan rasa takutnya yang dibuat2/fantasi.

    BalasHapus
  3. 5. Jika perkembangan emosi anak tidak berkembang dengan baik atau terlambat misalnya dikarenakan trauma atau memang bawaan genetika.. Orangtua dan guru bekerjasama dalam mendiskusikan hal ini, lalu mendiskusikan ke psikolog/psikiater .. Yang pasti orangtua tidak boleh mendiamkan/membiarkan hal tersebut lama2 karena akan berdampak tidak baik pada anaknya.

    6. Anak yang menangis berlebihan atau cengeng bisa disebakan karena pola asuh orangtua yang salah. Terlalu memanja anaknya dengan memberikan semua yang diinginkan anaknya. Orangtua harus menerapkan pola asuh yang baik agar anak nantinya tidak menangis berkepanjangan dan lebih membuat anak mandiri.

    7. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak yaitu - pola asuh orangtua Pola asuh orang tua terhadap anak bervariasi, ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja, sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh dari orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi anak.
    -Lalu faktor belajar
    Tiral and error learning; anak belajar secara coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan pemuasan.
    Leraning by initation, belajar dengan cara meniru sekaligus mempengaruhi aspek rangsangan dan aspek reaksi.
    Learning by identification, belajar dengan cara menidentifikasi diri sama dengan belajar menirukan.
    Conditioning; dalam metode ini obyek dan situasi yang pada umumnya gagal memancing reaksi emosional kemudian dapat berhasil dengan cara asosiasi.
    Traning; pelatihan atau belajar dengan bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi

    BalasHapus
  4. @LINA#A1F113018#
    4. kekurangan dan kelebihan rasa takut.
    Kekurangan dari rasa takut pada anak bisa di contohkan seseorang anak yang takut dengan binatang-binatang yang menakutkan bagi nya, seperti ulat. Takut dengan orang yang asing bagi dia atau baru dilihat oleh anak, kelebihan nya bisa kita contohkan seorang anak takut untuk mendekat dengan orang asing yang baru dilihatnya, walaupun orang asing baginya itu saudara-saudara nya yang jauh dan tidak pernah ketemu, disitu sudah bisa dilihat, bahwa anak-anak akan lebih berhathati.

    BalasHapus
  5. #LINA#A1F113018@
    6. cara menghadapi anak yang menangis secara berlebihan.
    Kemungkinan anak menangis ada penyebabnya. Pertama adalah RASA SAKIT, yaitu apabila seorang anak merasakan sakit secara fisik termasuk lapar dan haus. Kedua adalah RASA SEDIH, yaitu apabila seorang anak merasakan hal atau kejadian yang membuanya sedih. Hal-hal lain penyebab tangis antara lain MARAH, INGIN SESUATU, TAKUT, KANTUK, atau ALASAN GA JELAS, harus dibiasakan untuk tidak dijadikan alasan seorang anak untuk menangis.
    Apabila hal ini diterapkan sejak dini atau umur balita, maka Insya Allah anak kita menjadi anak yang tidak cengeng.Sekarang bagaimana menerapkan prinsip diatas? Kata kuncinya adalah KONTROL. Ketika anak menangis, kita harus tetap tenang, jaga emosi, dan harus segera mencari tahu alasan atau penyebab kenapa sang anak menangis. Apabila ia menangis karena rasa sakit atau sedih, kita boleh menenangkan dia dengan lemah lembut, ditimang atau dibelai.

    BalasHapus
  6. Jawaban no 7 dan 9 ini saling berhubungan
    Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak.
    Pertama adalah RASA SAKIT, yaitu apabila seorang anak merasakan sakit secara fisik termasuk lapar dan haus. Kedua adalah RASA SEDIH, yaitu apabila seorang anak merasakan hal atau kejadian yang membuanya sedih. Hal-hal lain penyebab tangis antara lain MARAH, INGIN SESUATU, TAKUT, KANTUK, atau ALASAN GA JELAS, harus dibiasakan untuk tidak dijadikan alasan seorang anak untuk menangis.
    Cara menyikapinya
    apabila anak tersebut menangis karena marah, kantuk atau ingin mainan, maka kita harus menenangkan mereka dengan nada suara tegas dan berwibawa. Jaga emosi kita jangan sampai mengeluarkan suara tinggi apalagi marah yang meledak. Apabila tangis mereka tidak mereda, maka kita boleh memberikan sangsi seperti di strap, dilarang bermain, atau dibiarkan sampai lelah sendiri. Hal ini memang kadang sulit dan mengganggu, namun kita harus tabah, sabar dan tega melakukan hal tersebut demi perkembangan psikologis dan pola pikir sang anak. Intensitas nada tegas dan wibawa kitapun harus seiring atau seimbang dengan nada tangis sang anak. Misalnya apabila tangis sang anak mulai mereda, maka nada suara kitapun harus mulai melembut. Jangan sekali-kali berlebihan, karena hal tersebut akan membuat wibawa kita malah berkurang. Jangan pernah mengeluarkan kata-kata kasar atau negatif.
    Apabila hal ini dilakukan sejak dini, maka lebih singkat waktu yang digunakan untuk membentuk pola pikir atau sifat anak yang tidak cengeng. Ketimbang apabila kita baru menerapkan hal ini misalnya ketika sang anak sudah berumur 3 tahun lebih.Ada EMPAT PANTANGAN yang menurut saya sama sekali TIDAK BOLEH kita lakukan dalam menenangkan seorang anak ketika menangis. Namun ironisnya keempat hal inilah yang justru sering dilakukan oleh para orangtua atau para pengasuh anak. Ke Empat pantangan tersebut adalah:MEMANJAKAN, MEMBOHONGI, MENAKUT-NAKUTI dan MEMUKUL.

    BalasHapus
  7. DEWI APRILLIANI#A1F113066#KOMENTAR#
    tanggapan soal 8 :
    cara menggendalikan emosi anak yaitu 1. dekati anak dan di elus kepalanya sambil kita bertanya kepada anak apa yang membuat anak itu marah . bisa saja anak itu mungkin sedang bertengkar dengan adiknya karna memperebutkan mainan boneka . 2. kita dekap anak sambil berkata kalau dia tidak boleh bertengkar dengan adiknya, dan kita tanyakan kepada anak itu, sayangkah dia sama adik ? pasti dia akan menjawab sayang. dan perlahan-lahan kita bilang kalau tugas kakak itu harus menyayangi dan menjaga adiknya tidak boleh bertengkar . 3. bilang kepada anak kalau Allah itu sangat sayang kepada anak yang mau memaafkan adiknya . sehingga lama-kelamaan emosi anak yang awalnya besar semakin turun dan mau minta maaf pada adiknya walaupun dia salah ataupun tidak salah . kita harus mengajarkan selalu berkata maaf kepada orang lain , dan Bilang kalau Allah itu sayang kepada hambahnya yang meminta maaf duluan.

    BalasHapus
  8. # siti hamida # RRA1F113004
    dewi tapi ya menggunakan bahasa yang di mengerti oleh anak , belum tentu anak itu tau bahasa indonesia,

    BalasHapus
  9. *MISMIDAR* A1F113002
    1.Adalah kondisi atau keadaan fisik contohnya anak yang mengalami kelainan,sulit untuk berinteraksi dan menarik dirinya dari lingkungan. Kedua masalah perkembangan tersebut, Erickson menjelaskan bahwa setiap memasuki fase perkembangan baru, individu dihadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi. Anak biasanya dapat mengatasi krisis emosi ini jika pada dirinya tumbuh kemampuan baru yang berasal dari adanya proses kematangan yang menyertai perkembangan anak.gangguan sosial emosi dapat terjadi pada setiap individu dari semua usia. Keadaan tersebut biasanya ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Kebanyakan masalah sosial emosional dianggap sebagai hasil faktor lingkungan, seperti penyiksaan terhadap anak, pengasuhan yang tidak konsisten, kondisi hidup yang penuh tekanan, lingkungan yang penuh dengan kekerasan,atau penggunaan alcohol dan kekerasan fisik yang terjadi dalam keluarga.
    3. kalau menurut pendapat saya yaitu bisa menyebabkan anak kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya yang utama kalinya dari ibunya, karna ibu adalah satu satunya yang bisa membuat kita semangat dan senang melakukan apa saja dibandingkan dengan orang lain. kita sebagai calon ibu harus bisa mengaturkan waktu untuk buah hati kita,dan kita juga bisa mengikuti atau membeli mainan kesukaannya,meskipun kita tidak ada waktu yang penting kemauan anak tersebut bisa kita penuhi. pepatah mengatakan anaklah satu satunya yang membuat rumah tangga kita harmonis dan selalu bahagia. Ibu harus meluangkan waktu untuk memenuhi waktu yang hilang bersama dengan anak. Dengan demikian kedekatan emosional masih terus terjaga dan ibu bisa terus memberikan stimulus pada anak supaya pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
    6. Orangtua harus menerapkan pola asuh yang baik biar anak nantinya tidak menangis berkepanjangan atau lebih membuat anak mandiri. Dan orang tua harus menjadi contoh di sekeliling anak dalam mengatasi anak yang rewel tersebut. bisa jiga denga orng tuanya yang terlalu memanjakan sianak,apabila orang tua tidak memenuhi keinginannya contohnya sianak minta dibeliin mainan sementara orang tua tidak memenuhi permintaannya, sehingga anak menanggis.

    BalasHapus


Top